IPB Ingin Agrowisata Halal Rancamaya Perhatikan Sosial Ekonomi Lokal
- antara
VIVA – Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat menyampaikan sebagai tim pembuat konsep tata ruang kawasan agrowisata halal Rancamaya Kota Bogor, civitasnya ingin tetap mempertimbangkan serapan sosial ekonomi lokal.
"Dalam beberapa hal kita tidak bisa membuat pasar yang bagus kemudian tempatnya pindah. Pasarnya jadi, bangunan fisiknya jadi tapi tempat jualan pisang pindah," kata Dodik di Kota Bogor, Sabtu (26/3).
Berkaca pada Pasar Laladon, kata Dodik, merevitalisasi gedungnya tidak cukup, karena terkadang ada hal-hal lain yang harus dipertimbangkan dan tidak hanya konsep tata ruang modern.
Ia berharap, dengan menggandeng IPB dalam pembuatan konsep tata ruang agrowisata Rancamaya yang sebelumnya terkenal dengan kawasan durian khas yang manis dan legit itu tidak hanya menghasilkan gambar yang indah.
Kawasan Rancamaya menjadi upaya bersama agar tempat itu benar-benar bisa fungsional baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
Pemkot Bogor bersama IPB mengadakan perjanjian kerja sama pengembangan konsep kawasan agrowisata halal Rancamaya pada Jumat (25/3).
Kawasan tersebut lebih kurang akan dibangun di lahan seluas 9 hektare dengan aksesibilitas strategis, mengingat dekat dengan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) yang memungkinkan ke pusat Kota Bogor, Kawasan wisata Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur bahkan Jakarta.
"Agrowisata produk halal, tentu saja kita siapkan tidak hanya tempatnya tetapi produknya juga, kemudian ketika produknya ada apakah pembelinya ada atau tidak," katanya.
Dodik menyampaikan untuk merumuskan dengan seksama konsep wisata halal tersebut, IPB akan mengadakan diskusi lanjutan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), telah memberdayakan masyarakat untuk membangun kembali sektor ekonomi pertanian penanaman pohon durian khas Rancamaya jenis Wajit dan Kempis yang dicampur dengan jenis Musang King dan Matahari.
Penanaman pohon tidak dilakukan hanya di kebun, melainkan memanfaatkan halaman rumah warga dan pinggir jalan. Warga diberikan pohon durian berikut pendampingan perawatan pohonnya hingga berbuah dalam waktu tiga sampai empat tahun.
DKPP menargetkan penanaman pohon durian sebanyak 3.500 hingga 2023. Saat ini, telah tertanam 2.700 pohon yang tersebar di sembilan RW di kelurahan Rancamaya. (antara)