Cerpen Singkat, Penjelasan Lengkap Beserta Contohnya
- pixabay.com
VIVA – Cerpen singkat merupakan sebuah cerita pendek yang ditulis pengarang ditujukan kepada pembaca dari berbagai kalangan. Cerpen singkat lebih pendek dibanding dengan cerpen remaja. Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang bercerita tentang sebuah cerita fiksi yang dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Biasanya, cerpen hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja dan dikisahkan secara sederhana.
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa lantaran cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan saja yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter sampai penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Dalam penyajiannya, cerpen juga ditulis tidak lebih dari 10.000 kata atau batas panjang maksimal 20 halaman.
Cerpen singkatan dari cerita pendek. Membaca cerpen biasanya tidak terlalu lama dan sangat cepat selesai karena tulisannya yang begitu singkat. Selain itu, isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang ringan dan pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.
Struktur cerpen
Cerpen memiliki struktur pembentuknya. Berikut adalah struktur yang terdapat pada sebuah cerpen.
-
Pengenalan situasi cerita
Pada bagian ini, biasanya penulis menceritakan bagaimana situasi yang sedang terjadi, memperkenalkan tokoh, dan informasi umum lainnya.
-
Pengungkapan peristiwa
Kemudian penulis mulai menceritakan apa yang sedang terjadi di dalam cerita.
-
Menuju pada adanya konflik
Selanjutnya, konflik mulai dipaparkan di dalam cerita.
-
Puncak konflik atau klimaks
Di sini, konflik mencapai puncaknya.
-
Penyelesaian
Di bagian penyelesaian, cerita berpusat pada ending yang bisa diisi dengan solusi atau juga penutup cerita.
Ciri-ciri cerpen
Ciri-ciri cerpen diantaranya:
- Umumnya cerita yang dibuat berdasarkan kisah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
- Cerita tidak mendeskripsikan tokoh cerita secara detail, namun tetap dapat memberikan penggambaran sifat dari tokoh tersebut.
- Cerita ditulis menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca.
- Cerita dibuat dengan hanya menceritakan satu kejadian atau peristiwa saja.
Contoh cerpen singkat
Ada banyak contoh tentang cerpen singkat. Melansir dari website evanazka, berikut beberapa contoh cerpen singkat.
Pak Tani dan Ladangnya
Di suatu hari yang amat cerah, Pak Tani sedang menggarap sawahnya untuk ditanami jagung dan umbi-umbian lainnya. Dengan hati riang, Pak Tani mulai menanam bibit-bibitnya, berharap esok-esok cepat tumbuh sehingga bisa cepat dijual.
“Semoga tidak lebih dari dua minggu, bibit-bibit ini sudah tumbuh dengan baik. Uang hasil menjual hasil panen kali ini akan aku belikan sebuah sepeda untuk anakku” ujar Pak Tani sambil bersiul-siul dengan wajah yang ceria.
Hari demi hari mulai terlewati. Pak Tani merawat ladangnya denghan baik hingga semua tanaman mulai berbuah.
“Wah tanamanku sudah mulai berbuah, akan aku panen esok hari, saat ini biarlah aku menikmati hari yang cerah bersama hasil ladangku yang banyak” ucap Pak Tani dalam hati, seraya mengambil pacul dan peralatan lainnya untuk pulang. Malam harinya, tikus yang suka mencuri makanan datang ke ladang Pak Tani.
“Hmmm, wangi makanan di ladang ini membuatku lapar. Aku akan mengajak teman-temanku untuk berpesta disini” Lalu si tikus memanggil teman-temannya untuk datang ke ladang. Dalam sekejap, setengah hasil ladang Pak Tani sudah habis dimakan oleh tikus. Dan tikus-tikus itupun pergi setelah merasa kenyang.
Esok harinya, Pak Tani datang ke ladang, bersiap-siap untuk memanen. Alangkah terkejutnya Pak tani melihat ladangnya sudah berantakan.
“Apa-apaan ini! Mengapa hasil ladangku hampir habis dimakan hewan?! Lihat saja, akan aku balas mereka semua!”
Pak Tani sangat marah, ia lalu menaruh jerat-jerat di sekitar ladang agar tikus-tikus yang datang tidak akan pernah bisa masuk ke ladangnya lagi.
“Rasakan tikus-tikus nakal! Espok pagi akan aku tangkap mereka semua!” ujar Pak Tani menahan amarah.
“Ah, aku lelah sekali siang ini. Tenagaku habis untuk memasang jerat-jerat ini. Esok saja lah aku lanjutkan memanen hasil ladang yang tersisa. Biar saja malam ini tikus-tikus itu merasakan akibatnya”
Setelah pak tani pergi, sekawanan burung terbang melewati ladang Pak tani. Burung-burung itu melihat masih ada banyak buah yang bisa dimakan.
“Wah rupanya tikus tidak menghabiskan isi ladang ini semalam. Ayo teman-teman, kita isi perut kita agar tak kelaparan di perjalanan.” Ajak si burung kepada kawanan burung lainnya.
Dan dalam waktu yang singkat, ladang Pak Tani sudah semakin berantakan oleh kawanan burung itu. Sekarang bahkan tidak ada lagi yang bisa dipanen oleh Pak Tani.
“Sepertinya Pak Tani harus belajar untuk tidak pernah menunda pekerjaan” ucap tikus dan burung seraya tertawa meninggalkan ladang Pak Tani.
Dia kah takdirku?
Fatimah Al-Khelaif lagi-lagi menolak laki-laki yang datang melamarnya. Ayahnya benar-benar merasa malu akan sikap putri bungsunya yang satu ini. Sebenarnya bukannya ia tak ingin menikah, tapi ia merasa takut mengalami hal yang serupa yang dialami oleh kakak perempuannya.
Hanya baru beberapa bulan saja mereka menikah, tak lama kemudian mereka pun bercerai. Penyebabnya adalah sang suami yang ringan tangan dan sering berkata-kata kasar pada istrinya. Padahal di awal pernikahan mereka, ia begitu romantis dan sangat lembut terhadap wanita.
Kini dalam pikirannya, ia menganggap semua laki-laki sama saja. Mereka akan berlaku manis untuk mendapatkan seorang wanita. Namun, jika ia telah menaklukannya, wanita itu pun dicampakkan. Pikiran negatifnya akan laki-laki semakin menguat dalam otaknya ketika dia banyak sekali mendapatkan e-mail dari teman-temannya yang telah menikah. Mereka ternyata juga sering mendapatkan perlakuan kasar dari suami-suami mereka. Hanya ada beberapa saja yang mengaku bahagia dengan bahtera rumah tangganya, dan sisanya adalah keluhan dan penyesalan.
Fatimah semakin yakin dengan pemikirannya. Ia bahkan mulai menolak untuk bertemu jika ada laki-laki yang datang ke rumahnya untuk sekedar bersilaturahmi. Padahal, laki-laki yang datang ke rumahnya bukanlah lelaki biasa, kebanyakan para pejabat negara, baik dalam negeri maupun luar negeri .
Ayahnya sudah kesal bukan kepalang, tidak sedikit dari para lelaki yang datang itu marah dan mengancam akan memutuskan hubungan kekerabatan. Saking kesalnya, Ayahnya memutuskan untuk membiarkan Fatimah yang keras kepala, ayahnya sudah menyerah mencarikan lelaki yang tepat untuknya.
Dalam hati Fatimah, sebenarnya ia merasa sepi. Sudah hasrat seorang wanita untuk memiliki sosok lelaki yang melindungi. Namun ketakutannya jauh melebihi keinginnannya sehingga ia bersikeras untuk tetap sendirian.
Suatu hari, Fatimah pergi ke suatu tempat menggunakan bis umum yang penuh berdesakan.
Fatimah mencari posisi untuk berdiri, namun sebelum ia sempat menggerakan kakinya, seorang lelaki berbicara padanya. “Maaf Ukhti, silahkan duduk saja di tempat saya, biar saya yang berdiri” ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan Fatimah untuk duduk.
Sepanjang jalan, Fatimah memperhatikan lelaki itu. Ia tidak duduk selama 2,5 jam perjalanan. Sekalinya ada tempat duduk yang kosong, ia melihat-lihat dulu sekitarnya, jika ada yang belum duduk maka ia tak akan duduk. Fatimah terpesona, ia jarang melihat lelaki yang memiliki sikap seperti ini. Padahal di sekelilingnya banyak lelaki muda yang pura-pura tertidur karena tak rela tempat duduknya diambil orang lain.
“Akh, saya akan turun di halte selanjutnya, silahkan duduk saja di tempat saya” ujar Fatimah kepada lelaki yang ia perhatikan. “Tidak usah ukhti, saya juga akan turun di masjid depan. Sudah Adzan Ashar, Allah sudah memanggil” ucapnya seraya berlalu, bersiap untuk turun dari bis.
Fatimah tertegun-tegun, untuk pertama kalinya ia mengagumi sosok lelaki yang bahkan tidak ia ketahui namanya.
Hati Fatimah berdebar, ini yang pertama kalinya. “Dia kah takdirku? Lelaki tampan nan sholih yang Allah titipkan untukku?” tanya Fatimah, berbisik dalam hati.
Tapi sayang seribu sayang, ketika tangan kiri sang lelaki yang berhasil merebut hati Fatimah mengangkat ranselnya, telah ada cincin perak yang melingkar di jari manisnya.