Mengenal 5 Lapisan Atmosfer Bumi yang Melindungi Kehidupan Manusia
- Tangkapan Layar
VIVA – Lapisan atmosfer adalah sebuah gas yang menyelimuti Bumi dari permukaannya sampai jauh ke luar angkasa. Atmosfer ini terdiri atas berbagai jenis gas, seperti nitrogen, oksigen, sampai karbon dioksida. Atmosfer sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu kata asmos yang memiliki arti udara dan sphera yang memiliki arti lapisan atau Bumi. Lapisan gas yang menyelubungi Bumi ini mempunyai ketebalan yang mencapai kurang lebih 1.000 kilometer.Â
Bahkan, bukan hanya planet kita aja yang memiliki lapisan atmosfer, tapi planet-planet lain di luar angkasa juga memiliki lapisan atmosfernya sendiri. Atmosfer bumi ini terdiri atas beberapa lapisan dengan karakteristik yang berbeda-beda. Lapisan ini juga memiliki berbagai fungsi untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di Bumi. seperti hujan terbentuk sehingga manusia memiliki air sampai panas matahari terperangkap sehingga kita tidak membeku.Â
Bahkan, lapisan atmosfer ini bisa memunculkan aurora atau gejala alam yang berbentuk cahaya menari-nari indah di langit dalam berbagai warna. Aurora ini kerap terlihat dengan warna hijau muda dan merah muda, tapi terkadang tampak pula warna merah, kuning, hijau, dan biru meskipun hanya sesekali saja. Aurora ini terjadi di lapisan ionosfer. Nah, berikut adalah ulasan tentang lapisan atmosfer yang disadur dari laman Climate NASA.Â
1. Troposfer
Dalam lapisan atmosfer yang pertama ini manusia masih mungkin untuk bernapas. Sehingga tak heran bila kita melihat para pendaki gunung yang masih dapat bertahan di lapisan tersebut. Akan tetapi, bisa mengakibatkan rasa lelah dan juga keringat dingin. Fenomena alam seperti perubahan cuaca dan iklim terjadi di lapisan tersebut. Lapisan pertama ini mengandung dua senyawa kimia, yaitu karbon dioksida dan uap air, 2 senyawa ini yang paling banyak ditemukan.Â
Lapisan troposfer berada di ketinggian 0 hingga 12 kilometer di atas permukaan Bumi. Troposfer adalah lapisan paling dasar yang dekat dengan Bumi, maka troposfer ini mempunyai fungsi untuk menjaga kestabilan udara yang ada di Bumi. Lapisan ini mempunyai beberapa kegunaan, seperti kemunculan beberapa fenomena alam seperti angin yang sangat kencang, disusul dengan hujan deras dan petir yang silih berganti yang ditandai dengan awan tebal.Â
Lapisan ini juga menjadi pembatas karena ada lapisan penyeimbang yang menghubungkan dengan lapisan atmosfer dalam tingkat yang lebih tinggi. Lapisan pembatas atau tropopause ini tergolong sebagai lapisan atmosfer yang dinilai konstan. Dengan kata lain, di lapisan ini segala unsur oksigen maupun karbon dioksida sudah tidak ada, sehingga makhluk hidup tidak akan bertahan lama.
Lapisan ini juga memiliki suhu yang berbeda-beda karena bentuk bumi yang bulat sehingga mengakibatkan tingkat tingginya lapisan juga berbeda-beda. Misalnya seperti jarak permukaan Bumi dengan daerah kutub, kurang lebih setinggi 8 kilometer dengan suhu kelembapan udara sekitar -46 derajat celcius.Â
Lain lagi dengan daerah beriklim sedang mempunyai jarak dengan troposfer sekitar 11 kilometer dengan suhu mencapai -50 derajat celcius. Sementara untuk daerah yang berada di garis khatulistiwa mempunyai ketinggian sekitar 16 kilometer dengan suhu kurang lebih -50 derajat celcius.Â
Sementara untuk keadaan suhu di lapisan atmosfer ini adalah menyeimbangkan suhu dan udara, tapi pada lapisan troposfer tidak dapat menyeimbangkan suhu atau temperatur. Oleh sebab itu, dapat disaksikan bahwa adanya perbedaan suhu antara tempat yang satu dengan tempat yang lain.Â
2. Stratosfer
Lapisan atmosfer ini memiliki suhu dingin dan hanya ditempati oleh ozon. Lapisan ini memiliki fungsi untuk pelindung dari gelombang radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan bila terkena kulit manusia. Lapisan ozon ini akan menipis bila aktivitas di dunia banyak melakukan perusakan seperti penebangan pohon secara massif.Â
Lapisan stratosfer ini terletak di atas sub lapisan tropopause, troposfer. Lapisan ini memiliki sejumlah karakteristik seperti tempat dari lapisan O3 atau Ozon. Lapisan ozon ini berada di jarak sekitar 35 kilometer di atas permukaan Bumi. Perbedaan temperatur akan mulai terlihat di lapisan ini seperti perbedaan tekanan, udara, dan suhu.Â
Lapisan ini memiliki pengaruh yang sangat penting karena di lapisan tersebut cahaya matahari tidak akan langsung masuk ke permukaan Bumi, tapi akan diserap. Seperti dalam beberapa kasus belakangan ini, sebagai bentuk akibat dari global warming adalah lapisan ozon dikhawatirkan sudah bolong.Â
Sinar ultraviolet yang masuk melalui celah tersebut dikatakan bisa mengakibatkan risiko terkena kanker kulit serta penyakit berbahaya yang lain. Selain itu, ini juga memiliki lapisan pembatas stratosfer yang mempunyai lapisan pembatas. Di lapisan ini suhu cukup stabil yaitu di kisaran 5 derajat celcius. Lapisan tersebut adalah lapisan isotherm, panas, dan campuran teratas.Â
3. Mesosfer
Lapisan atmosfer yang satu ini berada di ketinggian mencapai 50 kilometer hingga 75 kilometer di atas permukaan Bumi. Lapisan mesosfer ini terjadi penurunan suhu yang cukup signifikan setiap bertambahnya ketinggian. Umumnya, suhu di mesosfer dapat ini mencapai 0,4 derajat celcius setiap ketinggian 100 meter.Â
Bila kamu sering bertanya kenapa meteor yang sangat besar selalu hancur sebelum masuk ke Bumi, alasannya adalah di lapisan ini setiap benda luar angkasa yang masuk akan dibakar dan diurai menjadi debu. Lantaran di lapisan ini pada ketinggian terendah mesosfer suhu sekitar 10 derajat celcius dan jarak tertinggi bersuhu 120 derajat celcius.Â
Lapisan ini mempunyai karakteristik sebagai pelindung Bumi dari benda luar angkasa. Caranya adalah dengan memanfaatkan suhu yang tidak stabil dalam 100 meter. Sehingga, untuk benda luar angkasa yang akan masuk menjadi hangus dan sampai menjadi debu sebelum sampai ke Bumi.Â
Sama halnya dengan dua lapisan sebelumnya bahwa lapisan mesosfer ini berbatasan langsung dengan termosfer. Artinya di lapisan ini sama sekali tidak ada udara. Bagian mesosfer ini berbatasan langsung dengan termosfer dengan lapisan mesopause atau dapat dikatakan sebagai lapisan peralihan.Â
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan atmosfer yang terjadi ionisasi partikel-partikel sehingga akan memberikan dampak pada perambatan atau pemantulan gelombang radio, baik itu gelombang radio yang memiliki frekuensi rendah atau tinggi. Lapisan ini berada di ketinggian 90 kilometer hingga 100 kilometer.Â
Lapisan ini juga menjadi tempat aurora terbentuk. Ini karena adanya proses ionisasi di partikel maupun molekul. Adanya proses tersebut sampai menyebabkan terjadinya berbagai reaksi penambahan dan penguraian elektron yang kemudian menghadirkan cahaya berwarna yang sangat indah.
Sementara untuk perubahan suhu di lapisan atmosfer ini adalah antara 40 derajat celcius hingga 1232 derajat celcius. Lapisan ini juga memiliki muatan listrik yang terjadi karena banyak sekali proses ionisasi. Kemudian lapisan termosfer juga menjadi tempat pemantulan gelombang radio.Â
5. Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan terakhir yang menyelimuti Bumi dengan jarak mencapai 800 kilometer hingga 3260 kilometer. Di lapisan ini juga terjadi banyak interaksi antara gas yang ada di luar angkasa. Kekuatan atau gaya tarik Bumi yang ada di lapisan ini sangat rendah karena jaraknya yang jauh dari permukaan Bumi.Â
Kemudian muncul juga cahaya redup di lapisan ini karena unsur hidrogen yang sangat kecil. Cahaya redup ini dikenal dengan cahaya zodiakal dan gegenschein. Cahaya redup tersebut adalah hasil refleksi dari cahaya matahari yang kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik yang tidak terhitung jumlahnya.Â
Lapisan atmosfer yang satu ini mempunyai beberapa ciri seperti berada di ketinggian 800 sampai ribuan kilometer di atas permukaan Bumi. Kemudian suhu di lapisan ini mencapai 1.200 derajat celcius dan menjadi lapisan terluar dari atmosfer.Â