Contoh Cerpen Persahabatan Panjang, Mendalam dan Penuh Makna
- http://indowebby.com
VIVA – Cerpen persahabatan panjang merupakan salah satu jenis cerpen yang ada dalam pelajaran bahasa Indonesia. Bisa dibilang jenis cerpen sangatlah beragam, bahkan tingkat panjangnya pun ada yang singkat atau ada yang mencapai beberapa halaman.
Cerpen sendiri merupakan kegiatan menulis maupun mengarang akan salah satu topik yang ingin kita deskripsikan. Seperti salah satunya cerpen tentang persahabatan. Cerpen persahabatan ini ada yang singkat, ada juga yang panjang, semua tergantung isi konteks dan formatnya.
Kita bisa dengan mudah membuat sebuah cerpen persahabatan panjang jika berdasarkan kondisi nyata yang pernah dialaminya terkait hubungannya dengan seorang sahabat. Untuk menggambarkan dan menjelaskan sosok sahabat, pastinya tidak cukup jika sekadar membuat cerpen persahabatan singkat.
Mungkin kita bisa membuat cerpen persahabatan panjang , agar kita bisa dengan baik mendeskripsikannya secara meluas. Meskipun kebanyakan cerpen disusun dengan format pendek, namun tidak semua orang dapat menulisnya sesuai aturan. Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum menulis sebuah cerpen.
Apa itu Cerpen?
Cerpen alias cerita pendek sendiri merupakan seuah karya sastra yang berbentuk prosa berisikan kisah-kisah fiktif penulis maupun lingkungan sekitarnya. Cerpen biasanya terdiri kurang dari 10.000 kata. Kebanyakan sebuah cerpen hanya menceritakan satu kejadian saja.
Seperti cerpen pershabatan panjang ini yang menjadi salah satu cerpen paling populer di kalangan remaja. Pasalnya, kisahnya tidak jauh-jauh mengenai pertemenan antaran anak-anak kawula muda saat berada di bangku sekolah.
Mengutip buku Mahir Menulis Cerpen, Panduan bagi Pelajar oleh Eko Sugiarto, ada sejumlah ketentuan dalam penulisan sebuah cerpen:
1. Hanya mengungkapkan satu masalah tunggal.
2. Memiliki satu ide yang disebut ide pusat.
3. Pemusatan perhatian pada satu tokoh utama.
4. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari.
5. Umumnya sangat ekonomis dalam penggunaan kata-kata.
6. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan biasa dikenali dalam masyarakat.
Nah berikut ini akan kami bagikan beberapa contoh cerpen persahabatan panjang yang penuh inspirasi, dilansir dari berbagai sumber;
Cerpen Persahabatan Panjang
Aku memiliki sahabat mereka riza, muna, dan dewi. Pada suatu hari kami didalam kelas setelah bel jam pergantian pelajaran berbunyi kami ngobrol sementara, dewi dan muna selalu ngomongin cowok sampai-sampai riza jengkel dengan mereka taulah sifat riza ia tak suka mikirin pacaran apa lagi cowok, diantara kami berempat yang masih lajang aku dan riza, dan muna, dewi sudah punya pacar dan sudah beberapa kali ia putus jadian dengan cowok yang berbeda.
“mun tau gak cowok gue itu ganteng banget” kata dewi
“kalau gue biar pu n kurang ganteng tapi kaya lho”sahut muna
“hello jadi kita gak dianggap nih?”tanya riza
aku hanya diam saja
“emang kenapa sih riz?, coment aja, bilang aja elo sirik”kata muna
“oh ya?, dew!, pacar elo itu yang keberapa?”rindir riza
“apa elo bilang?”kata dewi
tiba-tiba guru masuk
“selamat siang!”kata guru
kami pun bubar dan menun da percakapan kami.
Setelah kejadian itu hubunga kami semakin buyar, biasanya kami menyantap makan siang bersama kini hanya kita aku dan riza, sedangkan muna dan dewi makan siang dengan cowok mereka
“riz kelihatanya jarak kita semakin jauh”kataku
“biarkan saja mereka, ir makasih ya elo masih mau denganku!”katanya sambil matanya berkaca
Aku pun memeluknya
Hingga pada suatu hari muna diduakan oleh cowoknya, dan dia minta tolong kami
“plizz, bantu gue ya!”kata muna
riza diamsaja dan meninggalkan kami begitu saja
“riz!,”kata muna
Akupun menjelaskan alasan kenapa riza tidak menjawabnya
“mun asal elo tau kenapa riza tidak menjawab permintaan elo, elo pikir ya!, elo telah menyakiti gue dan riza, gue masih bisa memaafkan elo tapi riza?, gue saranin elo harus minta maaf dengan riza, pikirkan itu!”kataku
Aku pun meninggalkanya, dan air mata muna yang semakin deras keluar.
Setelah itu muna mencoba untuk minta maaf kepada riza,
“riz!, maafin ya?”kata muna
“elo minta maaf?, apa tujuan elo?”kata riza
aku berusaha untuk membujuk riza agar ia mau untuk maafin muna,
“riz maafin ya?, gue yakin muna minta maaf hanya untuk kembalinya persahabatan kita yang dulu”kataku
“bener begitu mun?”tanya riza muna pun mengangguk mantap dengan mata berkaca, merereka berpelukan aku pun ikut terharu dengan kejadian itu.
Setelah kejadian itu kami semakin dekat, pada suatu hari teman sekelas kami yaitu ifa ia mengirim pesan singkat yang berisi tentang dewi sahabat kami, membutuhkan do’a dari kami semua untuk kesembuhanya dari penyakitnya yaitu kelainan saraf otak, kami pun kaget, keesokan harinya kelas kami ramai dengan suara tangisan,
“riz maafin gue!, gue salah telah mengingkari janji kita untuk menjadi sahabat slamanya”kata dewi
“iya wi!, gue maafin”kata riza
“nah ginilah yang gue mau”kataku
kamipun berpegang tangan dan saling bersumpah untuk menjadi sahabat selamanya
“Kami berjanji untuk menjadi sahabat untuk selama-lamanya”kata kami bersamaan, tiba-tiba tawa kami meledak bersamaan.
Me and My Best Friends
Contoh cerpen persahabatan ini dilansir dari buku Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa oleh Afwan Sutdrajat, berikut salah satu contoh cerpen tentang persahabatan dengan judul Me and My Best Friends.
Bagiku sahabat adalah seseorang yang dapat menghiburku, seseorang yang sangat berarti dalam hidupku, karena sahabatlah orang yang selalu ada untukku. Aku memiliki banyak teman, hampir semua orang di kelasku, ingin berteman denganku, sayangnya mereka hanya memanfaatkan kepintaran dan kebaikanku, mereka berteman denganku untuk membantu mereka mengerjakan PR. Tetapi aku cukup beruntung karena masih memiliki 2 orang sahabat yaitu, Serlina dan Jean. Perkenalkan, namaku Gwen Amanda, kelas 6 SD, aku merupakan anak yang cukup pintar, karena sering mendapat juara kelas, oleh karena hal itu, banyak temanku yang ingin bersahabat denganku. "Gwen, aku boleh meminjam bukumu yang ensiklopedia tentang hewan?" tanya Jean, "Tentu," jawabku sambil mengeluarkan buku ensiklopedia yang berat dari dalam tasku. Saat ini adalah waktu istirahat, Jean dan Serlina duduk dan makan bersama aku. "Kukembalikan 5 hari lagi, ya, hari Jumat," kata Jean "Iya, hari apa aja boleh asal jangan rusak, ya," kataku "Iyaa," jawab Jean, "Gwen, kamu mendapat buku itu dari mana?" tanya Serlina "Oh, aku mendapat dari ayahku, sebenarnya buku itu sudah agak lama," jelasku "Ooohh…," seru Serlina. Sudah 1 minggu berlalu sejak Jean meminjam buku milikku. "Gwen, bukunya kukembalikan waktu istirahat, ya," kata Jean, aku hanya mengangguk mengiyakan. "Jean, temani aku ke ruang guru sebentar, ya!" seruku saat istirahat, "Bagaimana dengan Serlina?" tanyanya "Dia lagi mengerjakan tugas yang belum selesai," jelasku, "Oh, ayo!" kata Jean. Kami segera berjalan menuju ruang guru. "Ah…," seru Jean, "Ada apa?" tanyaku dan Serlina, "Bukumu hilang, Gwen!" seru Jean panik, "Kita cari sama-sama, yuk!" ajakku, "Ok," seru Jean dan Serlina. Tiba-tiba datanglah Jessica, "Serlina mungkin ada di dalam tas kamu, atau di dalam tas kamu Gwen," kata Jessica, aku segera mengecek tasku, tidak ada. "Ahh…, bukunya ada di dalam tasku," kata Serlina. "Kamu mengambilnya?" tanya Jean, aku hanya diam terpaku tidak mungkin sahabat yang sangat kupercayai mencuri buku milikku, "Tidak, aku tidak mencurinya, buku ini tiba-tiba ada di dalam tasku," seru Serlina, "Bohong, buktinya sudah cukup bukan, sudah jelas ada buku itu di dalam tas milikmu, tidak mungkin tiba-tiba muncul secara sendirinya," seru Jessica. "Kamu benar mencurinya?" tanyaku masih tidak percaya, Serlina menggeleng, aku sebenarnya berpikir tidak mungkin Serlina sahabatku tega melakukannya. "Gwen, sahabat pun dapat berkhianat, apalagi sahabat terdekat, masa kamu masih tidak percaya, sudah ada bukti nyatanya," seru Jessica. Sejak saat itu, aku dan Jean menjauh dari Serlina, akhirnya ia dijauhi oleh teman-teman yang lain. Suatu hari, ketika aku berjalan melewati ruang ganti putri, aku mendengar Jessica sedang berbicara dengan sahabatnya, Queency. "Sebenarnya, Queen, kalau buku itu yang mencurinya adalah Vera, aku yang memintanya untuk mengambil dan menaruh buku itu di dalam tas Serlina, aku hanya ingin membalas dendam, pada kejadian waktu itu," jelas Jessica. "Jadi, bukan dia?" tanya Queency, "Bukan, tapi janji jangan beritahu siapa-siapa, ya!" pinta Jessica. "Balas dendam, kenapa?" tanya Queency, "Yah, waktu TK, dia pernah melaporkan pada guru kalau aku mendorong temanku," jelas Jessica, "Biarlah dia sekarang merasakannya," lanjut Jessica. BRAK…, kubuka pintu ruang ganti, "Jadi, kamu memfitnah Serlina?" tanyaku pada Jessica "G…Gwenn…," seru Jessica kaget, "Aku tidak akan melaporkannya pada guru, tetapi kau harus, meminta maaf pada Serlina, dan menjelaskannya pada teman-teman yang lain," seruku kesal, "Ba…ba…iklah, tapi kau harus janji kalau tidak akan memberitahu kepada guru!" seru Jessica, "Janji," janjiku. Sejak saat itu, Serlina kembali diterima oleh teman-temanku, semua teman meminta maaf atas kejadian itu, termasuk Jessica, aku dan Jean karena telah menyalahkannya. Setelah kejadian itu, aku, Serlina dan Jean kembali bersahabat, dan ditambah Jessica dan Queency, "Aku ingin memberikan ini," kata Jessica sebagai permintaan maaf, ia memberikan sebuah gelang bertuliskan BFF. Dalam hati aku berjanji tidak akan asal menuduh sembarangan.
Sahabat Sejati Tak Terpisahkan
Cerpen Karangan: Sava Sharika
Sejak kecil Lulu dan Natasya adalah sahabat dekat yang selalu bermain bersama. Mereka bertemu pada satu sekolah yang sama, saat itu usia mereka masih berumur 7 tahun, hari pertama sekolah dasar, Lulu menyapa Natasya dan mengajaknya duduk bersebelahan. Sejak hari itu pun mereka tidak pernah terpisahkan. Mereka sering belajar bersama juga.
Ayah Natasya adalah seorang pekerja yang mengharuskan dirinya untuk pergi dan menetap di Negara atau kota tertentu, saat ini keluarga Natasya tinggal di Surabaya, namun ia tidak pernah tahu kapan mereka akan pindah karena kadang pekerjaan itu datang tiba-tiba, bisa seminggu sebelum keberangkatan atau pun beberapa hari sebelum keberangkatan. Saat ini Natasya tinggal sudah satu tahun di Surabaya, sebelumnya Natasya tinggal di Jakarta.
Lulu adalah anak satu-satunya, orangtuanya sangat sibuk, jadi terkadang Lulu sering menginap di rumah Natasya. Lulu senang sekali saat ia bertemu Natasya, karena Lulu kerap merasa kesepian karena sering sendiri di rumah, namun kehadiran Natasya di hidupnya sangat merubah Lulu menjadi anak yang lebih bahagia.
Pada suatu hari saat Lulu dan Natasya sedang berada dalam kelas IPA, mereka sedang membicarakan pelajaran sampai akhirnya Natasya mengganti topik.
“Nat, kata ayahku, dia akan pindah kerja ke luar negeri.” Kata Natasya.
“Yang benar? Kapan?” Tanya Lulu dengan bingung.
“Aku tidak tahu kapan pastinya, namun tidak lama dari sebulan.” Jawab Natasya.
Setelah beberapa hari yang normal. Tiba suatu hari yang mereka sangat hindari, yaitu hari dimana Natasya harus berpisah dengan Lulu. Natasya pergi tanpa sepengetahuan Lulu, tanpa perpisahan. Lulu mencari keberadaan Natasya di hari Senin itu. Mereka tidak mempunyai telepon genggam karena mereka masih kelas 1 SD, jadi mereka tidak mempunyai jalur komunikasi untuk memberi kabar. Hari senin itu Lulu mencari Natasya namum dia tidak ada di sekolah. Lalu, Lulu menanyakan kabar Natasya lewat wali kelas Natasya, ternyata Lulu dikabarkan bahwa Natasya telah pergi mengikuti ayahnya yang harus kerja di luar negeri, Lulu tidak tahu pasti Natasya pergi kemana wali kelas Nat juga tidak tahu keberadaannya.
Bertahun-tahun telah terlewati, Lulu pun sudah lupa tentang Natasya, ia sudah kehilangan kontak dan kabar dari Natasya. Lulu akhirnya lulus SMA, ia sangat bahagia untuk meneruskan kuliahnya di Amerika. Lulu bercerita pada orangtuanya tentang keberangkatannya ke Amerika dalam kurun waktu yang tidak panjang.
“Aku sangat gugup, bu. Aku tidak tahu nanti di sana aku akan bagaimana. Tadi malam aku bermimpi tentang Natasya, mimpinya kurang jelas namun seperti saat dulu kita pertama bertemu.” Kata Lulu dengan bingung.
“Mungkin itu suatu pertanda, ya ibu tidak tahu sih. Kamu jangan khawatir, ini kan yang kamu inginkan dari dulu.” Jelas Ibu.
“Ya sudahlah, aku tidak akan memikirkan lagi. Hanya sebuah mimpi kan.” Kata Lulu
Lulu akan berangkat meraih cita-citanya esok hari. Ia sangat gugup namun juga senang karena bisa meneruskan kuliahnya di universitas favoritnya. Pikiran Lulu pun bercampur aduk.
Keesokannya Lulu diantar oleh beberapa sahabatnya dari SMA dan tentunya orangtuanya ke bandara. Lulu akan menetap di sana untuk beberapa tahun. Mereka semua bersedih karena akan berpisah dengan Lulu untuk waktu yang lama, apalagi Lulu adalah seorang yang sangat mudah dikangenin.
Sesampainya di Amerika, Lulu naik taksi untuk pergi ke universitas tersebut. Sesampainya di sana, banyak sekali murid-murid lainnya, mereka sedang sibuk mengurus kedatangan mereka dan lain hal. Mereka juga mendapatkan kamar mereka masing-masing di asrama.
Setelah Lulu selesai menguruskan urusan penting setelah kedatangan, Lulu mengambil kunci kamar asramanya untuk menaruh barang bawaannya. Dalam satu kamar terdapat dua orang, Lulu tidak tahu siapa yang akan menjadi teman sekamarnya. Di sana banyak sekali orang-orang dari berbagai macam Negara, termasuk dari Indonesia, Lulu bukanlah satu-satunya orang Indonesia di sana.
Lulu pun menemukan kamarnya, ia langsung membuka kamarnya dan merapikan barang-barangnya, memasukan baju ke lemari dan lain hal. Setelah beberapa menit membersihkan barangnya, teman sekamar ia pun datang.
“Hi, we’re going to be a roommate for 4 years, hope it’ll be fun! My name is Natasya.” Ujar teman sekamar itu.
“Hah! Natasya! aku Lulu ingat kah aku, dulu kita sering bermain bersama saat masih kecil!” Teriak Lulu yang kaget bahwa ia ternyata sekamar dengan Natasya.
“Yang benar saja! tentu aku ingat dengan kamu. Apa kabarnya Lu? Aku tidak menyangka kita dipertemukan di satu universitas yang sama!” Tanya Natasya yang masih tidak habis pikir.
“Aku baik-baik saja. Kita tidak pernah ada kabar lagi ya Nat, aku sangat kangen sama kamu. Mengapa waktu itu kamu tidak mengabarkan aku saat kamu ingin pergi? aku nyariin kamu seharian!” Tanya Lulu yang ingin tahu tentang alasan Natasya.
“Lu, aku ini tidak tahu kalau aku akan pergi pada hari itu dulu. Benar-benar mendadak, ayahku baru ngasih tahu hari itu! Lu aku masih tidak percaya. Maafin aku ya Lu dulu udah ninggalin kamu. Sekarang aku janji bakal ada bareng kamu terus selama kuliah ini!” Kata Natasya.
“Tentu Lu, aku maafin. Yang penting sekarang kita dipertemukan lagi ya. Oh ya, kita kan abis ini bakal ada acara hari pertama, ayo kita siap-siap ya Nat.” Kata Lulu
“Ok Lu!” Kata Natasya dengan singkat.
Mereka pun akhirnya dipertemukan lagi, dalam situasi yang tidak diduga sama sekali oleh mereka. Mereka pun akan melanjutkan meraih mimpi mereka bersama-sama. Karena sahabat sejati takkan terpisahkan.