4 Amalan Nuzulul Quran, Lengkap dengan Peristiwa Turunnya
- ANTARAFOTO/Basri Marzuki
VIVA – Amalan Nuzulul Quran bisa Anda jadikan sebuah penyemangat dalam mencari pahala. Di mana, kita hidup di dunia ini sudah harusnya mengumpulkan banyak pahala bukan justru menambah dosa. Hidup di dunia ini hanya sementara, maka jangan sampai melewatkan untuk melakukan berbagai amalan yang bisa memperoleh pahala dan indahnya surga.
Bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk kita bisa mengejar banyak kebaikan dan pahala untuk dijadikan investasi di akhirat. Begitu banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan umat Muslim di seluruh penjuru dunia pada saat Ramadhan tiba.
Di mana amalan yang dilakukan setiap saat selama bulan suci Ramadhan akan memberikan kebaikan, keberkahan serta keutamaan yang luar biasa. Seperti salah satunya amalan dalam memperingati turunnya kitab suci Alquran pada 17 Ramadhan 1442 H atau yang biasa disebut dengan perisitiwa Nuzulul Quran.
Nuzulul Quran sendiri merupakan hari dimana wahyu pertama Alquran diturunkan ke bumi. Rasanya sangat disayangkan, jika kita harus melewatkan malam istimewa tersebut tanpa membaca ayat kitab suci Alquran. Kendati demikian, membaca Alquran harus selalu diamalkan setiap saat, bukan hanya pada saat malam Nuzulul Quran saja.
Turunnya malam Nuzulul Quran sekejap membuat banyak umat Muslim di seluruh dunia melakukan berbagai macam amalan ibadah agar bisa memperoleh pahala serta kebaikan.
Turunnya Peristiwa Nuzulul Quran beserta Amalannya
Perisitiwa Nuzulul Quran sendiri merupakan sebuah perisitwa yang diperingati setiap satu tahun sekali, tepatnya dirayakan pada saat bulan suci Ramadan tiba. Malam Nuzulul Quran menjadi bukti turunnnya wahyu pertama Alquran diturunkan.
Peritisiwa Nuzulul Quran setiap tahunnya selalu dinanti-nantikan kedatangannya oleh seluruh umat Muslim di dunia. Perisitwa ini penting bagi umat Islam, lantaran malam turunnya Alquran ke bumi sebagai kitab suci umat Islam memiliki segudang keberkahan dan keistimewaan luar biasa.
Tidak heran jika banyak umat Muslim yang begitu antusias dan semangat memperingati dan meramaikan kehadiran malam Nuzulul Quran setiap tahunnya. Di mana, ini menjadi wujud syukur umat Islam atas segala nikmat dan rahmat yang diberikan Allah SWT pada seluruh umatnya yang ada di bumi.
Makna Nuzulul Quran diambil dari bahasa Arab, yang artinya turunnya kitab suci Alquran. Selain itu, makna nuzulul quran juga dipaparkan dalam buku yang berjudul Hari-Hari Besar Keagamaan: Nilai-Nilai Historis, Filosofis dan Sosio-Kultural yang ditulis oleh Sismono (2002:57) yang menyebutkan, jika peristiwa nuzulul quran adalah peristiwa turunnya wahyu Allah berupa ayat Alquran yang pertama kalinya kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril.
Nuzulul Quran menjadi peristiwa turunnya Alquran pada Nabi Muhammad SAW pertama kali.Turunnya kitan suci Alquran ini terjadi di Gua Hira pada 610 Masehi. Pada saat itu wahyu pertama yang diturunkan yaitu Surah Al Alaq ayat 1-5. Nah,, turunnya wahyu pertama inilah yang dinamakan sebagai Nuzulul Quran. Malam istimewa ini juga menjadi waktu dikukuhkannya Nabi Muhammad SAW sebagai seorang Rasul. Di mana pada saat itu juga Nabi Muhamad SAW berhak menerima perintah untuk menyebarkan agama Islam dengan melakukan dakwah pada seluruh umat manusia di muka bumi.
Alquran yang merupakan kitab suci umat Muslim memang memiliki banyak manfaat dan kemuliaan. Alquran dijadikan sebagai pedoman hidup umat manusia beragama Islam, mulai dari diturunkannya Alquran ke bumi hingga pada akhir hari kiamat nanti.
Saking istimewanya peristiwa malam Nuzulul Quran, banyak umat Muslim yang berbondong-bondong semangat untuk melakukan berbagai macam amalan ibadah. Mulai dari tadarus membaca Alquran, doa dan zikir, melaksanakan sholat sunnah, mendengarkan tausiyah, dan masih banyak lainnya.
Umat Muslim di penjuru dunia seakan tidak ingin kehilangan kesempatan mendapatkan keistimewaan pada malam tersebut. Jadi tidak herak, banyak umat Muslim yang begitu memaksimalkan ibadahnya baik yang wajib maupun sunnah.
Seperti yang kami sampaikan di atas, amalan-amalan tersebut guna untuk memperbanyak ladang dan bekal pahala untuk kehidupan yang kekal abadi di akhirat.
Amalan Nuzulul Quran
Nah sebagai umat Muslim sayangnya rugi jika kita sebaik-baiknya memanfaatkan waktu untuk melakukan amalan-amalan malam Nuzulul Quran, seperti yang ada pada berikut ini.
1. Membaca Alquran
Dikatakan oleh Sahabat Abdullah bin Abbas, “Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam Ramadhan, dan selanjutnya ia membaca Al Qur’an bersamanya” (HR.Bukhari). Itulah teladan Rasulullah dalam mengerjakan amalan di malam Nuzulul Quran.
Dalam memperingati malam Nuzulul Quran, amalan yang dianjurkan untuk dilakukan yaitu dengan membaca Alquran. Terdapat hikmah bagi mereka yang mengamalkannya, yaitu diberikannya pahala serta syafaat di hari kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Bacalah Al-Quran. Sesungguhnya Al-Quran kelak akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa’at kepada penganutnya.” (HR. Muslim)
2. Malam Lailatul Qadar
Dalam Al-Quran Surat Al-Qadr ayat 1-5, Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam Qadr. Tahukah kamu, apakah malam Qadar itu? Malam Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).
Tahukah kamu ternyata, banyak keistimewaan yang didapat dari malam Lailatul Qadar, yaitu diampuni segala dosa. Jadi manfaatkan waktu Lailatul Qadar untuk beribadah dan memperbanyak tadarus Alquran.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
3. Itikaf
Itikaf merupakan salah satu anjuran yang harus dilakukan setiap setahu sekali selama Ramadhan. Itikaf merupaka kegiatan yang bisa memberikan Anda banyak kemuliaan.
Dengan berdiam diri dan menetap di dalam masjid, Anda dianjurkanuntuk melakukan amal ibadah berupa zikir, sholat sunnah, dan membaca Alquran. Hal tersebut bertujuan aga mengharapkan ridha Allah SWT.
Bukan hal yang biasa lagi, jika setiap menjelang akhir puasa banyak umat Muslim yang melaukan itikaf di masjid. Selain beribadah juga mencari istimewanya malam Lailatul Qadar/
Biasanya amalan yang dilakukan pada saat itifaf yaitu membaca Alquran, sholat tahajud, sholat taubat, hingga berdoa dengan sungguh-sungguh agar diberi ampunan Allah SWT. Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila telah masuk pada 10 hari terakhir (bulan Ramadhan), maka Rasulullah selalu menghidupkan malam dengan ibadah. Dan membangun kan keluarganya dan mengikatkan sarungnya (tidak menggauli istrinya).” (HR. Bukhari Muslim)
4. Melakukan Sholat Malam
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR.Bukhari).
Ketika mengerjakan sholat malam, kita bisa meniru Rasulullah dengan membaca surat-surat panjang. Dahulu, Sahabat Huzaifah pernah sholat di belakang Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan mendapati beliau membaca surat-surat panjang.
“Pada suatu malam di bulan Ramadhan, aku sholat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam bilik yang terbuat dari pelepah kurma. Beliau memulai sholatnya dengan membaca takbir, selanjutnya beliau membaca doa. Selanjutnya beliau mulai membaca surat Al Baqarah, sayapun mengira bahwa beliau akan berhenti pada ayat ke-100, ternyata beliau terus membaca.
Sayapun kembali mengira: beliau akan berhenti pada ayat ke-200, ternyata beliau terus membaca hingga akhir Al Baqarah, dan terus menyambungnya dengan surat Ali Imran hingga akhir. Kemudian beliau menyambungnya lagi dengan surat An Nisa’ hingga akhir surat. Setiap kali beliau melewati ayat yang mengandung hal-hal yang menakutkan, beliau berhenti sejenak untuk berdoa memohon perlindungan. Sejak usai dari sholat Isya’ pada awal malam hingga akhir malam, di saat Bilal memberi tahu beliau bahwa waktu sholat subuh telah tiba beliau hanya sholat empat rakaat” (HR.Ahmad dan Al Hakim).