Unsur Intrinsik Novel Beserta dengan Penjelasannya
- Pixabay
VIVA – Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa, cerita yang disampaikan menggunakan narasi. Pada umumnya cerita di novel merupakan hasil karya imajinasi penulis. Novel yang diangkat dari kisah nyata pun tak lepas dari imajinasi pengarang.
Berbeda dengan cerpen, konflik atau masalah yang ada dalam novel tentu lebih kompleks dan lebih panjang. Untuk menjadi sebuah novel yang padu, ada sederet unsur yang patut diperhatikan. Unsur tersebut adalah unsur intrinsik.
Unsur intrinsik dalam novel berupa faktor yang mempengaruhi bentuk cerita dan berasal dari dalam novel itu sendiri. Saat ini unsur intrinsik dalam novel yaitu tema, alur, tokoh dan penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, serta amanat.
Tema
Tema dianggap sebagai benang merah dalam novel karena merupakan inti masalah atau pokok pikiran cerita. Contoh tema yang ada di novel antara lain percintaan, horor, fantasi, fiksi ilmiah, petualangan, dan lain-lain. Salah satu novel dengan tema fiksi ilmiah adalah Divergent karya Veronica Roth.
Alur
Mempunyai nama lain sebagai plot, alur adalah rangkaian peristiwa dari awal hingga akhir cerita sehingga membentuk satu kesatuan novel utuh dan padu. Dalam novel terdapat tiga tahapan alur yaitu dari perkenalan, pemunculan konflik, klimaks/anti klimaks, dan penyelesaian.
Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah karakter yang diciptakan oleh penulis dalam novel. Sementara penokohan berfokus pada watak sebuah tokoh yang dideskripsikan melalui percakapan, pola pikir, atau narasi. Unsur tokoh terbagi menjadi empat jenis.
- Tokoh protagonis: tokoh utama dalams sebuah novel
- Tokoh antagonis: tokoh yang berlawanan atau menentang dari tokoh utama, tidak selalu jahat.
- Tokoh tritagonis: penengah dari tokoh protagonis dan antagonis
- Tokoh figuran: tokoh yang hanya muncul sebentar atau sementara pada sebuah novel, biasanya hanya sebagai ‘pemanis’ cerita.
Sudut pandang
Dalam novel, sudut pandang adalah posisi atau kedudukan seseorang dalam menceritakan sebuah kisah. Sudut pandang terbagi menjadi tiga macam.
- Sudut pandang pertama: pada umumnya ditulis dengan kata ganti orang pertama seperti saya, aku, gue, dan lain-lain.
- Sudut pandang kedua: cerita dideskripsikan dengan kata ganti orang kedua. Misal: kamu, kau, engkau, kalian, dan sebagainya.
- Sudut pandang ketiga: karya sastra digambarkan dengan kata ganti orang ketiga, penulis menjadi serba tahu. Cerita dituangkan dengan kata ganti dia, mereka, atau dengan nama-nama tokoh.
Gaya bahasa
Gaya bahasa atau gaya penulisan dalam novel bisa mencari ciri khas dari seorang pengarang. Penulisan gaya bahasa sebuah novel dapat dilihat dari penggunaan majas, diksi, serta penyusunan kalimat. Misal, seorang penulis lebih suka menggunakan diksi yang tidak baku dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Amanat
Setiap novel memiliki pesan moral baik dalam bentuk tersirat maupun tersurat. Pesan moral dalam novel sering disebut dengan amanat. Para penulis mengharapkan pembaca dapat mengambil hikmah yang ada pada novel walaupun hanya sedikit.