Tips Pahami dan Cermati Etika di Media Sosial

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Edukasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para siswa dan guru di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Cara Ajaib Kuasai Materi Sulit berkat Teknologi Canggih

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Rabu 24 Agustus 2022 yang dimulai pukul 14.00 – 16.00 WIB dengan peserta sebanyak 2.956 orang. Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. Ini lantaran dari laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Kemenkominfo pun merespon makin meningkatnya pengguna internet di Indonesia dengan melaksanakan program literasi digital nasional dalam webinar yang kali ini mengangkat tema “Pahami dan Cermati Etika di Media Sosial.”

Sharing Novel dan Film Lima Bintang Timur: Angkat Kisah Menarik di Labuan Bajo

Di mana kegiatan ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Diawali dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital.

“Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Kamis (25/8).

Kiamat Digital Mengintai, Ransomware Super Canggih bikin Data Perusahaan jadi Sampah

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menyatakan jika Pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkat teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh atau PJJ diterapkan.

Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi digital. “Program literasi digital nasional ini akan terus dilaksanakan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali. Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat dari agenda transformasi digital nasional. Mari bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” ucap Menkominfo Jhonny G. Plate.

Dalam webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan ini, tampil sebagai narasumber pertama yakni Ketua MKKS SMA Provinsi Sumatera Selata, H. Moses Ahmad yang membawakan materi Etika Digital.

Moses dalam pemaparannya menjelaskan bahwa dalam bermedia sosial jika melakukan komentar negatif akan mendapatkan sanksi UU-ITE. Ia pun mendapati jika banyak orang terkena sanksi karena komentar negatifnya itu, sehingga ia mengajak para pengguna media sosial untuk melakukan komunikasi yang baik dalam bermedia sosial.

“Penggunaan komunikasi yang baik harus jadi perhatian, kemudian yang kedua informasi yang kita sampaikan tidak mengandung kekerasan pornografi dan kadang orang-orang tidak sadar mengunggah dan bisa jadi tidak baik untuk orang lain. Foto yang diunggah belum tentu baik untuk orang lain, justru foto yang kita unggah membuat orang lain trauma,” jelasnya.

Tampil sebagai narasumber kedua, Chaaarania (KOL) yang merupakan Content Creator dan Key Opinion Leaders, membawakan materi Budaya Digital. Ia menyabut jika dalam bermedia sosial tidak semua bisa membedakan yang baik dan buruk, karenanya diperlukan kompetensi dalam bermedia sosial.

“Kita semua beragam suku budaya agama, kita bisa menumbuhkan rasa toleransi sehingga tidak melakukan tindakan bullying, kita perlihatkan bahwa kita adalah pribadi yang baik kepada netizen,” ungkap Chaaarania.

Sedangkan pemateri terakhir dalam webinar ini yakni Danu Anggada Bimantara yang merupakan koreografer dan Pendamping Seni Budaya Desa, tampil membawakan materi Cakap Digital. Ia menyebutkan kompetensi yang perlu dimiliki dalam dunia digital, di antaranya mengamankan perangkat digital dan identitas, memahami rekam jejak digital, aman dari malware, virus, phising, dan scam.

Di akhir sesi webinar, peserta diberi kesempatan menyampaikan beberapa pertanyaan yang dijawab secara langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya