5 Negara yang Paling Banyak Menjajah Negara Lain, Ada Belanda

Masa penjajahan Portugis
Sumber :
  • Facts of Indonesia

VIVA – Peperangan merupakan aksi adu kuat yang dilakukan antar negara di dunia, dahulu dunia telah melewati sejarah kelam saat perang dunia ke-2, perang sendiri dilakukan guna menjalankan tujuan merebut suatu wilayah agar dapat menjadi bagian dari negara penjajah.

Negara penjajah sendiri dikenal sebagai negara yang pernah menjadikan wilayah atau negara lain sebagai koloni. Selain untuk memperbesar luas wilayahnya, negara penjajah juga merampas sumberdaya alam dan sumber daya manusia (SDM) di negara yang dijadikan koloninya tersebut demi keuntungannya.

Berikut VIVA telah merangkum 5 negara yang paling sering menjajah negara lain, dan terkenal kejam di masa peperangan, melansir dari beberapa sumber berikut daftanya

Ilustrasi asa penjajahan Prancis

Photo :
  • Facts of Indonesia

1. Portugis

Negara ini dikenal sebagai penjelajah samudra, penjelajahan mereka bukan berarti tanpa alasan, Portugis memiliki misi khusus untuk mendapatkan rempah-rempah dari negara-negara yang mereka jajah, selain rempah-rempah Portugis juga menjadikan penduduk lokal sebagai budak yang dikirimkan ke negara-negara kolonisasi Portugis.

Pada tahun 1498 Portugis berhasil menduduki India lewat jalur yang sebelumnya dilalui oleh Bartholomeus Diaz. Kemudian Portugis juga tercatat pernah menduduki Afrika Selatan pada tahun 1526 dan disini Portugis menjadikan warga lokal Afrika sebagai budak dan mengirimkannya ke Brazil.

Di Asia Tenggara, Portugis juga melancarkan aksinya, mereka tiba di Selat Malaka pada tahun 1511 dan tahun berikutnya tiba di Maluku yang kemudian mereka berhasil mendominasi perdagangan rempah-rempah dan mengeruk banyak keuntungan dari tanah jajahannya.

2. Inggris

Negara ini tercatat memiliki negara jajahan paling banyak dibandingkan dengan Portugis. Tercatat Inggris pernah menduduki 115 negara diantaranya Australia, Selandia Baru, Kanada, Papua Nugini dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, kerajaan inggris berhasil memperoleh kesuksesan besar dalam kolonialisme dengan cara berinvestasi dalam akses militer dan tentara yang Tangguh serta bermitra dengan penduduk setempat untuk memperluas penyebaran wilayahnya.

3. Spanyol

Pada tahun 1492 sampai 1821, Spanyol mengirim penjelajahnya ke seluruh dunia, mereka menyebutnya wilayah jajahannya tersebut dengan nama Spanyol Baru, sebagai bagian dari kerajaan mereka. Pada puncaknya, Spanyol berhasil menaklukan banyak negara-negara kuat diantaranya Amerika Serikat, Meksiko, Florida dan Sebagian besar Hindia Barat dan Filipina di lepas pantai Asia Tenggara.

4. Prancis

Negara yang kini dikenal sebagai kiblat mode ini merupakan negara yang memiliki daerah jajahan luas. Dengan total 53 negara jajahan yang terletak di benua Afrika Prancis mampu membuat negara-negara tersebut bertekuk lutut dan kini mayoritas negara di Afrika menggunakan bahasa Prancis di kehidupan sehari-harinya.

Paus Fransiskus Sampaikan Kecaman Lebih Keras Lagi Sebut "Arogansi Penjajah" Israel 

5. Belanda

Ilustrasi masa penjajahan Inggris

Photo :
  • Facts of Indonesia

Israel Batalkan Kunjungan Menlu Belanda ke Tel Aviv gegara Dukung Netanyahu Ditangkap

Tak berbeda dengan negara-negara di atas, Belanda juga mendasari kolonialismenya dengan modus ekonomi. Pondasinya diciptakan pada abad ke-17 dengan mendirikan perusahaan-perusahaan dagang di Asia. Pada akhir abad ke-19 ketika Prancis dan Inggris fokus pada aneksasi dan penaklukan, belanda lebih berfokus pada wilayah yang dikuasainya ketimbang memperluas jajahannya.

Hal ini terbukti pada tahun 1873 dimana Belanda menyerahkan wilayah Gold Coast, Afrika kepada Inggris. Tercatat total negara yang telah di jajah oleh Belanda mencapai 29 negara termasuk Indonesia.

AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme di Tepi Barat Palestina
Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024