Menilik Riset Snapcart Mengenai Perilaku Konsumen Belanja Online

Perubahan Perilaku Konsumen Belanja Online
Sumber :
  • vstory

VIVA Edukasi – Tren belanja online semakin diminati dan berkembang, khususnya setelah hadirnya pandemi. Snapcart melakukan riset konsumen untuk mengetahui lebih dalam terkait ‘Karakteristik Perilaku Konsumen dan Preferensi dalam Berbelanja Online’ selama 3 bulan terakhir.

Panduan Praktis Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone, Akses Mobile Banking BRImo Jadi Makin Nyaman dan Terlindungi

Riset ini dilakukan dengan metode online yang diikuti oleh 1000 responden dari usia 20 - 35 tahun, yang tersebar di berbagai area di Indonesia.  Di antara 3 pemain utama, data menunjukan Shopee berhasil terpilih sebagai platform e-commerce yang paling sering digunakan. Dimana 78% konsumen saat ini memilih Shopee, disusul Tokopedia (20%) dan Lazada (2%). 

Saat ini, berbelanja online bukan hanya sekadar solusi ataupun alternatif utama yang memberikan kemudahan, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Hal ini juga didukung berdasarkan survei Snapcart, tercatat sebanyak 95% konsumen  terhubung dengan internet lebih dari 1 kali sehari dalam satu bulan terakhir, dan 5% lainnya setidaknya mengakses internet 1 kali sehari. 57% juga mengakui bahwa pandemi yang berlangsung selama 2 tahun telah membuat mereka lebih sering melakukan aktivitas belanja online. Melihat hal tersebut, para pemain e-commerce di Indonesia berlomba-lomba memperkuat daya saingnya melalui inovasi maupun fitur terbaru demi menarik lebih banyak pengguna.

Kemenpar Lewat Wonderful Indonesia Kasih Belasan Promo Sambut Libur Akhir Tahun!

“Teknologi banyak menawarkan cara baru serta solusi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini terlihat dari data yang menunjukkkan aktivitas belanja online yang semakin dekat dengan kehidupan masyarakat. Berbagai kebutuhan pengguna yang terus berkembang menjadi peluang serta alasan para pemain e-commerce di Indonesia memperkuat daya tarik melalui penawaran diskon, lahirnya fitur inovatif hingga kelengkapan pilihan produk. Hal ini pula yang kami lihat yang akhirnya membentuk karakter atau preferensi perilaku masyarakat dalam berbelanja online,” ujar Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia, di Jakarta dalam keterangannya yang diterima VIVA, Kamis (8/9).

Karakteristik Perilaku Belanja Online Pengguna 
Segmentasi karakter perilaku belanja tidak hanya berangkat dari perbedaan preferensi, prioritas kebutuhan hingga gaya hidup. Faktor lain yang terikat dalam hal ini adalah hal yang ditawarkan setiap pemain e-commerce. Data menunjukkan alasan masyarakat berbelanja online di e-commerce pilihan antara lain adanya promo Gratis Ongkir (79%), ragam penawaran promo menarik (67%), ketersediaan fitur pembayaran yang lengkap (63%), Fitur lainnya yang ada dan mudah untuk digunakan (61%) dan kelengkapan jenis serta kategori produk yang beragam dan lengkap (58%). 

60 Pedagang Makassar Jadi Korban Penipuan Aplikasi Belanja Online, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Hal ini pula yang mempengaruhi karakter perilaku belanja online masyarakat khususnya pada tingkat kepercayaan hingga keputusan saat berbelanja. Tercatat di Indonesia sendiri, terdapat tiga tipe perilaku konsumen yang diamati dan menempati tiga teratas; diantaranya 51% tipe discount seekers atau konsumen pemburu diskon yang berbelanja didorong oleh berbagai tawaran promosi; 25% menjawab sebagai need-based customers dan 24% memilih tipe wandering customers. 

Discount Seekers 
Tipe konsumen discount seekers ini merupakan orang-orang yang gemar mencari dan memanfaatkan promo ketika berbelanja online. Melalui survei ini, tipe perilaku konsumen ini menempati posisi pertama. Promo dan diskon hingga saat ini masih menjadi magnet utama konsumen di Indonesia saat berbelanja online. Konsumen biasanya berburu promo seperti Voucher Discount, Ongkos kirim yang murah, Cashback, Flash Sale dan berbagai promo lainnya di setiap kampanye. 

Menyambut kuartal 4 yang juga menjadi momentum festival belanja akhir tahun, menjadi ruang bagi para pemain e-commerce ini untuk menghadirkan program spesial bertabur promo yang dapat dimanfaatkan oleh para tipe konsumen Discount Seeker, terutama menuju festival belanja di 9.9. Menariknya 3 faktor yang menjadi daya tarik bagi konsumen saat mempersiapkan belanja online saat festival akhir tahun antara lain Ongkos Kirim Murah (70%), Menawarkan Promo Menarik (66%), serta Harga Terjangkau (60%). 

“Festival akhir tahun telah dibuka dengan hadirnya kampanye angka kembar 9.9. Hadirnya berbagai program disambut antusias oleh konsumen, dimana mereka mulai mempersiapkan diri khususnya untuk berbelanja di hari puncak kampanye. Adapun program-program yang dihadirkan antara lain Shopee 9.9 Super Shopping Day, Lazada 9.9 Trendy Brands Sale dan kampanye KEBUT Tokopedia. Berdasarkan ragam promo yang ditawarkan selama kampanye pembuka festival belanja akhir tahun yang sedang berlangsung, sebesar 78% memilih Shopee sebagai e-commerce yang akan digunakan, diikuti Tokopedia (19%) dan Lazada (2%). 

Need-based Customers 
Pada tipe perilaku Need Based Customers, individu cenderung berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Di mana hal yang dicari adalah kelengkapan pilihan produk serta kategori yang dapat memenuhi kebutuhan harian maupun pelengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan saat berbelanja untuk segmentasi ini biasanya berhubungan dengan kemudahan dalam mengakses suatu produk, rekomendasi, dan product review, serta ragam kategori dengan pilihan produk lengkap yang ditawarkan oleh mitra brand maupun penjual yang tergabung pada platform tersebut.

Kategori serta pilihan produk yang lengkap menjadi salah satu indikator atau langkah utama seorang individu dengan tipe perilaku ini memilih sebuah platform untuk berbelanja online. Persebaran preferensi responden dalam memilih e-commerce pilihan untuk kategori produk pada 3 bulan terakhir dapat terlihat dalam gambar berikut: 

Wandering Customers 
Seiring perkembangan teknologi yang dibarengi oleh perubahan gaya hidup, para pemain e-commerce di Indonesia terus berinovasi untuk menciptakan fitur-fitur baru sebagai pelengkap. Fitur ini menawarkan hiburan yang memperkuat engagement konsumen sehingga memungkinkan bagi mereka untuk kembali berbelanja di platform tersebut.

“Kami melihat aspek yang membuat masyarakat untuk merasa nyaman berbelanja online adalah pilihan fitur yang tersedia. Tipe Wandering Customers, yaitu yang suka browsing-browsing, merupakan salah satu pengunjung situs e-commerce yang terbesar. Mereka memang tidak selalu belanja. Tetapi, kehadiran mereka sangat menentukan popularitas sebuah situs e-commerce, tambah Astrid Wiliandry. Salah satu magnet untuk menarik tipe perilaku Wandering Consumers adalah dengan adanya fitur hiburan menarik yang mendorong mereka aktif, seperti games dan video instan.” Ungkap Astrid.

Sama halnya dengan kelengkapan produk dan kategori, banyaknya fitur hiburan menarik membuat para pengguna lebih aktif dan kreatif. Melalui survei yang telah dilakukan, alasan konsumen menggunakan fitur hiburan dan gamifikasi adalah tertarik dengan hadiah yang ditawarkan (58%), populer di kalangan konsumen (33%), kemudahan menemukan fitur (29%), serta kesempatan berinteraksi dengan konsumen lain (19%). 

Melalui survei, fitur gamification yang digemari oleh konsumen yakni Shopee Tanam (51%), Tokopedia Panen Telur (13%) dan Lazada Coin Tree (2%). Sedangkan, untuk fitur hiburan yang disukai, konsumen memilih Shopee LIVE (50%), Shopee Video (28%), diikuti oleh Tokopedia Play (16%), Lazada Feed (1%), dan LazLive (1%).

Berdasarkan data-data dari survei Snapcart, terlihat semakin sengitnya persaingan para pemain e-commerce dalam menghadirkan inovasi dan program yang dapat menjawab seluruh kebutuhan sesuai dengan masing-masing preferensi konsumen. Dapat disimpulkan bahwa Shopee masih unggul mempertahankan posisinya sebagai e-commerce pilihan. Laporan SnapCart ini semakin diperkuat dengan data dari SimilarWeb, data tersebut memaparkan Shopee memiliki rata-rata 175,66 juta pengunjung website per bulannya pada 3 bulan terakhir (Juni - Agustus 2022), diikuti oleh Tokopedia dengan 147,93 juta pengunjung web pada periode yang sama.

“Melihat preferensi setiap karakteristik yang terjawab melalui inovasi dan program yang dihadirkan, menunjukkan bahwa Shopee terus berupaya memenuhi kebutuhan serta memperhatikan setiap aspek yang memberikan pengalaman terbaik saat melakukan aktivitas belanja online. Tentunya pertarungan masih belum selesai, festival belanja online akhir tahun baru saja dimulai. Sangat menarik untuk diamati kelanjutannya hingga penghujung tahun 2022,” tutup Astrid. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya