Pengertian Laporan Keuangan, Lengkap Dengan Fungsi dan Jenisnya
- www.pixabay.com/Pexels
VIVA Edukasi – Pengertian laporan keuangan memang sering dicari, khususnya di bidang pekerjaan yang mengharuskan berkutat dengan laporan keuangan. Pasalnya, finansial menjadi unsur utama yang penting dalam setiap kegiatan, khsusunya dalam bisnis. Dengan memiliki kesehatan keuangan perusahaan yang baik, maka dapat menilai kondisi perusahaan apakah baik atau buruk.
Laporan keuangan tak sulit dan mudah dilakukan. Namun, sebelumnya, yuk lebih dulu tahu pengertian laporan keuangan.
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dan moneter.
Biasanya laporan ini dibuat dalam periode tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu tahun sekali, terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya.
Fungsi Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan. Sehingga para stakeholder atau pemegang saham dan pengguna informasi akuntansi bisa melakukan evaluasi dan cara pencegahan dengan tepat dan cepat jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah atau memerlukan perubahan.
Jenis Jenis Laporan Keuangan
Ada lima jenis laporan keuangan yang secara umum dapat dilakukan. Berikut jenisnya :
Jenis laporan keuangan yang pertama adalah laba rugi. Laporan laba rugi adalah sebuah laporan yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan laba dan rugi perusahaan.
Laba rugi atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai income statement atau profit and loss statement ini merupakan laporan yang memiliki fungsi untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Biasanya, perusahaan membuat laporan laba rugi ini sebagai acuan kondisi perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi dan langkah selanjutnya bagi pemimpin perusahaan dan pemangku kepentingan.
Dari analisa laba rugi inilah perusahaan akan tahu apakah mereka sedang mengalami keuntungan atau kerugian dalam satu periode. Selain itu, laporan ini juga digunakan untuk memberikan informasi mengenai pajak perusahaan. Isi dalam laporan jenis ini terdiri dari dari pendapatan, beban, harga pokok produksi, beban pajak, laba, dan rugi perusahaan.
a. Laporan Keuangan Laba Rugi Single Step
Selanjutnya, dalam setiap laporan laba rugi terdapat laba rugi single step yang menunjukkan satu kategori pendapatan dan pengeluaran. Laporan ini terlihat sederhana dan tidak menampilkan secara rinci mengenai perputaran keuangan yang sedang terjadi. Perhitungan dalam laporan laba rugi single step ini adalah:
Penghasilan Bersih = (Pendapatan + Keuntungan) – (Beban + Kerugian)
b. Laporan Keuangan Laba Rugi Multiple Step
Selain laba rugi single step terdapat juga laporan laba rugi multiple step yang memiliki banyak informasi umum. Laporan jenis ini menggunakan banyak persamaan untuk menentukan perhitungan laba rugi perusahaan. Dalam jenis laporan laba rugi multiple step ini memecah setiap pemasukan pendapatan operasional perusahan dan biaya operasional dan juga pendapatan non-operasional dan biaya non-operasional.
Jadi, laporan ini akan memisahkan setiap pendapatan dan pengeluaran dengan operasi bisnis yang tidak terkait dengan kegiatannya.
Laba rugi multiple step ini memiliki tiga formula yang berbeda yang terdiri dari:
LABA KOTOR = NET SALES – Biaya Barang Terjual
PENDAPATAN OPERASIONAL = LABA KOTOR – BEBAN OPERASI
PENGHASILAN BERSIH = PENGHASILAN OPERASI + ITEM NON-OPERASI
Jadi, tujuan laporan laba rugi single step dan multiple step yaitu untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat mempertahankan performa mereka dan mencari solusi untuk mengatasi masalah kerugian yang dapat ditutupi.
2. Laporan Keuangan Arus Kas
Selanjutnya ada laporan arus kas atau dalam Bahasa Inggris cash flow. Laporan kas atau cash flow ini digunakan sebagai catatan pemasukan dan pengeluaran selama satu periode.
Laporan ini ternilai sangat penting guna mengevaluasi struktur keuangan perusahaan seperti likuiditas dan solvabilitas, serta aktiva bersih. Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan laporan ini sebagai strategi untuk menghadapi perubahaan kondisi dan peluang yang ada.
Dalam dokumen ini memiliki 3 aktivitas utama yang berbeda yang terdiri dari: aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan
3. Laporan Keuangan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau biasa disebut dengan ekuitas merupakan jenis laporan keuangan yang terbilang cukup penting, terutama untuk para perusahaan publik. Laporan ini memiliki tujuan supaya perusahaan tersebut dapat menjelaskan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau kekayaan dalam satu periode tertentu.
Laporan jenis ini sering ditemukan di berbagai perusahaan publik karena perusahaan tersebut memiliki struktur kepemilikan yang terorganisir dan kompleks dalam perubahan-perubahan ekuitas di periode terkait.
Tujuan dari perubahan modal ini supaya perusahaan dapat memberikan sebuah laporan mengenai perubahan modal kerja dari investasi dan dana yang perusahaan dapat atau hasilkan dalam suatu periode.
Komponen penting yang wajib ada di dalam laporan ini yakni modal awal yang perusahaan miliki, pengambilan dana pribadi oleh pemilik perusahaan, dan jumlah laba dan rugi dalam satu periode. Jadi, langkah awal untuk membuat laporan ini dengan membuat laporan laba rugi.
Selain itu, laporan ini juga menunjukkan berbagai macam penyebab kenapa tidak ada perubahan modal yang terjadi. Data-data penting yang wajib ada dalam laporan ini antara lain modal awal, pengambilan dana, total laba atau rugi yang perusahaan peroleh dalam suatu periode.
4. Laporan Keuangan Neraca
Jenis laporan keuangan selanjutnya yaitu laporan neraca atau balance sheet. Dalam balance sheet ini biasanya memiliki beberapa informasi mengenai aktiva dan macam-macam kewajiban perusahaan.
Laporan neraca ini terdapat dua macam, dalam bentuk stafel atau vertikal dan bentuk skontro atau horizontal. Pada dasarnya, neraca merupakan gabungan dari segala jenis laporan keuangan perusahaan. Neraca ini biasanya ada hanya untuk waktu-waktu tertentu saja, normalnya satu kali dalam setahun dengan tujuan untuk menentukan strategi finansial di tahun-tahun berikutnya.
Selain itu, neraca terbilang sebuah laporan keuangan yang penting karena di dalam data ini memiliki semua informasi terkait siapa saja pemegang saham dari perusahaan tersebut, kreditur yang tersedia, peraturan pemerintah yang sedang berlaku, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Informasi-informasi yang tercantum dalam neraca sangat penting, makannya laporan ini tidak boleh bocor atau confidential. Jadi, hanya staf-staf internal tertentu yang boleh mengetahui semua informasi-informasi yang ada dalam laporan neraca.
Selain itu, kegunaan dari laporan neraca yakni untuk mengetahui kondisi keuangan yang sedang terjadi dalam perusahaan. Laporan ini akan menunjukkan apakah perusahaan tersebut memiliki kondisi yang sedang baik atau tidak.
Jika dalam dokumen menunjukkan angka yang berbeda, maka perusahaan dan staf keuangan harus melakukan revisi hingga hasil data neraca tepat. Maka dari itu, seorang akuntan atau departemen keuangan perusahaan harus sangat teliti dan cermat dalam membuat laporan ini sehingga tidak terjadi kesalahan yang fatal.
Untuk merancang laporan neraca, seorang akuntan harus menyiapkan data-data seperti jumlah aktiva berupa harta atau aset, kewajiban seperti hutan, dan ekuitas atau modal perusahaan. Dalam membuat laporan neraca, biasanya akuntan akan menggunakan pendoman persamaan dasar, yaitu:
Aset = Kewajiban + Modal
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Terakhir yaitu catatan atas laporan keuangan. Laporan hanya akan tertuju pada informasi-informasi pendukung yang menjelaskan bagaimana kegiatan suatu perusahaan sampai pada angka terakhir dalam laporan. Selain itu, catatan ini juga akan menjabarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam metodologi dari tahun ke tahun.
Meskipun begitu, catatan ini bukanlah suatu laporan yang bersifat wajib, namun laporan ini hanya sebagai pendukung jika ada pemangku saham membutuhkan informasi yang mendukung bukti laporan. Karena dari itu, dalam catatan ini sering mencantumkan masalah-masalah dasar yang membuat kesehatan keuangan perusahaan tidak baik.