Hal Ini yang Dilakukan Nabi Muhammad untuk Mengatasi Kesedihan

Ilustrasi sedih.
Sumber :
  • Pixabay/Masimba Tinashe Madondo

VIVA Edukasi – Wajar jika manusia merasakan kesedihan dalam hidupnya. Bisa karena berbagai alasan, mulai dari tertimpa musibah, kehilangan orang dicinta, permasalahan keluarga dan lainnya. Bahkan, sang Kekasih Allah SWT,  Nabi Muhammad SAW yang sangat dijaga dan dilindungi Allah SWT saja pernah merasakan kesedihan semasa hidupnya. 

Nah, untuk umat muslim yang sedang dilanda kesedihan dan kegundahan, bisa mencontoh beberapa hal yang dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk menghilangkan atau meringankan kesedihan 

Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Di dalam Jami’ut Tirmidzi (At-Tirmidzi berkomentar hadits ini gharib (asing)) dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: 

Jika Nabi ditimpa perkara yang membuatnya gundah, beliau menengadahkan wajahnya ke langit. Demikian pula, ketika bersungguh-sungguh dalam berdoa, beliau mengucapkan: "Wahai Dzat yang Maha hidup lagi selalu mengurus semua makhluk.”

Seperti difirmankan Allah SWt dalam Quran Surat Al Baqarah, ayah 155: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar

Laksanakan Salat

sholat

Photo :
  • U-Report

Dalam sebuah buku berjudul La Tahzan menceritakan kisah seorang sahabat yang mengisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menyegerakan salat. Dalam kisah tersebut Nabi menjelaskan bahwa dalam salat terdapat ketenangan.

Aid al-Qarni menceritakan bahwa Rasulullah selalu menyegerakan sholat ketika dalam keadaan sedih atau ditimpa ketakutan. Suatu ketika Nabi Muhammad berkata kepada Bilal, ”Ketenanganku ada pada sholat”.

Ajaran yang diberikan Rasulullah itu sesuai dengan kalam Allah dalam QS Albaqarah ayat 153, yang memiliki arti: “ Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Melihat Daun Hijau

Pepohonan hijau.

Photo :
  • U-Report

Saat merasa sedih tentunya yang diinginkan hati adalah rasa damai dan tenang. Hal tersebut selain bisa didapatkan dalam salat yang khusyuk ternyata juga bisa kita dapatkan saat melihat dedaunan yang hijau. Begitu pula yang dilakukan Rasulullah SAW saat bersedih, ia suka melihat dedaunan hijau. Ternyata, hal ini juga sudah terbukti oleh ilmu pengetahuan modern. Pemandangan hijau menjadi nilai tambah karena warna tersebut relatif lebih nyaman pada mata.

Mendengar Deruan Air

Ilustrasi air sungai.

Photo :
  • Pixabay/Free-Photos
Tegas, Buya Arrazy Tegur Seorang Habib yang Ajarkan Sholawat untuk Minta Dunia

Suara deru air memang begitu terasa alami. Saat mendengarkannya seolah ada energi-energi postif yang dialirkan alam melalui deruan air.  Coba saja pergi ke laut dan mendengarkan deruan ombak, atau juga bisa pergi ke air terjun. Bahkan, hal ini sudah terbukti secara science. Orfeu Buxton, peneliti dari Live Science, menuturkan bahwa suara gemericik air bisa memengaruhi pikiran seseorang agar tetap tenang, nyaman, dan tidak khawatir dengan keadaan. Selain itu, suhu udara di sekitar juga akan terasa mendukung suasana damai tersebut.

Melihat Wajah-wajah Menceriakan 

Muhammadiyah: Sebelum Menikahi Khadijah, Nabi Muhammad SAW Bukan Pengangguran

Ilustrasi keluarga bahagia.

Photo :
  • U-Report

Hal yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat bersedih adalah melihat wajah yang menceriakan, bisa keluarga, saudara dan sahabat. Saat merasa sedih,  baiknya tidak menyendiri sendiri di kamar atau tempat tertentu karena akan membuat semakin terpuruk. Berbaurlah atau bertemulah dengan teman-teman atau sahabat-sahabat yang selalu membawa kecerian. Kecerian yang diekspresikan dipercaya bisa menular pada seseorang yang tengah merasakan kesedihan.

Kisah Cinta Legenda Tinju Dunia, Tak Mau Nama Nabi Muhammad Ada di Trotoar
Ilustrasi pria sedih.

Mengenal Five Stages of Grief dalam Psikologi: Memahami Proses Sedih-Kecewa Secara Ilmiah

Mengalami kesedihan seperti kehilangan bukanlah hal yang mudah, dalam psikologi proses memahami kekecewaan dan kesedihan dikenal dengan istilah Five Stages of Grief

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024