Ilomata International Conference, Terobosan untuk Aksi Nyata
- Istimewa
VIVA – Yayasan Ilomata Badan Penyelenggara Pendidikan Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI mengadakan Seminar Internasional dengan tema “Pemulihan Ekonomi Dunia yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan”, Sabtu 27 Agustus 2022.
Tema ini diusung dari tema kegiatan G20 “Recover Together, Recover Stronger”. Sebagaimana yang disampaikan Presiden Republik Indonesia selaku Presidensi G20 “bahwa Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk aksi nyata, menghasilkan terobosan-terobosan besar dan membangun kolaborasi serta menggalang kekuatan untuk memastikan masyarakat dunia mendapat dampak positif dari kerja sama ini”.
Dekan Fakultas Ilmu Administrasi selaku Ketua Penyelenggara International Conference Dr. Novianita Rulandari menyampaikan, bahwa kegiatan konferensi ini sangat penting untuk mendukung program G20 dan juga merupakan upaya konkret yang dilakukan oleh Yayasan Ilomata selaku Badan Penyelenggara Pendidikan Institut STIAMI.
Kegiatan Ilomata International Conference dihadiri oleh para ahli dunia dan berdiskusi untuk memberikan rekomendasi atas pemulihan ekonomi global.
Salah satunya ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno. Ia mengatakan, sektor ekonomi kreatif dan pariwisata memiliki peran dalam pemulihan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, menyatakan peran penting Pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat dalam pemulihan ekonomi berkelanjutan.
Hubungan Kerja sama antara fiskus dengan wajib pajak harus berdasarkan saling menghormati, transparansi dan kepercayaan. Manfaatkan informasi dan saluran yang ada serta selalu melaporkan segala perubahan yang relevan.
Former Dean/CEO, Asian Development Bank Institute (ADBI) and Concurrent Position Director of Financial Research Center, FSA (Financial Services Agency,
Prof. Naoyoki Yoshino (Jepang) menyampaikan, bagaimana cara untuk mendorong pembiayaan swasta menjadi Investasi Hijau dan Green Bond. Melalui pengenaan pajak limbah dengan tarif internasional diharapkan mampu mengurangi dampak resiko yang disebabkan oleh limbah.
Lecture from School of Business and Law, Edith Cowan University, Australia, Prof. Ferry Jie, PhD menjelaskan, peluang manajemen keberlanjutan rantai pasok. Yang mana ada banyak faktor berpengaruh yang berkontribusi pada manajemen rantai pasok yang berkelanjutan.
"Hal ini dicerminkan oleh berbagai keyakinan manajemer, tekanan lingkungan, tekanan ekonomi rantai pasok, pengaruh pasar, pengaruh pelanggan, pengaruh masyarakat, tekanan pemerintah, kemampuan teknologi, dan kolaborasi strategis," tuturnya.
Director Graduate Program of Institut STIAMI, Prof. Dr. Drs. Pandoyo, SE, MM memaparkan, terkait strategi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. "Untuk mencapai pemulihan Ekonomi Nasional, diperlukan empat Strategi yaitu Konsumsi Domestik, belanja kementrian dan belanja pejabat lainnya, kegiatan UMKM, Stabilitas ekonomi dan Ekspansi Moneter,” jelasnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan yang dihadiri oleh 1.300 peserta, dapat memberikan masukan yang mendorong pemulihan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.