Calon Jemaah! Simak 8 Tata Cara Manasik Ibadah Haji Ini

Manasik haji, belajar tata cara pelaksanaan ibadah haji. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA Edukasi – Ibadah haji termasuk rukun islam yang kelima. Artinya setiap orang muslim wajib menunaikannya dengan syarat mampu melakukan perjalanan pulang-pergi.

Bea Cukai Bekasi Terima Penghargaan Tim Penyelenggaraan Haji Terbaik 2024

Sebelum menunaikan Ibadah Haji, Calom Jemaah biasanya mengikuti manasik haji terlibih dahul, yaitu calon jemaah haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan haji yang akan ditunaikan. Mulai dari rukun, persyaratan, wajib, sunnah haji maupun hal-hal yang dilarang selama pelaksanaan haji.

Pelaksanaan manasik bertujuan membantu calon jemaah memahami tata cara dan alur ibadah haji sebelum melakukan haji sebenarnya.

Cegah Telantar saat Umrah, Perusahaan Travel Ini Bagikan Kiat-kiat Ibadah Aman dan Lancar

Jemaah haji melakukan Tawaf Wada

Photo :
  • MCH 2022

Selain itu, para jemaah juga akan mempelajari budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi. Dengan begitu, kecil kemungkinan ibadah haji yang dibeli akan rusak, sehingga tidak perlu berulang lagi di musim haji berikutnya. Karenanya, sangat disarankan sekali bagi calon jemaah untuk mengikuti manasik haji.

John Kennedy DPR: Pansus Haji untuk Perbaikan Pelaksanaan Ibadah, Tak Ada Hubungan dengan NU

Nah, kali ini Viva memberikan ulasan tatacara manasik Ibadah Haji yang dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut.

Memakai Pakaian Ihram

Jemaah haji Indonesia sudah mengenakan pakaian ihram siap berangkat ke Mekah. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • MCH 2019/Darmawan

Bagi laki-laki pakaian ihram dapat berupa dua lembar kain lebar. Satu kain berguna menutupi pundak dan satu kain lagi untuk menutupi bagian bawah panggul seperti menggunakan sarung.

Perlu menjadi perhatian bahwa laki-laki tidak boleh menggunakan pakain menyerupai bentuk tubuh seperti celana dalam.

Niat Ihram Haji

Calon Jemaah Lakukan Manasik Sebelum Berangkat Haji

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sunnah haji yang menjadi anjuran sebelum melaksanakan ihram adalah mandi, berwudhu, memakai pakaian ihram dan memakai wewangian. Setelah itu membaca niat ihram dalam hati.

Bacaan Niat Ihram:

“Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala”

Artinya; Aku niat melaksanakan haji sekaligus umrah dan berihram karena Allah Swt.

Membaca Bacaan Talbiyah

Calon Jamaah Lakukan Manasik Sebelum Berangkat Haji

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Disunahkan membaca talbiyah ketika seseorang sudah berniat melaksanakan haji atau umrah.

Baiknya bacaan talbiyah selalu diulang-ulang setiap langkah selama ke Baitul Haram. Berikut adalah bacaan talbiyah:

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mula la syarika lak.

Artinya; Aku datang memenuhi panggilanMu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilanMu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memnuhi panggilan-Mu, sungguh segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

Wukuf di Padang Arafah

Calon jemaah tengah melakukan Manasik Haji.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Jamaah haji hendaknya banyak membaca zikir, tahmid, istighfar dan bacaan lainnya ketika hendak melaksanakan wukuf.

Saat masuk waktu wukuf jamaah haji dapat membaca doa berikut:

“Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarri ma taji-u bihir rihu.”

Artinya: Ya Allah, bagi Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu sahabatku, ibadah haji, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin.

Mabit Atau Bermalam di Muzdalifah

Setelah melaksanakan wukuf selanjutnya akan bermalam di Muzdalifah. Selama di Muzdalifah jamaah haji mengambil batu kerikil sebanyak empat puluh hingga tujuh pulih butir untuk melempar jumrah di Mina.

Bermalam di Muzdalifah dapat dilakukan sampai melewati waktu tengah malam. Namun, lebih utama lagi jika bermalam sampai selesai melaksanakan shalat subuh.

Melempar Jumrah

Jamaah haji selanjutnya melakukan lempar jumrah di Mina dengan membaca:

“Bismillahi Allahu Akbar”

Artinya: Dengan nama Allah dan Allah yang Mahabesar

Tahallul Awal

Tahallul awal dilakukan dengan mencukur rambut sekurang-kurangnya sebanyak tiga helai.

Dengan tahalul ini menandakan bahwa kita sudah bisa mengenakan pakaian biasa. Bacaan doa tahallul:

“Allahummaj’al likuli sya’ratin nuuran yaumal qiyaamati”

Artinya; Ya Allah, jadikanlah cahaya untuk setiap helai rambut yang aku potong ini pada hari kiamat nanti.

Sa’i

Melaksanakan sa’i yaitu berjalan dari bukit Safa melanjutkan ke bukit Marwa sevanyak tujuh kali.

Sebelum melaksanakan sa’i hadapkan badan kita ke ka’bah terlebih dulu. Bacaan sa’i sebagai berikut:

“Bismillahir rahmaanir rahiim, abda’u bimaa bada’allahu bihi wa rasuulihi”

Artinya; Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Tahallul Kedua

Dengan melaksanakan tahallul kedua ini berarti jamaah haji telah melakukan tiga perbuatan. Adapun tiga perbuatan yang telah dilakukan adalah melempar jumrah, aqobah, tawaf ifadah dan sa’i.

Proses dalam pelaksanaan dan tata cara manasik haji terdapat perbedaan. Ada yang telah wukuf kemudian melangsungkan thawaf ifadah ada pula yang langsung bermalam di Muzdalifah.

Demikian,  pembahasan mengenai pelaksanaan dan tata cara manasik haji serta bacaan doa lengkap yang dapat Viva berikan. Semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya