Universitas Diponegoro Punya 161 Guru Besar
- Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengukuhkan 8 guru besar dari berbagai disilpin ilmu. Pengukuhan dilakukan dalan Sidang Terbuka Senat Akademik di Gedung Prof. Soedarto, S.H. kampus Undip Tembalang Semarang Jawa Tengah dalam 3 tahap selama 3 hari, mulai 14 sampai dengan 16 Juni 2022.
Adapun 8 guru besar Undip yang dikukuhkan. Yaitu Prof. Dr. sc.agr. Iwan Rudiarto, S.T., M.Sc., Prof. Dr. Sunarti, S.T., M.T. dari Fakultas Teknik, dan Prof. Dr. Rahmat Gernowo, M.Si. dari Fakultas Sains dan Matematika.
Kemudian Prof. dr. Muhamad Thohar Arifin, Ph.D., PA., Sp.BS (K). dari Fakultas Kedokteran, Prof. Dr. Ir. Abdul Ghofar, M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc. dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Serta Prof. Dr. Ir. Luqman Buchori, S.T., M.T., IPM. dan Prof. Dr. Ir. Setia Budi Sasongko, DEA dari Fakultas Teknik.
Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. mengatakan, guru besar punya kemampuan untuk terus mencetak karya-karya bagi kemaslahatan umat manusia dan alam semesta, terlebih lagi bidang yang digeluti tentu sangat berkait dan bermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta.
"Guru besar tidak hanya sekadar dituntut capaian keilmuan, tetapi didalamnya juga ada kematangan jiwa, serta integritas baik sebagai pendidik maupun sebagai manusia. Dengan gelar akademik tertinggi sudah sepatutnya memiliki dan memupuk pula jiwa kepedulian kepada umat manusia dan alam semesta, serta berani dalam menegakkan kebenaran dilandasi kejujuran dan integritas.” jelas Johan..
Ia berharap ke depan para guru besar terus menghasilkan karya ilmiah yang bermutu yang terbarukan dan mampu menjaga integritas baik sebagai manusia maupun sebagai pengajar.
Sementara itu, Ketua Senat Akademik Undip Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., IPU menambahkan, saat ini guru besar aktif di Undip ada sebanyak 161 orang.
“Beberapa orang guru besar baru lagi sudah turun SK-nya dan menunggu untuk dikukuhkan dan beberapa dosen masih dalam proses di Ditjen Dikti untuk diangkat menjadi guru besar," jelas Edy.
Lebih lanjut Edy menambahkan pengangkatan sebagai guru besar merupakan sebuah pengakuan akan kemampuan seseorang dalam bidang ilmunya. Namun, pengangkatan atau penunjukan seseorang menjadi guru besar mengandung tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu yang dikuasainya untuk kemaslahatan masyarakat dan kejayaan negara.
“Seorang guru besar hendaknya menjadi pengayom dan pembimbing bagi dosen muda dan para mahasiswa dalam memperdalam dan mengembangkan ilmu dan kemampuan mereka. Seorang guru besar juga harus dapat menjadi suri teladan dalam kehidupan sehari-hari," katanya. (Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang)