Profil Singkat Soeharto, The Smiling General

Soeharto
Sumber :
  • Twitter @wank37

VIVA – Presiden kedua Republik Indonesia adalah Soeharto. Ia lahir di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. Ibu dan ayahnya bernama Kertosudiro dan Sukirah. Soeharto lahir saat keluarganya bisa dikatakan kurang mampu. Ayahnya bekerja sebagai petani di desa dan membantu lurah untuk mengairi persawahan desa. 

Profil dan Agama Anita Jacoba Gah, Anggota DPR yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia

Soeharto terkenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ia menjabat sebagai presiden telama di Indonesia selama 32 tahun, sejak tahun 1967 hingga 1998. Masa kepemimpinannya disebut Orde Baru (Orba).

Soeharto masuk sekolah saat berusia 8 tahun, walaupun sering pindah. Awalnya ia bersekolah di SD Puluhan, Godean, lalu ke SD Pedes karena pindah rumah ke Kemusuk Kidul. Sampai akhirnya ia terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada tanggal 5 Oktober 1945. 

Intip Profil Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina Baru Gantikan Nicke Widyawati

Soeharto menikah dengan wanita bernama Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran pada 26 Desember 1947 di Solo. Siti Hartinah merupakan putri dari Soemoharjomo, wedana di Mangkunegaran, Surakarta. Saat menikah, Soeharto berusia 26 tahun sedangkan sang istri berusia 24 tahun. 

Soeharto dan Siti Hartinah dikaruniai enam putra dan putri, yaitu Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek)

Prabowo Bidik Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Airlangga Ungkap Indonesia Pernah Zaman Soeharto

Jenderal Besar H.M. Soeharto sudah menapaki perjalanan panjang di dunia militer dan politik. Pak Harto, sapaan akrabnya, memulai karir militer dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon dengan pangkat Letnan Kolonel. 

Di tahun 1949, ia berhasil merebut kembali Kota Yogyakarta dari tangan Belanda dengan memimpin pasukan saat itu. Soeharto pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu, ia juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat). 

1 Oktober 1965 meletus G-30S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angakatan Darat. Selain menjadi Pangad, Jenderal Soeharto juga ditunjuk menjadi Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. 

Pada Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Ia mendapat tugas untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. 

Situasi politik semakin memburuk setelah meletusnya G-30S/PKI, dilakukan Sidang Istimewa MPRS pada bulan Maret 1967. Dalam sidang itu menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden, kemudian menjadi Presiden RI Kedua pada Maret 1968.  

Soeharto memerintah lebih dari tiga dasa warsa. Melewati enam kali pemilu sampai ia mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. 

Sakit yang menyerangnya membuatnya dirawat selama 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Soeharto meninggal dunia pada Minggu, 27 Januari 2006 pada pukul 13.10 siang di usia 87 tahun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya