5 Muslim Pelopor Ilmu Pengetahuan Dunia

5 Muslim Pelopor Ilmu Pengetahuan Dunia
Sumber :
  • Republika.co.id

VIVA – Baru-baru ini sebuah studi menyimpulkan bahwa orang-orang yang religius cenderung tidak memahami ilmu matematika, biologi, dan fisika. Dan di dunia Barat ada kesalahpahaman umum bahwa semua agama adalah anti-sains. Dasar dari kepercayaan yang salah ini adalah kekeliruan yang harus diluruskan.

Dear Mom, Jangan Ragu untuk Kirim Anak ke Madrasah, Ini Alasannya

Pada era 780 sampai 1258 masehi, Islam berada pada masa kejayaannya dengan banyak ilmu pengetahuan yang mereka temukan, didukung dengan tokoh-tokoh muslim hebat yang telah menciptakan berbagai macam ilmu pengetahuan yang berdampak besar bagi dunia. Bahkan banyak penemuan-penemuan masa itu yang dijadikan rujukan bagi perkembangan ilmu modern.

Penemuan-penemuan yang dicetuskan ilmuwan muslim masih terus digunakan hingga kini. Berikut VIVA telah merangkumnya dari berbagai sumber. Ini 5 ilmuwan muslim pelopor ilmu pengetahuan dunia.

Kisah Inspiratif Reza Aswin, Bangkit dari Keadaan Terpuruk

1. Ibnu Al Haytham

Ibnu Al Haytham

Photo :
  • islamkita.co
JPNSC 2024, Bersama PAIFORI Targetkan Cetak Ribuan Praktisi Olahraga

Dunia sains Barat, tentu tak terlalu familiar dengan nama Abu ‘Al al-Hasan ibn al-Haytham, kecuali kamu akan menemukan sebutan 'Alhazen' untuk merujuk pada orang yang dimaksud, ilmuwan dan penemu optik modern itu. Penemuannya merupakan dasar dari semua kemajuan teknologi yang dibuat dalam milenium terakhir.

Al Haytham atau Alhazen adalah seorang ilmuwan arab yang populer sejak abad ke-15, dikenal sebagai pendiri optik modern. Berkat karyanya yang menjelaskan perilaku gelombang cahaya. Sebelum karya eksperimentalnya tercipta, diyakini bahwa mata manusia memancarkan "gelombang cahaya" yang memungkinkan kita untuk melihat.

Ibn Al Haytham menunjukkan bahwa sebenarnya cahaya yang memantul dari objek dan masuk ke mata kita yang memungkinkan kita melihat dunia di sekitar kita. Ditambah keahlian matematikanya sangat mengagumkan tentu saja ia pantas mendapat peringkat setinggi Newton, Einstein, dan Darwin dalam jajaran kejeniusan manusia yang luar biasa.

2. Al Jazari

Al Jazari.

Photo :
  • U-Report

Ismail Al Jazari, lahir di Turki Selatan hampir 900 tahun yang lalu, Dia adalah penulis Kitáb fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik) tahun 1206, di mana dia menjelaskan lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana cara merakitnya.

Terkenal karena memadukan seni dan horologi untuk menciptakan jam air yang indah, penemuannya yang populer adalah “Jam Gajah”. Namun, pencapaiannya yang paling signifikan datang melalui pekerjaannya sebagai master engineer.

Teori dan praktiknya menampilkan lebih dari 100 penemuannya dan cara membuatnya. Beberapa penemuan hebat yang telah ia buat adalah: camshaft (bagian dari mesin yang berfungsi mengatur buka tutup klep), roda gigi segmental, dan mesin bertenaga air yang mengubah antara gerakan linier dan putar. Mesin bertenaga uap dan kemudian mesin bertenaga bensin modern, didasarkan pada prinsip yang sama.

3. Al Zahrawi

Al Zahrawi

Photo :
  • islampos.com

Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama "El Zahrawi". Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah.

Dikenal di Barat sebagai Abulcassis, Abu Al Qasim Al Zahrawi diakui sebagai bapak bedah modern. Penemu lebih dari 200 instrumen bedah, yang sangat mempengaruhi perawatan medis selama satu millennium ini, sebagian besar berkat penyebaran luas dari tiga puluh volume "Kitab Al Tasrif" (Buku Kedokteran) di seluruh Eropa, Afrika dan Asia.

Bahkan hari ini, ahli bedah menggunakan teknik dan penemuan yang dia kembangkan seribu tahun yang lalu. Al Zahrawi membuat kemajuan besar dalam hal kehamilan dan persalinan, dan perintisnya menggunakan jahitan catgut yang dapat larut akhirnya memungkinkan wanita untuk bertahan hidup melalui operasi caesar.

Itu hanyalah salah satu dari banyak spesialisasi yang dia revolusi selama 50 tahun karir medisnya. Hampir tidak mungkin untuk melebih-lebihkan pentingnya Al Zahrawi bagi sejarah penyembuhan, karena penerima manfaat dari warisan yang ia ciptakan pasti berjumlah ratusan juta dan bisa jadi miliaran orang.

4. Abbas Ibnu Firnas

Abbas Ibnu Firnas

Photo :
  • afrikaaero.org

Dikenal sebagai Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibnu Wirdas al-Takurini. Lahir di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (sekarang Ronda, Spanyol), tinggal di Kekhalifahan Cordoba, dan dikenal karena pernah berupaya melakukan penerbangan untuk pertama kalinya.

Menurut beberapa akademisi, Ibn Firnas adalah orang pertama yang menciptakan “mesin terbang”. pada dasarnya adalah pesawat layang. Tetapi desainnya masih cukup sederhana dan kontrol arah yang terbatas mengakibatkan beberapa uji cobanya harus melakukan pendaratan darurat. Meski demikian, itu adalah lompatan besar ke depan.

Ibnu Firnas memiliki rekam jejak prestasi yang mencengangkan. “Batu baca” miliknya yang terbuat dari kaca yang telah dipoles, adalah cikal bakal kacamata modern. Sebagai astronom berbakat, ia juga menciptakan bidang kaca dan pelopor planetarium modern, yang menggambarkan pergerakan bintang di langit malam, di ruang bawah tanahnya.

5. Al Jahiz

Al Jahiz

Photo :
  • 1001inventions.com

bernama lengkap Abu Usman ?Amr bin Ba?r al-Kin?n? al-Ba?ri, adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal dari Afrika Timur. Ia merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi, Teologi Mu'taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.

Al JahiZ lahir dari keluar yang sangat sederhana. Dilahirkan di Kota Basra pada tahun 160 Hijriah atau Februari 776. Al Jahiz adalah salah satu penulis paling awal tentang seleksi alam “Kitab Al Hayawan” (Kitab Hewan), adalah ensiklopedia tujuh jilid yang menggambarkan ratusan spesies yang berbeda. Al Jahiz juga seorang supremasi kulit hitam yang bangga dan percaya variasi warna kulit adalah hasil adaptasi terhadap lingkungan yang terjadi dari generasi ke generasi baik pada manusia maupun hewan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya