Menteri Nadiem Luncurkan Program Dana Abadi Perguruan Tinggi ke-21
- Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program dana abadi perguruan tinggi ke-21. Program ini dibuat bertujuan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi di Indonesia dalam kancah persaingan global sebagai salah satu Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020 - 2024.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan program tersebut diselenggarakan dengan melakukann kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Salah satunya dengan menyiapkan alokasi pendanaan dari Dana Abadi Perguruan Tinggi untuk menunjang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
"Kemendikbudristek dan LPDP akan melakukan pemadanan (matching) terhadap peningkatan dana abadi berupa dana pokok maupun investasi yang berhasil digalang," kata Nadiem, dalam peluncuran "Merdeka Belajar Episode ke-21 Dana Abadi Perguruan Tinggi" secara virtual, Senin 27 Juni 2022.
Lanjut Nadiem, selain dana abadi perguruan tinggi, Merdeka Belajar ke-21 ini akan meluncurkan ekosistem penunjang berupa kebijakan dan sistem guna membangun tata kelola perguruan tinggi yang berdaya saing global.
Kebijakan tersebut meliputi Sistem Penilaian Angka Kredit Baru, Basis Data dan Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BIMA), Science and Technology Index versi III (SINTA), serta Sistem World Class University (WCU) Analytics dan PTNBH Analytics.
"Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan pendanaan di pendidikan tinggi karena inovasi hanya dapat tercipta dengan kolaborasi," ujar Nadiem.
Selain itu, Nadiem juga melakukan kerja sama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Dia berharap dengan adanya program dana abadi ke-21 ini akan menciptakan sebuah kolaborasi, kreativitas dan inovasi dalam ruang lingkup perguruan tinggi.
"Terutama institusi berbadan hukum supaya mereka lebih maju secara percaya diri," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani menambahkan, perguruan tinggi harus menjadi pusat pendidikan yang mencerahkan bangsa. Dengan begitu, Indonesia bisa memiliki orang-orang terbaik yang terus memperbaiki tata kelola, sumber daya, mekanisme, birokrasi, akuntabilitas dan hasil dari berbagai program ataupun kebijakan.
Sri Mulyani juga mendukung penuh terhadap progam dana abadi tersebut. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan Mendikbudristek dalam mengalokasikan anggaran untuk kepentingan pendidikan di Indonesia agar lebih baik di masa depan.
"Saya mengapresiasi seluruh kebijakan Merdeka Belajar dari episode pertama hingga saat ini di tengah evaluasi program yang terus dilakukan. Namun, kami dukung terus mendukung pengembangan kualitas pendidikan di Indonesia dengan kuat dan penuh komitmen," tutur Sri Mulyani.
Penulis : Rahmat Fatahillah Ilham