Rektor USU Mewisuda 1.150 Mahasiswa
- antara
VIVA – Rektor Universitas Sumatera Utara Dr Muryanto Amin kembali mewisuda 1.150 mahasiswa dalam wisuda periode II yang digelar secara hybrid di Auditorium USU, Selasa (7/6)
Rektor USU dalam sambutannya menyampaikan beberapa pesan kepada wisudawan, yakni pertama wisudawan harus bangga menjadi alumni USU karena berada peringkat 1201 + dunia dengan QS Stars 3 Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (QS-WUR).
Kemudian, peringkat 501-550 dan 687 institusi pendidikan di kawasan Asia yang dinilai (QS AUR), urutan 16 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam versi AD Scientific Index 2022 Version 1, peringkat 17 universitas terbaik di Indonesia versi Times Higher Education (THE) World University Ranking (WUR) 2022.
"Kedua, wisudawan harus menjadi alumni Universitas Sumatera Utara yang memiliki integritas, karena saat ini di dunia industri dan dunia kerja mengalami pergeseran yang sangat signifikan," ucapnya.
Muryanto mengharapkan, wisudawan memiliki motivasi kuat, agar menang dalam hypercompetitive labour market dan wisudawan menunjukkan kemampuan dan passion yang wisudawan miliki dan asah selama ini dengan serius di USU.
Ketiga, wisudawan harus memperkuat dan memperluas networking karena ilmu yang wisudawan miliki sekarang harus terus-menerus ditambah, diperbaharui dan dimodifikasi dengan ilmu-ilmu lain agar menghasilkan ide-ide yang sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan dalam global market era dengan cara berkolaborasi dan berjejaring akan membantu wisudawan dalam menjawab seluruh tantangan di pekerjaan dan profesi.
Pesan penting yang disampaikan itu, semoga akan membawa wisudawan meniti jenjang karier dan prestasi yang diimpikan.
"Kami di kampus ini, akan selalu tetap memfasilitasi, membantu dan mendoakan wisudawan untuk memberikan kontribusi kesejahteraan bagi wisudawan dan masyarakat Indonesia," kata Rektor USU itu. (antara)
Rektor UIN Makassar Geram Kepala Perpus Jadi Dalang Pabrik Uang Palsu: Saya Malu!
Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis mengaku malu besar dan geram akibat ulah jajarannya yang terlibat peredaran uang palsu.
