UT Terapkan RPL untuk Capai Minimal 500.000 Mahasiswa

Universitas Terbuka
Sumber :
  • Twitter@Universitas Terbuka

VIVA – Universitas Terbuka (UT) menerapkan sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk mencapai target Angka Partisipasi Kasar (APK) yang sudah ditetapkan.

Profesor Surjono Hadi Sutjahjo, Guru Besar IPB Jadi Mahasiswa S1 Fakultas Hukum di UT Bogor

“Dengan adanya RPL diharapkan dapat mencapai target minimal 500.000 mahasiswa,” ujar Wakil Rektor IV Universitas Terbuka (UT) Rahmat Budiman PhD dalam taklimat media di Kampus UT, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (24/5).

Dia menjelaskan, dengan adanya sistem RPL atau alih kredit diharapkan dapat menarik minat lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Pesan Rektor IBI Kesatuan Bogor saat Wisuda Periode 2023-2024 dengan 671 Wisudawan

RPL merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal maupun pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal. Aturan terkait RPL tersebut tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 26 Tahun 2016.
 

RPL tersebut bertujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk masuk dalam sistem pendidikan formal atau disetarakan dengan kualifikasi tertentu berdasarkan pada pendidikan formal, nonformal informal maupun pengalaman kerja.

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

“Data BPS, ada setidaknya 3,6 juta lulusan SMA/SMK sederajat pada tahun ini. Ini yang menjadi target kita karena banyak dari mereka tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” kata dia.

Dia memberi contoh salah seorang mantan atlet nasional Chandra Wijaya dengan prestasinya sebagai peraih medali emas bulu tangkis ganda putra pada Olimpiade Sydney.

“Dengan prestasinya tersebut, dia bisa mengajukan RPL dan kemudian disetarakan dengan 25 SKS atau sekitar dua semester. Jadi perkuliahan yang harusnya delapan semester menjadi enam semester,” kata Rahmat.

Untuk saat ini, kata dia, RPL baru diterapkan untuk mahasiswa baru di sejumlah program studi di UT. Sementara untuk dokumen maupun prestasi yang bisa diajukan minimal pada tingkat nasional.

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi UT Kurnia Endah Riana mengatakan UT akan melakukan kurasi terhadap dokumen maupun prestasi yang akan dikonversikan.

“Pihak penilai yang nantinya menentukan berapa SKS penyetaraan yang bisa dilakukan. Sejauh ini maksimal 70 persen,” kata Riana. (antara)

Peraih Program Indofood Riset Nugraha (IRN)

Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan

Generasi muda, sebagai pelopor inovasi, diharapkan dapat menciptakan solusi berbasis potensi lokal untuk menjawab berbagai tantangan.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024