Bacaan Surat Ad Dhuha, Lengkap dengan Latin, Arti, dan Keutamaannya
- vstory
VIVA – Surat ad Dhuha merupakan surat yang terdiri dari 11 ayat dan menjadi surat ke-93 dalam Kitab Suci Al Quran. Biasanya, surat ini banyak dibaca saat sholat tarawih dan dhuha yang merupakan ibadah sholat yang dianjurkan secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW kepada Abu Hurairah. Surat ini juga tergolong Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Nama ad Dhuha sendiri dalam surat ini diambil dari sumpah Allah dalam ayat pertama “demi waktu dhuha” yaitu saat matahari sudah naik sekira sepenggalah.
Surat ad Dhuha diturunkan setelah beberapa waktu Nabi Muhammad tidak mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Hal ini menjadikan kaum kafir Makkah menghina beliau dengan mengucapkan seperti “Muhammad sudah tidak dipedulikan Tuhannya”.
Diriwayatkan dari Al Aswad bin Qais, bahwa Jundub bin Sufyan menceritakan seorang kaum kafir itu, Ummu Jamil biti Harb, istri Abu Lahab berkata kepada Rasulullah, "Wahai Muhammad, aku benar-benar berharap setanmu telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari atau tiga hari ini." (H.R. Bukhari 4569).
Sebagai jawaban dari ucapan tersebut kemudian diturunkan surat ad Dhuha yang menegaskan bahwa Allah sama sekali tidak meninggalkan atau memurkai Muhammad. Sebaliknya, Allah SWT justru selalu menjaga beliau tanpa henti. Dalam surat tersebut juga dijelaskan larangan untuk berbuat buruk kepada anak yatim dan orang yang meminta-minta. Ada juga perintah Allah supaya selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan-Nya.
Surat ad Dhuha biasanya digunakan untuk orang yang melaksanakan sholat, baik sendiri atau berjamaah. Apalagi di bulan Ramadhan, surat ini selalu dibaca saat sholat tarawih. Selain itu, saat melaksanakan sholat sunah shuha di waktu matahari terbit sampai menjelang masuk dhuhur, surat ad Dhuha juga dapat dibaca di rakaat pertama setelah surat Al Fatihah.
Bacaan Surat ad Dhuha
1. wad-duha
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
2. wal-laili iza sajadan
Demi malam apabila telah sunyi,
3. ma wadda'aka rabbuka wa ma qala
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
4. wa lal-akhiratu khairul laka minal-uladan
Sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
5. wa lasaufa yu'tika rabbuka fa tarda
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
6. a lam yajidka yatiman fa awa
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
7. wa wajadaka dallan fa hadadan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
8. wa wajadaka 'a`ilan fa agnadan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
9. fa ammal-yatima fa la taq-har
Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
10. wa ammas-sa`ila fa la tan-har
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
11. wa amma bini'mati rabbika fa haddis
Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Keutamaan Surat Ad Dhuha
1. Mengingatkan Manusia untuk Selalu Bersyukur
Allah SWT tentu menyayangi hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan. Surat ad Dhuha ayat 11 artinya, “Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)”. Manfaat dari mengucap dan merasa bersyukur merupakan selalu merasa cukup dan terhindar dari sikap iri dengki kepada hal-hal yang dimiliki. Hal ini tentu saja baik untuk ketenangan hati dan pikiran supaya terhindar dari stress.
2. Diibaratkan 360 Sedekah
“Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?”
Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupimu.” (HR Abu Dawud)
3. Mengajarkan Perilaku Empati
Salah satu penelitian di Universitas Islam Negeri Walisongo, menerangkan bahwa benang merah dari surat yang terdiri dari 11 ayat tersebut adalah formasi kecerdasan sosial dan kandungan sifat empati tinggi yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Manfaat berempai untuk kehidupan begitu nyata di dunia. Allah SWT akan membalas berbagai perlakuan baik dengan perlakukan atau hal yang baik pula. Begitu juga saat kita mempunyai rasa empati antar sesama, karena sebagai manusia sudah selayaknya kita untuk hidup saling tolong menolong.
4. Ghanimah atau Harta Rampasan Perang Terbanyak
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan sholat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih).
5. Mengajarkan Perilaku Baik pada Anak Yatim
Anjuran tersebut jelas ada di dalam surat ad Dhuha ayat 9 yang artinya, “Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.” Allah SWT jelas memerintahkan kita untuk tidak berlaku sewenang-wenang kepada anak yatim.
Nabi Muhammad adalah Rasul Allah adalah sosok yang menyayangi dan memuliakan anak yatim. Manfaat dari mengimani ayat tersebut adalah terbiasa untuk bersikap baik kepada anak yatim dan semua orang.
6. Diampuni Dosa
“Orang yang sholat dhuha akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah, barang siapa yang selalu mengerjakan sholat dhuha niscaya akan di ampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan” (HR.Tarmidzi)
7. Mudah Menunaikan Ibadah Sholat Dhuha
Ibadah sholat dhuha adalah salah satu cara untuk mendatangkan rezeki. Insha Allah dengan melakukan sholat dhuha, membaca surat ad Dhuha, dan yakin dengan kuasa Allah, kita akan memperoleh rezeki yang berlimpah. Rezeki tersebut akan bermanfaat untuk hidup di dunia dan bisa bermanfaat untuk kehidupan di akhirat nanti bila kita bersedekah.