3 Bekal Perlu Dipersiapkan Jemaah Untuk Meraih Kesempurnaan Haji

Calon haji di Bandara Soetta. (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

VIVA – Setiap jemaah haji harus berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kesempurnaan haji. Dengan upaya yang maksimal, setiap jemaah haji akan mampu mencapai haji mabrur atau dengan nilai paling tinggi (yudisium cumlaude) bukan sekedar asal sah.

Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler 2024 yang Wafat Sudah Dibayarkan

Mengutip laman Badan Pengelola Keuangan Haji BPKH, Dr KH Asep Zaenal Ausop dalam bukunya ‘Haji Falsafah, Syariah dan Rihlah’ mengatakan, ada tiga cara yang harus dijalankan jemaah haji untuk meraih derajat dan tingkat kelulusan yudisium cumlaude ‘mabrur’. 

1. Memperhatikan Sunnah

Punya Spesifikasi City Bus, Kemenag: Semua Bus Shalawat Ramah Lansia

Pertama, sebelum pergi berhaji, jemaah harus mempelajari tata cara berhaji berdasarkan dalil Alquran dan sunnah Rasulullah dan tidak berpatok pada tokoh atau figur. menurutnya figur bukanlah jaminan bahwa hajinya benar.

Jamaah haji juga diimbau untuk tidak terikat oleh mayoritas sebab mayoritas pun tidak menjamin orisinalitas. Jamaah haji tidak boleh terikat pesan nenek moyang atau pengalaman orang lain.  Sebab pengalaman berhaji orang-orang terdahulu belum tentu sepenuhnya sesuai dengan contoh Rasulullah.

Menu Makanan Nusantara pada Ibadah Haji 2024, Kemenag: Sesuai Kebutuhan Nutrisi Jemaah

Ia juga mengatakan, Jemaah haji tidak diperbolehkan berkaitan dengan akal rasio, sebab, lanjutnya, tidak selamanya dalil dapat dipahami oleh akal rasio manusia yang terbatas.

“Semua rangkaian ibadah haji harus sesuai dengan contoh Rasulullah. Jamaah haji harus memastikan bahwa, dalam melaksanakan ibadah haji, setiap episode ibadah harus benar-benar dipahami maknanya secara optimal. Karena tanpa memahami makna dengan baik, ibadah haji akan terasa hambar secara spiritual.” Ucap KH Asep Zainal

Para jemaah haji di Mekah, Arab Saudi pada ibadah haji.

Photo :
  • AP Photo/Hassan Ammar)

2. Bertakwa

Kedua, setiap jemaah haji harus membekali diri dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk beribadah, baik bekal uang, ilmu kesehatan dan obat-obatan. Dan tidak kalah penting, setiap jemaah haji sebaiknya melengkapi peralatan lain yang dapat menunjang kelancaran ibadah seperti peta, kompas, dan alat elektronik.  “Namun, perlu diketahui bahwa bekal yang paling baik dalam adalah ketakwaan,” katanya.

Sejalan dengan surat Al Baqarah ayat 197 yang artinya: “Berbekallah, sungguh sebaik-baiknya bekal adalah takwa.”

3. Melaksanakan semua rukun haji

KH Asep Zaenal juga mengatakan, kesempurnaan ibadah haji hanya dapat dicapai apabila Jemaah melaksanakan tahapan awal haji dari awal hingga akhir hingga tidak ada bagian yang kelewatan.

Menukil laman Islam NU, Rukun haji sendiri terdiri dari lima diantaranya: ihram, niat, wukuf di Arafah, tawaf di Ka’bah dan sa’I pada Shafa dan Marwa.

Namun pendapat ulama lain menambahkan satu dari 5 rukun haji diatas yakni ‘cukur’. Banyak ulama menyebut wukuf sebagai puncak atau inti dari rangkaian ibadah haji. Mereka mendasarkan pandangannya pada hadits Nabi Muhammad saw. Ibadah haji mengharuskan jemaah haji hadir di tanah Arafah meski sesaat pada saat wukuf.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya