Universitas Negeri Makassar Kukuhkan Dua Guru Besar

UNM kukuhkan dua guru besar
Sumber :
  • antara

VIVA Edukasi – Universitas Negeri Makassar (UNM) mengukuhkan dua profesor sebagai guru besar dalam bidang ilmu pendidikan teknologi dan kejuruan yakni Prof Dr Purnamawati, MPd dan Prof Dr Ir Hasanah Nur MT di Menara Pinisi UNM, Makassar, Rabu (24/8).

Tiga Guru Besar Hukum Bilang Putusan Pengadilan Terhadap Mardani Maming Ada Kekeliruan Hakim

Rektor UNM Prof Dr Husain Syam, MTP IPU ASEAN Eng dalam sambutannya mengatakan, kedua profesor yang dikukuhkan ini merupakan sosok hebat karena bisa memberikan solusi dari permasalahan yang ada, dimana dunia industri harus didekatkan dengan dunia pembelajaran.

“Keduanya memang sangat layak menjadi guru besar. Mereka memberikan solusi pembelajaran efektif untuk SMK sekaligus di perguruan tinggi,” ujarnya seraya menambahkan saat ini UNM sudah memiliki 99 Guru Besar.

Guru Besar Unair: Kapolri Tak Banyak Omong tapi Berusaha Bangun Komunikasi dengan Banyak Pihak

Ia berharap kedua profesor ini bisa mendefinisikan ilmunya ke sekolah menengah kejuruan dan perguruan tinggi atau lebih luas lagi.

Melihat hal itu, UNM sejak tiga tahun terakhir telah berusaha menjadi kampus enterprenuer. Sebab untuk menopang perekonomian, tujuh persen dari total penduduk Indonesia harus berwirausaha.

MK Bangga Dapat 'Surat Romantis' dari Aktivis dan Para Guru Besar

“Untuk mencapai hal itu, seorang guru dituntut selalu inovatif menemukan model – model pembelajaran baru, jangan larut dengan yang ada. Sehingga alumni UNM harus bisa menjadi warna baru di manapun berada,”kata Prof Husain.

Sementara Prof DR Ir Hasanah Nur dalam pidatonya pengukuhan profesornya mengangkat judul “Membangun Jiwa Enterprenuer dan Karakter Kewirausahaan Melalui Teaching Factory Pada Pendidikan Vokasi dan Kejuruan di Indonesia”.

Menurut Prof Hasanah, pendidikan dan pelatihan vokasi pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi, perlu membekali lulusannya dengan berbagai kecakapan yang lebih umum.

Yaitu kecakapan hidup dan berkarir, kecakapan dalam belajar dan berinovasi serta memanfaatkan informasi, media dan teknologi.

“Selain hal tersebut, jiwa enterprenuer dan karakter kewirausahaan harus dikembangkan pada peserta didik agar setelah lulus bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan, ” papar Prof Hasanah.

Sedangkan Prof Dr Purnamawati dalam pidatonya mengangkat tema “Pembelajaran Berbasis Teaching Industri untuk Menumbuhkembangkan Critical Thinking Skill Sekolah Menengah Kejuruan”.

Dalam pemaparannya, tuntutan tenaga terampil lulusan SMK semakin meningkat. Untuk itu, SMK perlu mempersiapkan dsn membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Sehingga, pembangunan SMK diarahkan pada peningkatan daya saing internasional sebagai pondasi dalam membangun kemandirian daya saing bangsa, tentunya dalam menghadapi persaingan global.

“Pendidikan kejuruan berkaitan dengan pengembangan ilmu yang mempelajari sifat pekerjaan, aspek pekerjaan, jalur dan jenjang kerja melalui pengembangan kompetensi atau skill kerja yang dibutuhkan dunia kerja,” paparnya. (antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya