UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kukuhkah Dua Guru Besar
- YouTube UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
VIVA – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengukuhkan dua guru besar. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor UIN Jakarta Amany Lubis pada Sidang Terbuka di Gedung Auditorium Harun Nasution, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (11//5).
Mereka yang dikukuhkan sebagai guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah drs. Jajang Jahroni, M.A, Ph.D dan Dr. Ratna Sari Dewi, S.Pd, M.Pd.
Jajang Jahroni dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam pada Fakultas Adab dan Humaniora (FAH).
Sedangkan Ratna Sari Dewi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Ratna Sari Dewi adalah guru besar perempuan pertama dalam bidang bahasa Inggris di FITK. Keberhasilannya meraih jabatan guru besar diharapkan akan memberi motivasi bagi para perempuan lainnya di UIN Jakarta.
Ratna Sari Dewi lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 1 Mei 972. Ia menempuh Pendidikan S1 dan S2 di Universitas Negeri Padang dan S3 di Universitas Negeri Jakarta.
Pada pengukuhan guru besarnya ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Tantangan dan Peluang Global Mahasiswa dan Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris pada Masa New Normal Menuju Era 5.0”.
Sementara Jajang Jahroni, lahir di Cikande, Banten, pada 12 Juni 1967. Pendidikan S1 ditempuh di IAN Jakarta, S2 di Leiden University, Belanda, dan S3 di Boston University, Amerika Serikat.
Pada pengukuhan guru besarnya, Jajang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Munculnya Kelompok Salafi-Wahabi di Era Indonesia Kontemporer”.
Rektor Amany Lubis dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada kedua guru besar yang baru dikukuhkan. Bertambahnya guru besar saat ini merupakan keberkahan bagi UIN Jakarta.
Hingga saat ini UIN Jakarta memiliki sebanyak lebih dari 100 guru besar. UIN Jakarta juga merupakan PTKIN dengan jumlah guru besar terbanyak di bawah Kementerian Agama.
“Kita patut bersyukur bahwa UIN Jakarta memiliki banyak guru besar. Bahkan jumlah guru besar tersebut akan terus bertambah karena masih ada beberapa dosen yang sedang diusulkan guru besarnya melalui program akselerasi,” ujar Amany Lubis seperi dilansir dari uinjakarta.ac.id.