8 Kerajaan Tertua di Indonesia yang Diakui Dunia

Rumah panggung peninggalan Kerajaan Melayu kebakaran di Sumut.
Sumber :
  • Putra Nasution/VIVA.

VIVA – Pada zaman dahulu Indonesia memiliki banyak kerajaan-kerajaan besar yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tua tersebut sudah lama berdiri di Indonesia, bahkan membuat Indonesia dikenal di seluruh dunia. Peninggalan dari kerajaan tersebut seperti patung, candi, prasasti, dan lain sebagainya. Selain itu, dari kerajaan yang pernah berdiri tersebut membawa Indonesia untuk belajar tentang sistem pemerintahan. 

Di Indonesia memiliki kerajaan-kerajaan tua yang populer dan menuai banyak sejarah, berikut ini 8 kerjaan tua yang diakui dunia.

1. Kerajaan Melayu 

Kerajaan Melayu merupakan salah satu kerjaan tua yang berlokasi di pulau Sumatera. Daerahnya dikenal sebagai tempat penghasil emas. Namun, Kerajaan Melayu memiliki periode yang pendek dan jatuh ke tangan kerajaan Sriwijaya.Kerajaan Melayu meninggalkan banyak prasasti seperti prasasti Masjuri, Radang Roco, dan lain sebagainya.

2. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pusat kerajaan berada di Palembang, Sumatera Selatan. Kerajaan Sriwijaya mengontrol perdagangan di Selat Malaka

Salah satu penyebab kerajaan Sriwijaya runtuh karena serangan dari Dinasti Chola dari India Selatan, yang saat itu dipimpin oleh Rajendra Chola I. Beberapa peninggalan dari kerajaan Sriwijaya merupakan candi Muara Takus, candi Biaro Bahal, prasasti kota kapur, prasasti Karang Berahi, dan lain-lain. 

3. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar tahun 358 M pada abad ke-4 didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman dari India. Terletak di Jawa Barat tepatnya di dekat Sungai Citarum. 

Nama Tarumanegara berasal dari pohon tarum yang banyak tumbuh di daerah tempat kerajaan Tarumanegara didirikan. Kerajaan Tarumanegara kental dengan agama Hindu. Kerajaan Tarumanegara di tangan kerajaan Sriwijaya tahun 650 M. 

4. Kerajaan Kalingga 

Kerajaan Kalingga berdiri tahun 674 M berlokasi di sekitar Jepara dan Pekalongan, Jawa Tengah yang pada saat itu dipimpin oleh Ratu Shima. Kepemimpinan Ratu Shima terkenal dengan hukuman yang ekstrim, yaitu memotong tangan pelaku perampokan. 

Dalam kerajaan Kalingga terdaat pendeta popular yang dikenal sebagai Jhanabhadara. Kerajaan Kalinga meninggalkan prasasti Tuk Mas, Candi Bubrah, dan sebagainya.

5. Kerajaan Mataram Hindu

Kerajaan Mataram Hindu berdiri sekitar tahun 800 M di Jawa Tengah. Pusat dari kerajaan Mataram Hindu terletak di Medang Kamulan. Kerajaan Mataram Hindu menyebar agama Hindu terbanyak dan membangun Candi Prambanan. Pada tahun 1019 kerajaan Mataram runtuh karena pemberontakan oleh Dinasti Dharmawangsa.  

Sekjen PDIP Singgung Ada yang Berupaya Ubah Kedaulatan Rakyat Jadi "Kerajaan"

6. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri bediri pada abad ke-12 dan merupakan pecahan dari kerajaan Mataram, terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur.

Merespons Bahlil soal Sosok "Raja Jawa", Airlangga Bilang "Bukan Zaman Sekarang"

Kerajaan Kediri runtuh saat terjadinya Pertempuran Ganter pada tahun 1222 M. Peninggalan sejarah dari kerajaan Kediri berupa prasasti sirah keting, ngantang, jaring, candi gurah, dan lain-lain. 

7. Kerajaan Wangsa Isyana

Bisa Icip Rabeg-Sate Bandeng, Atmosfer Kesultanan Banten Kerasa Banget saat Masuk Resto Ini

Kerajaan Wangsa Isyana berdiri pada abad ke-10 yang berkuasa di kerajaan Medang, Jawa Timur. Kerajaan Wangsa Isyana didirikan oleh Si Isyana Wikramadharmottungadewa gelar dari Mpu Sindok. 

8. Kerajaan Kutai Martadipura

Kerajaan Kutai Martadiputra berdiri pada abad 400 Masehi. Berdiri di sekitar sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Pemimpin dari kerajaan Kutai Martadiputra merupakan raja Mulawarman. 

Kerajaan Martadiputra jatuh saat perang memperbutkan raja Kutai Kartanegara. Peninggalan dari kerajaan Kutai Martadiputra berupa prasasti Yupa.

Itulah beberapa kerajaan-kerajaan yang sejak lama telah berdiri di Indonesia dan banyak meninggalkan sejarah yang bahkan masih ada hingga sekarang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya