Contoh Konjungsi, Pengertian, Jenis dan Fungsinya.
VIVA –  Konjungsi atau kata hubung dibutuhkan untuk membuat sebuah kalimat. Contoh konjungsi sangat beragam jika dilihat dari jenisnya. Digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Â
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan konjungsi, kita sering kali menggunakan kata konjungsi baik dalam tulisan maupun ucapan lisan. Pengetahuan mengenai konjungsi atau kata hubung sudah sewajarnya dipahami oleh semua penulis karena merupakan ilmu dasar dalam menulis.
Adapun jenis konjungsi memiliki fungsi yang berbeda. Sehingga, penting untuk kamu memahaminya satu per satu agar tidak salah saat menggunakan. Sebagai kata hubung dalam Bahasa Indonesia, contoh kata konjungsi sangat banyak macamnya, tiap-tiap jenis kata hubung memiliki kegunaan masing-masing. Berikut VIVA merangkumnya untuk kamu.
Pengertian Konjungsi
Konjungsi atau kata hubung merupakan kata yang tidak memiliki arti. Seperti yang disebutkan sebelumnya, dalam Bahasa Indonesia konjungsi atau kata hubung dipergunakan untuk menghubungkan antarklausa, antarkalimat dan antarparagraf.
Sebagai kalimat penghubung, konjungsi kerap ditempatkan pada bagian awal atau tengah kalimat tergantung pada konteks serta fungsinya. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah kalimat, lalu kata penghubung antarkalimat di awal kalimat setelah tanda titik, tanda Tanya, dan tanda seru, adapun kata penghubung antarparagraf terletak di awal paragraf.
Sementara itu, kata konjungsi memiliki fungsi atau peran yang sangat penting dalam kalimat atau paragraf. Nantinya kata konjungsi akan membuat kalimat menjadi lebih padu serta mudah untuk kamu pahami.
Macam-macam dan Contoh Konjungsi (Kata Hubung)
Secara umum, macam-macam konjungsi yang biasa dikenal ada 5, antara lain konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi temporal, dan konjungsi antarkalimat. Namun, dikutip dari beberapa buku, konjungsi dibedakan macamnya sesuai dengan perilaku sintaksis, ciri khusus, dan fungsinya. Konjungsi dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam kalimat, dan dibagi menjadi empat macam, di antaranya:
Â
1. Konjungsi Koordinatif
Adalah kata hubung yang digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara. Dalam mengaplikasikannya, konjungsi koordinatif menghasilkan kalimat majemuk setara. Konjungsi yang termasuk dalam kelompok koordinatif adalah: dan, dari, padahal, sedangkan, atau, tetapi, melainkan, serta.
Konjungsi Koordinatif Penambahan
Berfungsi menghubungkan dua unsur atau lebih, baik kata maupun klausa yang memiliki kedudukan setara. Contoh konjungsi koordinatif penambahan adalah ‘dan’.
Contoh kalimat:
- Mutia membeli makanan dan minuman di kedai kopi.
- Dwi mengerjakan tugas Fisika dan Kimia dalam waktu satu jam.
- Syafira memasak sayur dan cemilan di dapur.
Â
Konjungsi Koordinatif Pendamping
Berfungsi menggabungkan dua kata, frasa dan klausa yang memiliki kedudukan sama.
Contoh konjungsi koordinatif pendamping adalah ‘serta’.
Contoh kalimat:
- TNI serta Polri mengamankan acara HUT kemerdekaan Indonesia.
- Cristiano Ronaldo mencetak gol serta memecahkan rekor terbarunya.
- Polisi menemukan paket sabu beserta alat hisapnya.
Â
Konjungsi Koordinatif Pemilihan
Contoh Konjungsi koordinatif pemilihan adalah ‘atau’.
Contoh kalimat:
- Rafik bingung menentukan baju yang dipakai merah atau biru.
- Putri harus memutuskan bermain dengan Fani sahabatnya atau Vino kekasihnya.
- Siska harus memilih antara Rendi atau Aldi untuk menemaninya ke pasar.
Â
Konjungsi Koordinatif Pertentangan
Contoh konjungsi koordinatif pertentangan adalah ‘padahal’ dan ‘sedangkan’
Contoh kalimat:
- Andini tetap masuk bekerja padahal ia sedang sakit
- Budi tidak mau memaafkan Tio padahal Tio sudah meminta maaf.
- Intan bingung mengerjakan dua tugas bersamaan, sedangkan waktu pengerjaannya sudah menipis. Â
- Citra ingin segera pulang, sedangkan suaminya ingin liburan lebih lama lagi.
Â
Konjungsi Koordinatif Perlawanan
Contoh konjungsi koordinatif perlawanan adalah ‘tetapi’ dan ‘melainkan’.
Contoh kalimat:
- Anak itu sangat pintar, tetapi ia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya.
- Rumah Oki sangat jauh dari kampus, tetapi ia selalu datang tepat waktu.
- Adi bukan anak pendiam melainkan ia adalah anak yang banyak bicara.
Â
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif memiliki fungsi menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Kedua klausa dalam konjungsi subordinatif tidak setara. Klausa yang memiliki tingkatan lebih tinggi disebut induk kalimat sedangkan klausa yang lebih rendah disebut anak kalimat.
Sebagai informasi, kalimat majemuk tingkatan adalah kalimat tunggal yang bagiannya diperluas sehingga membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain pola yang telah ada. Beberapa contoh konjungsi subordinatif antara lain agar, untuk, supaya, sebab, karena, seperti, seakan-akan, jika, sejak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa, dll.
Konjungsi subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu.
Contoh kalimat : semenjak kejadian itu ia sering menyendiri
Konjungsi subordinatif syarat: jika, jikalau, bila, kalau.
Contoh kalimat: Rina menjelaskan kalau ia tidak menyukai sikap Aini
Konjungsi subordinatif pengandaian: seandainya, seumpama.
Contoh Kalimat: selamanya Raihan ikut berwisata kemarin, pasti bahagia tidak bersedih seperti sekarang.
Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, sekalipun.
Contoh kalimat: Budi tetap memakan masakan istrinya, sekalipun ia tidak menyukainya.
Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seperti.
Contoh kalimat: gaya bermain Ronaldo seperti Seniornya di Portugal.
Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh sebab.
Contoh kalimat: disebabkan oleh ketidak fokusan, andi gagal menjuarai lomba Tenis Meja.
Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai.
Contoh kalimat: pada pukul 20.00 Fifi sampai di kampung halaman.
Konjungsi subordinatif alat: dengan, tanpa.
Contoh kalimat: Dengan bantuan Rara, Mariska menjuarai lomba lari 100 meter.
Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa.
Contoh kalimat: Rudi memberitahu gurunya, bahwa dirinya sedang sakit.
Konjungsi subordinatif atributif: yang.
Contoh kalimat: Ganjar yang memberikan Kita coklat.
Selain itu, konjungsi subordinatif adalah konjungsi konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa tersebut tidak memiliki status sintaksis yang sama, sebagai contoh: jika, seandainya, sesudah, dengan, bahwa, karena, meskipun, dll.
Kata hubung yang termasuk kedalam kelompok ini yakni:
Sesudah, sehabis, sejak, ketika, tatkala, sementara, sambil, dan setara (hubungan waktu).
Jika, jikalau, asalkan, bila, manakala (hubungan syarat).
Andaikan, seandainya, seumpama (hubungan pengandaian).
Agar, biar, supaya (hubungan tujuan).
Biarpun, meskipun, sekalipun, kendatipun, sungguhpun (hubungan konsesif).
Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (hubungan pemiripan).
Sehingga, sampai-sampai, makanya (hubungan penyebaban).
Bahwa (hubungan penjelasan).
Dengan (hubungan cara).
Â
3. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frasa atau klausa di mana kedua unsur tersebut memiliki fungsi sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif itu akan menghubungkan dua kata, bisa berupa frasa atau dalam suatu kalimat, namun kedua unsur memiliki hubungan sederajat.
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa atau klausa yang dihubungkan. baik...maupun..., tidak hanya..., tetapi juga..., demikian...sehingga..., entah...entah..., dan jangankan...,...pun....
Contoh konjungsi korelatif
Rumah pak Reno kemalingan, perhiasan milik istrinya habis digondol maling, tidak hanya itu alat elektronik di rumahnya juga ikut dibawa pelaku.
Â
4. Konjungsi antarkalimat
Merupakan konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru.
Jenis konjungsi antar kalimat yakni:
-Â Konjungsi yang menyatakan pertentangan dalam gagasan.
Contoh kalimat: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.
Contoh dalam kalimat: Sebagai ketua, Raziq mengikuti keputusan yang diambil bersama-sama, sekalipun ia kurang setuju.
-Â Konjungsi yang menyatakan lantunan dan peristiwa.
Contoh kata: sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
Contohnya dalam kalimat: Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan ini dengan berjalan kaki, sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk.
-Â Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya
Contoh kata: sebaliknya
Contoh kalimat: jangan ajarkan anak kita sikap konsumtif, sebaliknya ajarkan anak-anak cara berinvestasi yang baik.
-Â konjungsi yang menyatakan keadaan sebenarnya
contoh kata: sesungguhnya dan bahwasanya.
Contoh kalimat: Fino kuliah jurusan fisika, sesungguhnya ia lebih tertarik dengan jurusan lain
-Â konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya
Contoh kata: bahkan, tak hanya itu.
Contoh kalimat: Mutia masuk ke Universitas terbaik, tak hanyaitu ia juga mendapatkan beasiswa di sana.
-Â Konjungsi yang menyatakan konsekuensi
Contoh kata: akibatnya, dengan demikian
Contoh kalimat: saat masih sekolah rudi sering mengganggu teman-temannya, akibatnya setelah lulus rudi dijauhi teman temannya.
Â
5. Â Konjungsi antar paragraph
Berfungsi menghubungkan dua paragraph sehingga menjadi suatu paragraph yang koheren dan sistematis.
Contoh kata: ‘terlebih lagi, di samping, oleh karena itu, berdasarkan, jadi’.
Contoh kalimat: Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Rindu yang bisa diselamatkan. Beruntung Rindu dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis dan fungsi dari konjungsi. Terimakasih.
Â