Berikut 3 Alasan Mengapa Dinamakan Puasa Ayyumul Bidh

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunah yang dilaksanakan oleh umat yang memeluk agama Islam. Puasa ayyamul bidh dilakukan setiap pertengahan bulan. Puasa sunnah ini dilakukan selama tiga hari saat bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah, yaitu jatuh setiap tanggal 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali pada hari tasyrik yaitu 13 Dzulhijah. Puasa ayyamul bidh juga biasa disebut dengan puasa putih. 

Marshanda Lakukan Hal Ini Hingga Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 20 Kg

Puasa ini rutin dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidhpnya. Bahkan, puasa sunnah ini memiliki keutamaan yang tertuang dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh A-Bukhori tepatnya dalam kitab Shahih Bukhori Juz II hal 73 urutan Hadits 1178. "Kekasihku (Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan kepadaku tiga nasihat yang aku tidak pernah meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan shalat Dhuha, dan (3) mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)

Namun, mengapa puasa ini dinamakan puasa ayyamul bidh? Simak tiga alasan mengapa dinamakan upuasa ayyumul bidh :

Ditanya Soal Kunci Berat Badan Ideal, Michelle Ziudith Jawab Puasa dan Salat

Mendapat Pahala Bak Puasa Setahun

Ilustrasi azan Magrib waktu buka puasa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Pola Makan Orang Puasa Berdampak pada Otak

Melksanakan puasa sunnah ayyamul bidh akan mendapatkan pahala seperti menjalankan ibadah puasa selama satu tahun. Hal ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhariy, juz III, hal. 53, hadist no. 1979. 

Hadist tersebut berbuyi sebagai berikut : “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun" (Hadist Riwayat Al-Bukhari)

Selain itu, diriwayatkan pula oleh An-Nasal dalam Sunan An-Nasai, juz IV, hal. 221, hadist no. 2420 sebagai berikut : "Berpuasa tiga hari setiap bulan sama dengan berpuasa sepanjang tahun dan hari-hari putih itu adalah tanggal 13, 14 dan 15." (Hadist Riwayat An-Nasal)

Terkait Dengan Kisah Nabi Adam AS

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report

Dikutip dari laman islam.nu.or.id, menurut keterangan yang terdapat dalam kitab ‘Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai ayyamul bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke bumi. Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam/gosong. 

Kemudian Allah memberikan wahyu kepada Nabi Adam untuk berpuasa selama tiga hari yakni pada tanggal 13, 14, dan 15. 

Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Berikut dijelaskan dari riwayat Ibnu Abbas "Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarknya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Allah SWT kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’. Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.” (Hadist Riwayat Bukhari)

Malam Diterangi Bulan 

Berdoa

Photo :
  • pixabay

Adapula pendapat ahli agama yang menyatakan, bahwa dinamai puas ayyumul bidh karena pada malam - malam tersebut bulan akan bersinar terang benderang. Sifat rembulan selalu menyinari bumi sejak matahari terbenam sampai terbit kembali. Karenanya, pada hari-hari itu malam dan siang seluruhnya menjadi putih atau terang.

Hal ini sepeti tertulis pada hadist Badruddin Al-‘Aini Al-Hanafi, ‘Umdatul Qari` Syarhu Shahihil Bukhari, juz XVII, halaman 80 yang terulis "Pendapat lain menyatakan, hari itu dinamai ayyamul bidh karena malam-malam tersebut terang benderang oleh rembulan dan rembulan selalu menampakkan wajahnya mulai matahari tenggelam sampai terbit kembali di bumi. Karenanya malam dan siang pada saat itu menjadi putih (terang),”

Bagi yang ingin melaksanakannya berikut adlah niat puasa ayyumul bidh : "Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.  Dengan artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya