Perlunya Mengenalkan Dunia Digital Sejak Dini dengan Penuh Kreativitas

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Edukasi  – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para guru dan siswa di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Jumat 5 Agustus 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 1.920 orang. Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. 

Webinar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini di Sumatera Barat.

Photo :
  • Siberkreasi
Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-hari. 

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Kegiatan seperti belajar mengajar di rumah, bekerja dari rumah, berbelanja hingga pemeriksaan kesehatan dilakukan menggunakan aplikasi digital. Kemenkominfo pun merespons itu dengan program literasi digital nasional dengan tema webinar kali ini yakni “Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini.” Di mana webinar itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

iklan digital.

Photo :
  • Winstarlink

Dibuka dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital. “Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi
digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Minggu (7/8).

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menjelaskan jika Kementrian yang dipimpinnya juga fokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. “Sejak dilaksanakan pada tahun 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta
masyarakat, setidaknya di tahun 2022 ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. 

Kementrian Kominfo juga akan berfokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. Para peserta akan diberikan pelatihan literasi berdasarkan pada empat pilar,” jelas Menkominfo.

Untuk webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Kabupaten Tanah Datar, tampil sebagai narasumber pertama Bupati Kabupaten Tanah Datar yang membawakan materi Etika Digital dengan judul “Cerdas dan Terampil Dalam Bermedia Digital.” Ia menjelaskan jika problem literasi digital adalah setiap orang belum dapat menggunakan secara positif media digital. 

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • Pixabay

“Setiap menit kita pasti menggunakan gawai tapi kita belum tahu bagaimana menggunakannya dalam hal yang positif dan alasannya menggunakan media sosial,” kata Eka Putra. “Seperti juga di dunia nyata, dunia maya juga mengenal orang baik dan buruk serta informasi positif dan negatif. Karenanya perlu memahami aturan yang dibuat setiap medsos, serta aturan yang berlaku di Indonesia,” tambahnya.

Narasumber kedua yakni Yudha Wirawanto yang merupakan staf pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, membawakan materi tentang Kecakapan Digital.

Yudha memaparkan kemampuan di ruang digital adalah kemampuan dalam bermedia sosial, kemampuan dalam menyaring informasi, kemampuan dalam mengatur waktu. Kemudian mendistribusikan informasi melalui media digital harus memiliki kemampuan dalam membagi informasi dan mengemas informasi, termasuk pula memastikan untuk memverifikasi informasi sebelum membagikan,dan mengecek faktanya.

Ia pun mengajak peserta webinar untuk menggunakan media sosial secara produktif. “Partisipasi terkait media digital, sampaikanlah informasi yang baik dan etis, gunakanlah media sosial secara produktif, bergabunglah dengan komunitas yang bersifat positif,” ujar Yudha Wirawanto yang tergabung pula dalam komunitas
Japelidi (Jaringan Pegiat Literasi Digital).

Sedangkan pemateri terakhir yakni Chaaarania yang merupakan seorang Content  Creator dan Key Opinion Leader, tampil membawakan materi Budaya Digital. Ia menyebut jika digitalisasi budaya memungkinkan kita semua untuk mendokumentasikan kekayaan budaya, sehingga digital budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas.

Di akhir webinar, para peserta diberi kesempatan menyampaikan sejumlah pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Yudha Prawira Hasta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya