5 Alasan Kenapa Timur Tengah Tidak Bisa Bertahan Tanpa Minyak
- http://www.oilman.com.au/
VIVA – Negara di Timur Tengah memang "tarkenal" dengan banyaknya minyak yang dihasilkan. Tmur Tengahmerupakan sebuah wilayah yang secara politis dan budaya merupakan bagian dari Benua Asia, atau Afrika-Eurasia.
Cadangan minyak banyak terpusat di daerah Timur Tengah akibat Sedimentasi batuan yang mengandung mineral - mineral organik, utamanya karbon dan pergeseran lempeng Arabia yang menyebabkan akumulasi batuan yang mengandung material organik penghasil minyak bumi dan gas alam.
Dengan ini sebagian besar negara Timur Tengah menggunakan minyak sebagai sumber utama ekonomi negaranya. Meski beberapa negara sudah mulai mencoba untuk tidak tergantung pada minyak, namun Timur Tengah sulit untuk bertahan tanpa minyak.
Berikut 5 alasan mengapa Timur Tengah tidak bisa bertahan tanpa minyak :
Minyak Sumber Utama Ekonomi
Timur tengah terdiri dari banyak negara dengan minyak sebagai sumber utama perekonomian. Namun, hanya 10 negara yang menggunakan minyak sebagai sumber utama ekonomi, yaitu Uni Emirat, Bahrain, Aljazair, Arab Saudi, Irak, Iran, Oman, Qatar, Kuwait dan Libya.
Setengah total cadangan minyak diseluruh dunia yang dimiliki Timur Tengah menjadi penentu pasar minyak di dunia dengan presentase cadangan terbesar ada di Arab Saudi, yaitu sekitar 36% dari total cadangan minyak di Timur Tengah, kemudian di posisi kedua adalah Irak 16%, UAE 14%, Iran 13%, Kuwait 13%, Libya 4%, Oman 1%, Qatar 1%, Yaman 1%, dan Aljazair 1%.
Selain itu kawasan Timur Tengah dinilai startegis secara geografi yang memberikan potensi yang sangat menguntungkan bagi negara - negaranya. Pada kawasan ini terkandung mineral yang melimpah seperti tembaga, batu bara, besi dan tentunya minyak yang menjadi asset terbesar bagi negara negara di Timur Tengah.
Tak Banyak Sumber Utama Ekonomi
Kawasan Timur Tengah tidak memilki banyak sumber utama untuk mendukung perekonomian mereka. Meski begitu, beberapa negara sudah mulai mencari cara agar tak lama bergantung dengan minyak.
Contohnya Arab Saudi, yang saat ini tengah mengembangkan strategi baru untuk meningkatkan perekonomian bangsanya dengan Strategi Transportasi dan Logistik Nasional. Di bawah kepemimpinan Raja Salman, Arab Saudi berharap bahwa bisa menghasilkan perputaran ekonomi non-minyak yang besar. Nantinya bila program ini berjalan, Saudi akan meningkatkan pendapatan sektor non-minyak menjadi sekitar US$ 12 miliar per tahun atau setara Rp 174 triliun pada tahun 2030.
Begitu juga dengan United Emirtes Arab atau UEA yang mulai mencoba menghilangkan ketergantungan dengan minyak. UEA membuat kota percobaan yang dinamakan Masdar City, menjadikan itu salah satu usaha negara tersebut melepas ketergantungan minyak. Meningkatkan sektor parisiwata di Dubai juga menjadi salah satu upayanya.
Masih Memiliki Banyak Cadangan Minyak
Memang minyak bumi adalah sebuah mineral yang tidak dapat diperbaharui, ini pula yang membuat beberapa negara Timur Tengah mencari alternatif lain sebagai sumber ekonomo utama negaranya.
Namun, hal ini tentu masih jauh dari dugaan karena negara - negara Timur Tengah atau yang pasti adalah Arab Saudi, Iran, Irak, dan Kuwait, masing - masingnya masih memiliki lebih dari 100 miliar barel cadangan minyak. Hal ini telah dibuktikan dengan valid secara sains, letak geologi hingga fakta yang telah dikeluarkan oleh CIA
Terus Berinvestasi Pada Minyak
Berbeda dengan Arab Saudi yang ingin mengembangkan sektor ekonomi non-minyak, negara Kuwait justru ingin terus mengekesplor minyak dan menggunakan minyak selagi masih ada dan banyak
Bahkan, pada tahun 2035 Kuwait bertujuan untuk mengubah Kuwait menjadi pusat keuangan dan perdagangan regional maupun internasional serta menjadi lebih menarik bagi investor. Visi ini dijabarkan oleh Syeikh Sabah Al Ahmad Al Jabar Al Sabah ini menaruh harapan besar pada sektor swasta untuk memimpin perekonomian dari minyak tersebut.
Ekspor Minyak Tak Berhenti Dilakukan
Negara Uni Emirates Arab atau UAE adalah negara produksi minyak ke 8 terbesar di dunia. Di perkirakan UAE menghasilkan sebanyak 3 juta barel minyak perharinya, namun hanya menggunakan 4-5 % saja. Selebihnya minyak diekspor ke negara lain.
Begitu juga dengan Arab Saudi yang menempati posisi ke dua pengekspor minyak terbesar di dunia, diikuti Irak di posisi lima, Kuwait di posisi sembilan dan Iran di posisi sepuluh. Dari 10 negara pengekspor minyak terbesar di dunia, 5 diantaranya adalah negara Timur Tengah.