Niat Puasa Qadha Ramadhan Bagi Orang yang Ingin Mengganti Puasa

Niat puasa qadha Ramadhan
Sumber :
  • Pixabay/ Chiplanay

VIVA – Niat puasa qadha Ramadhan dibacakan saat seorang umat muslim hendak mengganti puasa mereka di hari lain selain bulan Ramadhan. Karena seperti yang diketahui bahwa saat bulan Ramadhan ada sebagian umat muslim yang tidak bisa melaksanakannya baik itu karena halangan (bagi wanita) maupun hal lainnya yang menyebabkan seseorang tidak bisa berpuasa. Maka dari itu kita sebagai umat muslim wajib hukumnya untuk mengganti utang puasa (qadha) tersebut. Namun niat puasa qadha Ramadhan berbeda dengan niat puasa biasa saat bulan Ramadhan. 

Selain Puasa Arafah-Tarwiyah, Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Amalan Sunah Lain Melebihi Pahala Jihad

Puasa memang merupakan suatu ibadah yang dijalankan oleh umat muslim yang sudah baligh saat bulan Ramadhan datang. Allah SWT juga telah memberikan pilihan puasa qadha untuk meringankan umatnya yang belum bisa menunaikan puasa secara penuh di bulan Ramadhan. Utang puasa kita selama bulan Ramadhan diganti atau dibayar sesuai dengan jumlah puasa yang tidak kita penuhi. 

Kamu yang ingin mengganti puasa qadha sebaiknya melakukannya dengan segera setelah bulan Ramadhan berakhir. Hal itu dianjurkan agar kamu tidak lupa untuk menggantinya. Kamu yang berutang puasa bisa mengatur jadwal puasa sendiri sesuai keinginan. Cara yang dilakukan sama saja seperti puasa pada umumnya yakni dengan membacakan niat puasa qadha Ramadhan baik itu di malam hari maupun di waktu sahur. 

Ramadhan Jadi Berkah untuk Produsen HP China

Bacaan Niat puasa Qadha Ramadhan

Ilustrasi berdoa.

Photo :
  • U-Report
Hasil Kolaborasi Kemenag, KPI dan MUI Hasilkan Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024

Puasa qadha Ramadhan juga harus diawali dengan bacaan niat. Seperti yang sudah diketahui bahwa segala apapun harus diawali dengan niat yang dilakukan pada malam hari atau saat sahur. Berikut ini lafal niat puasa qadha Ramadhan lengkap dengan artinya:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh?’I fardhi syahri Ramadh?na lillâhi ta‘âlâ.”

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”

Ketentuan Membayar Puasa Qadha Ramadhan

Ilustrasi Ramadhan/berdoa.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Puasa qadha Ramadhan wajib hukumnya dilaksanakan sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Ketentuan membayar puasa qadha Ramadhan termaktub dalam firman Allah SWT yang ada di dalam Al-Qur’an pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang isinya berbunyi:

“Ayy?mam ma'd?d?t, fa mang k?na mingkum mar??an au 'al? safarin fa 'iddatum min ayy?min ukhar, wa 'alalla??na yu??q?nah? fidyatun ?a'?mu misk?n, fa man ta?awwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an ta??m? khairul lakum ing kuntum ta'lam?n.”

Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Golongan Orang yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa 

Ilustrasi sakit/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Terdapat empat golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Meskipun diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun keempat golongan orang ini wajib hukumnya untuk mengganti puasa mereka setelah bulan Ramadhan berakhir dan harus disegerakan. 

Berikut ini empat golongan orang yang diperbolehkan tidak menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadhan: 

1. Orang yang Sedang Sakit

Ilustrasi seorang pria sedang sakit

Photo :
  • U-Report

Seperti firman Allah yang terdapat di dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Baqarah ayat 185 yang isinya berbunyi:

“Syahru rama??nalla?? unzila f?hil-qur`?nu hudal lin-n?si wa bayyin?tim minal-hud? wal-furq?n, fa man syahida mingkumusy-syahra falya?um-h, wa mang k?na mar??an au 'al? safarin fa 'iddatum min ayy?min ukhar, yur?dull?hu bikumul-yusra wa l? yur?du bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirull?ha 'al? m? had?kum wa la'allakum tasykur?n.” 

Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

2. Orang Sedang dalam Perjalanan Jauh

Ilustrasi perjalanan.

Photo :
  • U-Report

Seseorang yang sedang dalam perjalanan jauh diperbolehkan untuk tidak menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan apabila memang dalam kondisi yang berat dan menyulitkan. Namun, orang yang tidak berpuasa karena perjalanan jauh tersebut tetap harus t mengganti puasanya setelah bulan Ramadhan. 

Seperti sabda Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam hadits riwayat Muslim, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Siapa ini?" Orang-orang pun mengatakan, "Ini adalah orang yang sedang berpuasa." Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah suatu yang baik seseorang berpuasa ketika dia bersafar."

3. Orang yang Sudah Lanjut Usia (Lansia)

Ilustrasi lansia.

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa selanjutnya adalah orang yang sudah lanjut usia (lansia). Seperti yang diketahui bahwa orang lansia sudah tidak mampu lagi untuk menjalan puasa secara penuh sehingga diberikan keringanan oleh Allah SWT untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Namun mereka tidak harus menggantinya dengan puasa qadha melainkan dengan membayar fidyah seperti memberi makan fakir miskin yang jumlahnya sama dengan puasa yang ditinggalkan. ukuran satu fidyah dihitung setengah sho', kurma atau gandum atau beras sebesar 1,5 kg beras.

Seperti firman Allah SWT yang ada di dalam Al-Qur[‘an pada Surat Al-Baqarah ayat 184:

“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.”

4. Wanita yang Sedang Hamil dan Menyusui

Cemilan Sehat untuk Wanita Hamil yang Bekerja

Photo :
  • U-Report

Seperti sabda Nabi dalam hadis riwayat Ahmad, "Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh shalat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui."

Seorang ibu yang sedang mengandung dan menyusui diperbolehkan oleh Allah SWT untuk tidak berpuasa jika mereka tidak mampu. Namun mereka harus tetap mengganti puasa mereka setelah mampu menjalani puasa. 

Golongan Orang yang Dilarang Berpuasa

Ilustrasi haid

Photo :
  • U-Report

Wanita yang Sedang Haid dan nifas dilarang untuk berpuasa, seperti sabda Nabi dalam Hadis Riwayat Bukhari, "Bukankah ketika haid, wanita itu tidak sholat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya."

Mereka para wanita yang sedang haid dan nifas dilarang berpuasa saat bulan Ramadhan sehingga wajib hukumnya bagi mereka untuk mengganti puasa setelah bulan Ramadhan berakhir dengan segera. 

Itulah penjelasan mengenai bacaan niat puasa qadha Ramadhan yang disertai juga dengan ketentuan membayar qadha puasa dan golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak puasa serta golongan orang yang dilarang untuk menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kamu yang membacanya. 

Ilustrasi puasa.

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Muharram, Begini Tata Caranya

Puasa qadha merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk mengganti ibadah puasa Ramadhan yang terlewatkan karena alasan tertentu. Begini bacaan niat serta artinya.

img_title
VIVA.co.id
16 Juli 2024