Mengenal Sejarah 12 Nama-nama Bulan Kalender Masehi di Zaman Romawi
- U-Report
VIVA – Nama-nama bulan masehi mungkin sudah diketahui oleh semua orang di Indonesia. Akan tetapi, masih sedikit yang mengetahui tentang sejarah bulan dalam sistem penanggalan masehi tersebut. Indonesia sendiri memakai sistem Gregorian yang didasarkan dengan perhitungan waktu perputaran bumi kepada matahari. Pada sistem kalender Gregorian atau yang dikenal juga dengan kalender Masehi ini dalam satu tahun ada 12 bulan dengan nama berbeda-beda dan urutan yang kita kenal sekarang.Â
Sistem penanggalan Gregorian ini juga menjadi yang paling banyak dipakai oleh masyarakat di dunia saat ini. Mungkin jarang dari kalian yang mengetahui bahwa penamaan bulan dalam kalender tersebut berasal dari bangsa Romawi kuno dan pada awalnya dalam setahun hanya berjumlah 10 bulan saja. Dan ketika itu, nama-nama bulan bukan seperti yang kita kenal saat ini. Nah, untuk lebih memahami tentang nama-nama bulan tersebut, simak ulasan berikut ini yang disadur dari berbagai sumber.
1. Januari
Ketika bangsa Romawi Kuno membuat sistem kalender, hanya ada sepuluh bulan daja dan belum ada bulan Januari. Akan tetapi, sejak Numa Pompilius yang menjadi raja kedua kerajaan Romawi naik takhta, ia menambahkan dua bulan, yaitu Januarius atau Januari dan Februarius atau Februari. Kedua nama itu kemudian dijadikan sebagai bulan pertama dan kedua dalam sistem kalender.Â
Sebelum itu, bulan pertama dalam penanggalan Masehi adalah Martius atau Maret. Bulan Januari sendiri diambil dari Janus, seorang dewa Romawi Kuno yang memiliki dua wajah sehingga dapat melihat ke depan dan ke belakang dalam waktu bersamaan. Karena itu, raja Numa meletakkan bulan Januari sebagai bulan pertama yang mengawali tahun. Dewa Janus adalah penjaga gerbang Roma ini dipilih untuk batas masa lalu dan masa depan.Â
2. Februari
Sama seperti bulan Januari, bulan Februari juga awalnya tidak termasuk dalam kalender yang diciptakan oleh Romawi Kuno. Baru pada sekitar tahun 690 Sebelum Masehi, Numa Pompilius menambahkan bulan Februari yang namanya berasal dari nama seorang dewa, yaitu dewa Februus. Untuk masyarakat Roma, Februus adalah dewa pemurnian.Â
Sementara untuk masyarakat Etrusia, Februus merupakan dewa pemurnian, dewa kekayaan, dan dewa kematian. Itulah sebabmya, setiap tanggal 15 Februari, masyarakat Roma kerap mengadakan ritual pemurnian yang dipakai sebagai ritual pengampunan dosa. Sumber lain mengatakan bahwa penamaan bulan ini berasal dari festival Romawi, yaitu Februa, atau festival penyucian.Â
Nama-nama bulan ini diambil dari kata Februarius (Februum) yang mempunyai arti penyucian atau pemurnian Festival tersebut mempunyai usia yang sudah sangat tua dan umumnya diadakan pada hari ke-15 di bulan tersebut. Nama Februa sendiri merujuk kepada salah satu suku kuno yang tinggal di Romawai, yaitu suku Sabine.Â
3. Maret
Nama-nama bulan ini diambil dari kata Mars, yang menjadi dewa perang dalam mitologi Roma. Bangsa Romawi mengatakan bahwa bulan Maret merupakan bulan pertama dalam setahun sistem kalender Roma Kuno. Bangsa Romawi memandang bahwa bulan ini sebagai waktu yang mana seluruh perang dihentikan selama masa perayaan tahun lama dan tahun baru.Â
Pemilihan nama dewa perang ini diambil lantaran awalnya dipandang sebagai awal tahun, setiap peperangan dihentikan terlebih dahulu untuk menyambut tahun baru. Maka dari itu, nama dewa perang Mars yang dipilih untuk memperingati hari tersebut.Â
4. April
Kata April ini berasal dari kata aperire yang mempunyai arti terbuka. Terbuka dalam hal mengacu pada bunga-bunga yang mekar atau musim panen tiba. Jadi, bulan April ini adalah bulan yang sangat penting untuk petani. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa kata April berasal dari kata Aphrodite, nama Dewi Venus di dalam bahasa Yunani.Â
5. Mei
Nama-nama bulan berikutnya adalah Mei atau May yang berasal dari nama Dewa Romawi, yaitu Maia alias dewa penyubur dan pengawas pertumbuhan tanaman di muka Bumi. Dalam bahasa Latin diartikan menjadi Maiores yang bermaksud tetua. Karena itu, setiap hari pertama di bulan ini, bangsa Roma akan melaksanakan ritual yang ditujukan kepada Dewi Maia, sang Dewi Bumi.Â
6. Juni
Bulan Juni atau Juno berasal dari kata Juno, nama yang diberikan kepada dewi bangsa Romawi yang dipandang genius dan kuat layaknya seorang laki-laki. Akan tetapi, sejarawan tidak yakin kapan nama Juni pertama kali dipakai oleh masyarakat kuno. Berdasarkan mitologi bangsa Romawi, Dewi Juno adalah istri dari Dewa Jupiter, yang merupakan dewa tertinggi untuk mereka.Â
Jadi, dapat dikatakan bahwa Dewi Juno ini adalah dewi tertinggi di antara dewi yang lain. Letaknya dapat disandingkan dengan Dewi Hera yang merupakan istri dari Zeus, dewa tertinggi dalam mitologi Yunani. Dewi Juno dipandang sebagai pelindung pernikahan. Maka dari itu, Juni menjadi bulan yang populer untuk menggelar acara pernikahan.Â
7. Juli
Pada awalnya, nama-nama bulan ini menempati urutan kelima, lantaran kalender Romawi hanya ada 10 bulan dan dimulai dari bulan Maret. Dulu, namanya adalah bulan Quintilis, dari bahasa Latin yang mempunyai arti bulan ke-5.Â
Nama Juli sendiri berasal dari penguasa Romawi yang sangat berpengaruh dan berjasa, yaitu Julius Caesar. Kebetulan, Julius Caesar ini lahir di bulan Quintilis atau bulan ke-5, maka untuk memperingati jasa-jasanya, nama bulan ke-5 ini diganti dengan namanya menjadi Juli.Â
8. Agustus
Pada awalnya, Agustus merupakan bulan keenam atau sextilia yang berarti bulan keenam dalam bahasa Latin. Nama Agustus diambil dari seorang penguasa bangsa Romawi pada 8 Sebelum Masehi, yaitu Augustus Caesar, yang merupakan anak adopsi dari Julius Caesar. Kemudian nama Sextilis diganti jadi Agustus sebagai cara memperingati wafatnya Agustus Caesar yang meninggal pada 19 Sextilis kalender saat itu.Â
9. September
September berasal dari bahasa Latin septem yang mempunyai arti ketujuh. Hal ini merujuk pada kalender Romawi Kuno sebelum masa Julius Caesar (60-50 SM), yang mana September masih dijadikan bulan ketujuh dalam kalender mereka.Â
10. Oktober
Nama-nama bulan yang satu ini berasal dari bahasa Latin octo atau octa yang mempunyai arti delapan. Ada pula yang mengatakan bahwa Oktober berasal dari kata oktet. Dalam sistem penanggalan Romawi Kuno, Oktober adalah bulan ke-8.Â
11. November
November juga berasal dari bahasa Latin yaitu novem yang mempunyai arti sembilan. Maka dari itu, November adalah bulan ke-9 dalam sistem penanggalan Romawi Kuno 65 Sebelum Masehi.Â
12. Desember
Sapa seperti sebelumnya, nama-nama bulan ini juga berasal dari bahasa Latin, decem yang mempunyai arti sepuluh. Jadi, dalam kalender Romawi Kuno sebelum masa Julius Caesar, Desember merupakan bulan kesepuluh. Di bulan ini, Romawi juga merayakan Saturnalia sebagai penghormatan kepada dewa dewi mereka.Â