Bolehkah Melaksanakan Puasa Asyura Tanpa Didahului Puasa Tasua?
- U-Report
VIVA Edukasi – Saat ini, dalam kalender Islam atau kalender Hijriyah telah masuk ke bulan Muharram. Seperti diketahui, bulan Muharram adalah bulan kedua yang lebih baik setelah berpuasa si bulan Ramadhan. Hal ini tertulis melalui Abu Huraira, Rasullullah SAW bersabda: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram", (HR Muslim). Oleh karena itu, puasa di bulan Muharram menjadi keutamaan bulan Muharram.Â
Ada dua puasa yang bisa dikerjakan umat muslim saat Muharram, yaitu puasa Tasua  dan Asyura. Puasa Tasua dianjurkan untuk diamalkan setiap tanggal 9 Muharram, sementara puasa Asyura pada 10 Muharram. Maka dari itu, di tahun 2022 ini, Puasa Tasua jatuh pada hari Minggu 07 Agustus 2022 sedangnkan puasa Asyura jatuh pada Senin, 8 Agustus 2022.Â
Namun, ada beberapa pertanyaan yang simpang siur mengenai puasa ini, salah satunya adalah, apakah boleh melaksanakan puasa Asyura saja namun tidak melaksanakan puasa Tasua terlebih dahulu? Berikut penjelasannya.Â
Dikutip dari Mui.or.id, sebelum melakukan puasa Asyura memang dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua, namun jika tidak melaksanakan puasa Tasua namun ingin melaksanakan puasa Asyura, maka tidak masalah atau diperbolehkan. Menurut Buya Yahya, melalui akun Youtube pribadinya, ia menjelaskan bahwa hal ini diperbolehkan. "Puasa Asyura kedudukannya adalah sunnah, maka sendiri saja ini adalah sunnah, bukan makruh, karena tidak ada larangan, yang ada adalah pahala bagi yang berpuasa Asyura," jelas Buya Yahya dikutip Jumat 5 Agustus 2022.Â
Namun, tentu saja jika ingin puasanya sempurna dan tak menyerupai kaum Yahudi, lebih baik melaksanakan kedua puasa tersebut. Hal ini berkaitan dengan bahwa Hal tersebut karena umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram.
Dijelaskan oleh Ibnu Abbas RA dalam riwayat Bukhari dan Muslim bahwa Ibnu Abbas menceritakan pertemuan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan orang Yahudi yang menjalankan puasa Asyura saat berada di Madinah.
Rasulullah bertanya alasan orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Lantas mereka menjawab demikian.
"'Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah'. Nabi bersabda, 'Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka'. Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga."
Hal ini juga dijelaskan Buya Yahya dalam Youtubenya tersebut "Nabi pernah berkeinginan untuk berpuasa tanggal 9. Maka ulama mengatakan, sunnah memberikan muqoddimah tanggal 9 untuk kesempurnaan tanggal 10. Puasa tanggal 10 maka Anda akan mendapat pahala Asyura, yang 9 nya pahala untuk berbeda dengan Yahudi, dan yang 11 nya adalah untuk menyempurnakan agar termasuk golongan orang yang berpuasa sebulan 3 hari," jelasnya.Â