Nadiem Makarim: Indonesia Butuh Talenta Digital Cerdas dan Kreatif
- Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA Edukasi – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyatakan Indonesia sangat membutuhkan talenta digital yang cerdas dan kreatif.
"Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan Indonesia, karena kami telah mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah International Olympiad in Informatics (IOI), " ujar Nadiem pada pembukaan IOI di Yogyakarta, Selasa (9/8).
Dia menambahkan IOI merupakan salah satu olimpiade sains tertua di dunia. IOI 2022 diselenggarakan secara hybrid atau bauran antara luring dan daring pada 7 hingga 22 Agustus 2022. Untuk kompetisi luring diselenggarakan di Yogyakarta.
IOI merupakan satu dari 14 olimpiade sains internasional dan merupakan kompetisi keempat tertua di dunia. IOI 2022 mengusung tema "Digital Energy of Asia".
"Tentunya banyak hal-hal yang harus diperhatikan agar kegiatan ini berjalan lancar dan berkumpulnya kita pada hari ini di aula ISI Yogyakarta semakin menggarisbawahi kemampuan dan komitmen Indonesia untuk memimpin pemulihan dunia," terang dia.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah IOI ke-34, lanjut dia, bertepatan dengan Presidensi G20 di Indonesia, yang mana Kemendikbudristek mengajak negara-negara anggota G20 untuk bergotong royong memulihkan dan mentransformasi pendidikan.
"Terutama guna mempersiapkan pelajar kita menghadapi tantangan masa depan. Saya yakin semua di sini setuju bahwa masa depan teknologi informasi akan berkembang dan berekspansi jauh lebih cepat dan jauh lebih masif, sehingga sangat dibutuhkan talenta-talenta digital yang cerdas dan kreatif dan mampu berkolaborasi dengan semangat kebinekaan," ujarnya.
Tujuan itu, lanjutnya, sekarang menjadi prioritas merdeka belajar dan yang sedang diupayakan melalui Pusat Prestasi Nasional, unit dalam Kemendikbudristek yang berfokus untuk memfasilitasi manajemen talenta.
Nadiem mendorong siswa tidak hanya menunjukkan prestasinya, tetapi juga mendapatkan apresiasi yang lebih luas terkoneksi dengan jaringan talenta lain, sehingga siswa Indonesia bisa terus berkarya dan berprestasi. "Saat ini sudah lebih dari 50 juta pelajar di seluruh Indonesia dalam jaringan siap berkompetisi sesuai dengan minatnya," katanya. (antara)