Kemenkominfo-Siberkreasi: Tips Melawan Hoaks di Media Sosial

Ilustrasi Hoaks.
Sumber :

VIVA Edukasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para siswa dan guru di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Rabu 10 Agustus 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 5.017 orang.

Webinar Literasi Digital Lawan Hoaks di Media Sosial

Photo :
  • Siberkreasi

Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. Ini lantaran dari laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Kemenkominfo pun merespons makin meningkatnya pengguna internet di Indonesia dengan melaksanakan program literasi digital nasional dalam webinar yang kali ini mengangkat tema “Lawan Hoaks di Media Sosial.”

Ilustrasi media sosial/konten digital untuk kampanye politik

Photo :
  • Freepik

Di mana kegiatan ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Diawali dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital.

“Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Kamis (11/8).

Cara Meutya Hafid Hasilkan Tenaga Kerja Cakap Digital

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menyatakan jika Pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkat teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh atau PJJ diterapkan. Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi digital.

“Program literasi digital nasional ini akan terus dilaksanakan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali. Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat dari agenda transformasi digital nasional. Mari bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” ucap Menkominfo Jhonny G. Plate.

Literasi Digital Masyarakat Indonesia Masih Berada di Katagori Sedang

Dalam webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat ini, tampil sebagai narasumber pertama yakni Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, yang membawakan materi Budaya Digital.

Safaruddin dalam pemaparannya menjelaskan jika tanggung jawab harus ditunjukkan dalam menulis di media sosial. Selain itu integritas dan kejujuran juga harus dijunjung terutama terkait hak milik atau karya orang lain.

Doa Untuk Pilkada Damai 2024, Ribuan Santri dan Ulama Bershalawat di Polda Banten

“Dalam ruang lingkup digital kita harus sadar dalam melakukan sesuatu dan memiliki tujuan, rasa bertanggung jawab akan apa yang kita tulis di media sosial tersebut, integritas atau kejujuran terkait plagiarisme atau pencurian hak milik, dan yang terakhir adalah kebajikan yaitu hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan,” jelas Safaruddin Dt. Bandaro Rajo.

Tampil sebagai narasumber kedua, Sarah Monica yang merupakan penulis dan peneliti Abdurrahman Wahid Centre for peace & humanities Universitas Indonesia, membawakan materi Keamanan Digital.

Sarah menyebut perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya potensi yang buruk seperti penipuan dan pencurian akun, maka dari itu diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital termasuk mewaspadai hoaks sebagai penipuan digital. “Cara menanggulangi hoax, yang pertama yaitu analisis dengan baik baca dulu lebih teliti, rinci dan sampai akhir, kemudian verifikasi pastikan bahwa berita tersebut juga tersedia dan terlampir pada berita-berita atau browser lain yang terpercaya. Kemudian selanjutnya evaluasi, selalulah bersikap skeptis dan selektif, jangan sampai disebarluaskan apabila berita tersebut palsu atau hoaks,” ungkap pengajar di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah Jakarta Selatan.

Sedangkan pemateri terakhir dalam webinar ini yakni Chaaarania yang merupakan seorang content creator dan Key Opinion Leader, tampil membawakan materi Kecakapan Digital. Ia menyebutkan jika kecakapan digital dapat dicapai jika mengetahui dan paham ragam serta perangkat lunak yang digunakan.

Paham dalam menggunakan aplikasi percakapan digital dan bermedia sosial berarti paham atas perbedaan aplikasi percakapan, paham akan setelan percakapan, paham akan symbol (emoji) dalam aplikasi percakapan, paham cara memproduksi, dan distribusi konten konten.

Di akhir sesi webinar, peserta diberi kesempatan menyampaikan beberapa pertanyaan yang dijawab secara langsung oleh narasumber. Selain itu dalam webinar kali ini, tampil sebagai keynote speaker yakni Wakil Gubernur Sumatera Barat, DR Audy Joinaldy.  Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Yudha Prawira Hasta.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Siberkreasi di Instagram @siberkreasi, TikTok @siberkreasi.id, Twitter @SiBerkreasi, dan Facebook Siberkrea

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya