Kemenkominfo Gelar Webinar Etika Belajar di Dunia Digital
- Istimewa
VIVA Edukasi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para Guru dan Siswa di Lampung.
Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Senin 18 Juli 2022 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB dengan peserta sebanyak 1.374 orang.
Adapun program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5% dibandingkan awal tahun sebelumnya.
Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia. Dan pandemi yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan seharihari.
Kegiatan seperti belajar mengajar di rumah, bekerja dari rumah, berbelanja hingga pemeriksaan kesehatan dilakukan menggunakan aplikasi digital.
Kemenkominfo pun merespon itu dengan program literasi digital nasional dengan tema webinar kali ini yakni “Etika Pelajar di Dunia Digital.” Di mana webinar itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dibuka dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital. “Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya diterima VIVA, Jakarta, Selasa (19/7).
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menjelaskan jika Kementrian yang dipimpinnya juga fokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. “Sejak dilaksanakan pada tahun 2017, program lieterasi digital telah menjangkau lebih dari 12,6 juta masyarakat, setidaknya di tahun 2022 ini akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat.Kementrian Kominfo juga akan berfokus memberikan literasi digital kepada kelompok pendidikan. Para peserta akan diberikan pelatihan literasi berdasarkan pada empat pilar,” jelas Menkominfo.
Untuk webinar Sektor Pendidikan Wilayah Sumatera di Lampung, tampil sebagai narasumber pertama Bunda Literasi Kabupaten Lampung Tengah, Mardiana Musa Ahmad yang membawakan materi Etika Digital yang berjudul “Etis Bermedia Digital”. Ia menjelaskan dalam dunia digital akan menghadapi manusia yang beda suku, budaya dan adat istiadat. Sehingga ada Interaksi antar budaya yang dapat
menciptakan standar satu yang beretika.
“Ruang lingkup etika terdiri dari kesadaran, tanggung jawab,dan integritas atau kejujuran,” ujar Mardiana Musa Ahmad.
Ia pun memaparkan jika etika adalah sistem nilai dan moral yang menjadi pegangan bagi seseorang, sedangkan etiket adalah tata cara orang yang satu dalam berinteraksi dengan dua orang atau yang lain.
“Di dalam etika dan etiket berinternet jangan menggunakan capslock dalam mengirim pesan,” jelasnya.
Selain Mardiana, terdapat dua narasumber lainnya yakni Eka Y Saputra yang merupakan progamer dan konsultan teknologi informasi yang membawakan meteri Keamanan Digital dengan judul “Aman Bermedia Digital.”
Eka menjelaskan perkembangan teknologi yang masif memaksa untuk bisa bermedia digital. Kecepatan lari internet mempermudah pengguna untuk melakukan aktivitas yang bisa dikerjakan di dalam rumah.
Ia pun menguraikan jika keamanan digital adalah kesadaran dan kemampuan untuk mengenali resikoresiko yang muncul ketika bermedia digital. Sehingga diperlukan kompetensi keamanan digital yakni mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan bagi anak.
Eka pun memberikan tips aman bermedia digital. “Tips aman bermedia digital: menjaga keamanan gawai, membatasi pengunduhan aplikasi bajakan, menyaring teman dan informasi, jangan merespons pesan yang meminta data pribadi atau menggunakan password gawai,” tutupnya.
Sedangkan pemateri terakhir yakni Tri Andeni yang dikenal sebagai Kang Review, merupakan seorang Content Creator, tampil membawakan materi Budaya Digital. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indriani Wijaya.