8 Kerajaan Buddha Terbesar di Indonesia

Candi Borobudur
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kerajaan Buddha terbesar di Indonesia. Pernahkah diantara kalian mendengar tentang kerajaan Buddha kuno di Indonesia? Kerajaan Buddha kuno di Indonesia merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang tidak bisa kita hindari keberadaannya.

Sebagian besar kerajaan Buddha kuno di Indonesia meninggalkan banyak bukti, seperti prasasti, bangunan, candi, budaya, dan tradisi. Kebanyakan dari mereka menjadi pengaruh terbesar pada budaya dan tradisi Indonesia yang ada sampai sekarang.

Fakta bahwa kerajaan Buddha kuno di Indonesia telah mempengaruhi agama Buddha di Indonesia dalam banyak aspek, masuk akal jika kita setidaknya mengetahui beberapa di antaranya. Ini akan memberi kita perspektif yang berbeda untuk melihat budaya dan tradisi apa yang kita miliki saat ini.

Berikut beberapa kerjaan Budhha terbesar di Indonesia seperti dikutip dari Factsofindonesia, sebagai berikut:

1. Kerajaan Sriwijaya

Lokasi temuan candi zaman Kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Photo :

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan Buddha kuno di Indonesia yang begitu populer dengan penaklukan terbesarnya. Sejarah mencatat bahwa kerajaan tersebut telah memperluas kekuasaannya hingga ke Kamboja dan Thailand Selatan.

Kerajaan Sriwijaya sangat populer dengan tentara maritim yang membuat kerajaan mereka dengan mudah menaklukkan wilayah yang lebih besar. Didirikan sekitar abad ke-7 dan mendapat puncak kejayaan sekitar abad ke-9 di bawah pemerintahan raja Balaputradewa.

Kerajaan Sriwijaya bukan hanya kerajaan Buddhis yang paling kuat tetapi juga kerajaan Buddhis tertua di Indonesia. Sebagai kerajaan tertua, membawa banyak perubahan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia hingga saat ini.

2. Kerajaan Kalingga

Peninggalan kerajaan Kalingga

Photo :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

Kerajaan Kalingga merupakan salah satu kerajaan Budha kuno di Indonesia yang begitu populer di sekitar sejarah Jawa. Kerajaan ini didirikan sekitar abad ke-6 oleh Dapunta Syailendra.

 di bawah pemerintahan Ratu Shima, wanita pertama yang memiliki penguasa besar untuk memimpin kerajaan kuno di Indonesia. Ratu sangat populer karena membawa keadilan dan memberikan konsekuensi mengerikan bagi mereka yang melanggar aturan.

Kerajaan Kalingga jatuh pada sekitar abad ke-7 selama perang menuju Rakai Mataram. Meski begitu, kerajaan ini meninggalkan begitu banyak bukti keberadaannya, seperti prasasti Tuk Mas, Prasasti Sojomerto, Candi Bubrah, dan candi khas Buddha lainnya di Indonesia.

3. Kerajaan Sri Bangun

candi tikus

Photo :
  • twitter

Kerajaan Sri Bangun adalah salah satu kerajaan Buddha kuno di Indonesia yang ada sekitar abad ke-10. Kerajaan ini terletak di sekitar Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Kebanyakan orang percaya bahwa sekitar abad ke-10, kota Bangun adalah desa Buddhis yang harmonis dengan kerajaan yang diperintah oleh raja Qeva. Kerajaan yang hidup damai dengan sistem religi menarik beberapa bukti candi dan prasasti Buddha.

Sekjen PDIP Singgung Ada yang Berupaya Ubah Kedaulatan Rakyat Jadi "Kerajaan"

4. Kerajaan Dharmasraya

Candi Padang Roco, Peninggalan Kerajaan Melayu di Dharmasraya

Photo :
  • U-Report
Merespons Bahlil soal Sosok "Raja Jawa", Airlangga Bilang "Bukan Zaman Sekarang"

Kerajaan Dharmasraya adalah salah satu kerajaan Buddha kuno di Indonesia yang ada sekitar abad ke-10 di Pulau Sumatera. Orang-orang percaya bahwa kerajaan ini didirikan setelah kerajaan Sriwijaya jatuh. Kerajaan Dharmasraya memiliki kemiripan dengan kerajaan Sriwijaya dalam angkatan lautnya. Bukti eksistensi mereka dalam memperluas wilayahnya hingga ke Malaysia dan Thailand Selatan.

5 Kerajaan Mataram

Bisa Icip Rabeg-Sate Bandeng, Atmosfer Kesultanan Banten Kerasa Banget saat Masuk Resto Ini

Ilustrasi Kerajaan Mataram.

Photo :

Kerajaan Budha Mataram merupakan salah satu kerajaan Budha kuno di Indonesia yang didirikan oleh Dinasti Syailendra. Kerajaan Mataram dulunya datang secara harmonis antara dua agama Hindu dan Budha, tetapi itu terpelintir. Kerajaan Buddha Mataram bersikeras untuk menjalankan pemerintahan di bawah kepercayaan Buddha sekitar abad ke-7. Itu membuat kerajaan harus terpisah dari kerajaan Mataram juga.

Kerajaan Buddha Mataram meninggalkan begitu banyak bukti keberadaan mereka yang berguna hingga saat ini. Anda dapat melihat beberapa candi Buddha di Yogyakarta, seperti candi Borobudur, candi Kalasan, candi Sewu, dan masih banyak lagi.

6 Kerajaan Bali Dwipa

Semarapura, peninggalan kerajaan Bali

Photo :
  • kemoning.info

Kerajaan Bali Dwipa merupakan salah satu kerajaan Buddha kuno di Indonesia yang ada sekitar abad ke-8 di sekitar Gianyar provinsi Bali. Kerajaan ini bertahta di bawah Dinasti Syailendra, yang dipercaya masyarakat sebagai keturunan Dewa Buddha.

Seperti kerajaan Buddha kuno lainnya di Indonesia, kerajaan Bali Dwipa meninggalkan begitu banyak bukti keberadaan kerajaan tersebut. Hal ini ditunjukkan di beberapa pura populer di Bali, patung, dan prasasti juga.

7. Kerajaan Majapahit

Penampakan dari angkasa sebuah kompleks purbakala peninggalan kerajaan Majapahit di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Photo :
  • tvOne

Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Buddha kuno yang paling populer di Indonesia. Itu didirikan sekitar abad ke-12 dan jatuh sekitar abad ke-14. Kerajaan Majapahit memiliki puncak kejayaan kerajaan yang paling lama memerintah sebagai kerajaan kuno untuk memperluas wilayahnya melalui kepulauan Indonesia.

Beberapa bukti sejarah singkat kerajaan Majapahit tertulis dalam beberapa kitab tua Sanghyang Kamahayanan Mantrayana. Buku itu menceritakan bahwa beberapa orang kerajaan selalu menggunakan kepercayaan mereka dalam gaya Buddhis dalam berdoa, gaya hidup, dan bahkan pemakaman.

8. Kerajaan Singhasari

Sejumlah benda pusaka Kerajaan Singhasari yang disimpan di Museum Ganesya, Malang, Jawa Timur.

Photo :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

Kerajaan Singhasari adalah salah satu kerajaan Buddha kuno di Indonesia yang didirikan oleh Ken Arok, sekitar abad ke-12. Raja ken Arok terkenal selalu memuji Dewa Siwa, yang selalu dipakai dalam setiap langkah kehidupan sehari-harinya.

Kerajaan Singhasari mengatur sebagian besar cara Buddhis sehingga orang-orang dari kerajaan hingga sipil mengikuti aturan raja juga. Hal tersebut membuat kerajaan tersebut meninggalkan begitu banyak prasasti dan pahatan yang merepresentasikan cara Buddhis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya