Sholawat Munjiyat dan Keutamannya yang Perlu Kamu Ketahui
- YouTube
VIVA – sholawat munjiyat adalah salah satu sholawat yang memiliki keutamaan luar biasa. Dengan bersholawat, ini juga menjadi salah satu dzikir yang sangat dianjurkan untuk dilantunkan secara istiqamah oleh siapa pun.
Memperbanyak membaca shalawat dipercaya dapat mempermudah hajat yang diinginkan oleh seseorang segera terkabul. Perintah untuk membaca dzikir sholawat ini, salah satunya ditegaskan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Ahzab:56:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya”
Sholawat Munjiyat
Bersholawat kepada Nabi bisa dilakukan hanya dengan melafalkan kalimat shallallaahu alaa Muhammad. Namun rupanya banyak sekali bacaan-bacaan shalawat dalam berbagai macam pelafalan dengan penamaan yang berbeda-beda. Salah satu bacaan sholawat yang sering diamalkan dan dibaca yaitu Sholawat Munjiyat. Adapun lafal Sholawat Munjiyat secara lengkap adalah sebagaimana berikut:
"Allaahumma shalli ‘alaa sayyidiniaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin shalaatan tunjiinaa bihaa min jamii’il ahwaali wa aafaat wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al haajat wa tuthahhirunaa bihaa min jamii’is sayyiaat wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad darajaat wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat min jamii’il khairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat"
Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dengan sholawat itu, Engkau akan menyelamarkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan sholawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan sholawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”
Sejarah Terciptanya Sholawat Munjiyat
Arti dari Sholawat Munjiyat sendiri adalah “Sholawat Penyelamat”. Penamaan bacaan sholawat di atas tidak terlepas dari kronologi ‘terciptanya’ bacaan sholawat tersebut yang berasal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh salah satu orang ‘arif. Berikut kronologinya:
“Sebagian orang arif berkata: ‘aku berada di kapal, kemudian badai berembus kencang, hampir saja menyebabkan kami tenggelam. Lalu aku (tertidur dan) melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi, beliau bersabda: Katakan pada mereka ‘Bacalah doa Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin shalaatan tunjiinaa bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al haajat wa tuthahhirunaa bihaa min jamii’is sayyiaat wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad darajaat wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat min jamii’il khairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat, lalu aku terbangun dan kami ucapkan bacaan sholawat tersebut, lalu angin pun terdiam atas seizin Allah ta’ala,” (Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri, Nudhah al-Majaalis wa Muntakhab an-Nafaais, hal. 284).
Dalam kitab al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala al-Basyir wa an-Nadzir, menyebutkan lebih jelas bahwa orang arif yang dimaksud dalam referensi di atas yaitu salah satu pemuka tarekat Syadziliyah, yakni Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir. Sebagaimana disampaikan dalam referensi berikut:
“Syekh Shalih Musa ad-Dharir rahimahullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau mengendarai perahu, lalu berkata: “Badai yang dikenal dengan sebutan Aqlabiyah menyerang kami, sangat sedikit orang yang selamat dari tenggelam sebab badai tersebut. Manusia berteriak karena khawatir akan tenggelam. Lalu aku diserang rasa kantuk, hingga akhirnya aku tertidur. Dalam mimpi Aku melihat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: ‘Katakan pada penumpang perahu, agar mereka membaca shalawat berikut: ‘Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali Sayyidinaa Muhammadin shalaatan tunjaanaa bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al haajat wa tuthahhirunaa bihaa min jamii’is sayyiaat wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad darajaat wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat min jamii’il khairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.’ Lalu Aku terbangun dan aku beritakan pada penumpang perahu tentang mimpi yang aku alami, kami pun membaca shalawat tersebut, dan ketika mencapai sekitar bilangan 300, badai pun reda,” (Syekh Umar bin ‘Ali bin Salim al-Fakihani, al-Fajr al-Munir fi as-Shalat ala ala al-Basyir wa an-Nadzir, hal. 25)
Waktu terbaik membaca Sholawat Munjiyat agar doa terkabul
Sholawat menjadi salah satu wadah manusia dalam memohon doa. Sholawat Munjiyat biasanya dibaca sebagai awalan bacaan doa-doa, khususnya saat tahlil. Sebagai selawat penyelamat, Shalawat Munjiyat yang dibaca di awalan doa akan menyempurnakan doa tersebut sehingga cepat terkabul atas izin Allah SWT.
Selain itu, usai melaksanakan sholat hajat dianggap sebagai waktu terbaik untuk membaca Sholawat Munjiyat. Terlebih saat kita sedang memiliki doa serta harapan agar hajat yang diinginkan dapat segera terpenuhi.
Keutamaan Sholawat Munjiyat
Adapun beberapa keutamaan yang akan didapatkan oleh seorang muslim jika rutin membaca sholawat munjiyat yaitu sebagai berikut:
-
Memudahkan hajat seseorang
Syeikh Al-Buni dan imam jazuli menjelaskan bahwa barangsiapa yang berhajat, hajat dunia maupun hajat akhirat, maka bacalah sholawat ini sebanyak seribu kali pada malam hari maka Insyallah hajatnya akan segera dikabulkan oleh Allah.
-
Keinginan cepat terkabul
Barangsiapa membacanya sebanyak 500 kali dalam sehari, maka Insyallah akan dikabulkan hajat dan keinginannya, terutama bagi yang berhajat mohon kekayaan atau minta dipercepat mempunyai keturunan.
-
Membuka pintu rezeki
"Imam As-Suyuty berkata, "sesungguhnya hadits ini shohiih, dan banyak bersholawat atas Nabi Muhammad itu bisa mempermudah jalan rizki dan banyak barakah yang turun, dan bisa untuk menghilangkan kesedihan- kesedihan dan juga untuk memenuhi beberapa hajat."
Selain itu, membaca sholawat munjiyat juga sebagai syafaat/penolong di akhirat kelak, sebagai penolong saat di dunia, sebab turunnya rahmat Allah, hingga melapangkan segala kesulitan.
Demikian ulasan tentang sholat munjiyat dan keutamaan bersholawat. Semoga artikel ini bermanfaat.