Prof. Ratno Nuryadi: Kami Siapkan Teknologi Baterai Kendaraan Listrik

Prof. Ratno Nuryadi dan Indy Rahmawati dalam Channel VDVC
Sumber :
  • YouTube VDVC

VIVA Edukasi - Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Ratno Nuryadi memperkirakan pada tahun 2040 semua kendaraan basisnya kendaraan listrik.

Segera Menjabat, Donald Trump akan Cabut Subsidi Pajak Pembelian Kendaraan Listrik

"Pada tahun 2040 itukan basisnya kendaraan listrik, kami persiapkan tekonologi baterainya," ujar  Prof. Ratno Nuryadi kepada Indy Rahmawati di YouTube VVDC, Minggu (17/7) dikutip VIVA Senin (18/7).

Dalam unggahan YouTube VVDC itu tertulis dengan judul "Berkenalan dengan 7 Pusat Riset BRIN bidang Nanoteknologi & Material".

Penting! Agar Baterai Kendaraan Listrik Lebih Awet Disarankan Lakukan Hal Ini

Sementara dalam narasi judul thumbnailnya tertulis "Kendaraan Masa depan, Apa saja risetnya?".

Prof. Ratno Nuryadi dan Indy Rahmawati dalam Channel VDVC

Photo :
  • YouTube VDVC
Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

Dalam unggahan VDVC itu, Prof. Ratno Nuryadi mengenalkan tim riset yang berada di lembaganya memiliki peran strategis dan praktis dalam mendukung kendaraan listrik ini.

Kendaraan listrik tentunya akan membutuhkan baterai. Selama ini, bahan pembuatan baterai masih banyak diimpor dari luar.

"Hampir 75 persen bahannya impor, padahal kita punya kekayaan sumber daya alam sendiri," tegas Prof Ratno yang menyelesaikan studi S1 hingga S3 di Jepang.

Ia menambahkan, dengan membuat sendiri dari bahan mentah hingga jadi baterai, barang-barang pun akan menjadi lebih murah.  Selama ini mahal karena, bahan mentah dikirim ke luar, di luar diolah, lalu dijual kembali ke Indonesia untuk pembuatan baterai.  "Inilah yang membuat mahal," jawab Prof Ratno.

Kini Prof Ratno bersama timnya sedang menyiapkan itu semua. Dari bahan mentah, pengelolaan, hingga jadi baterai, sebagai menjadi sumber listrik kendaraan masa depan.

Pembuatan teknis baterai listrik akan dikerjakan oleh Pusat Riset Material Maju yang berada di bawah Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material.

Tim Pusat Riset Material Maju tidak sendirian. Di bawah Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material ada tim Pusat Riset bidang lainnya. Semuanya saling mendukung.

Seperti diketahui Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material ini memiliki 7 tim pusat riset; Pusat Riset Material Maju, Pusat Riset Metalurgi, Pusat Riset Teknologi Pertambangan, Pusat Riset Fisika Quantum, Pusat Riset Kimia Maju, Pusat Riset Fotonik, dan Pusat Riset Teknologi Polimer.

"Kita punya sekitar 480 tim riset gabungan," ujar Prof Ratno yang menjadi kepala Organisasi Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material. Untuk diketahui, di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memiliki  12 Organisasi Riset  dengan bidang yang berbeda-beda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya