Dosen Unismuh: Urban Makassar Masih Miliki Ciri Masyarakat Paguyuban
- VIVA/Irfan
VIVA – Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Nurlina Subair, M.Si meneliti dinamika sosial masyarakat urban di wilayah timur Makassar semasa pandemi COVID-19.
Hasil penelusuran tersebut dipaparkan pada Bedah Buku yang diselenggarakan Perpustakaan Unismuh bekerja sama dengan Forum Literasi Digital Iqra Unismuh di Makassar, Rabu (9/3).
Nurlina mengatakan hasil penelitian yang dibukukan ini ditulis sebelum masa COVID-19, kemudian ditelusuri dinamika dan interaksi sosialnya yang mengalami perubahan pada masa pandemi.
Doktor sosiologi ini mengakui kalau para akademisi lain terbuka ruang untuk melanjutkan penelitian soal dinamika sosial masyarakat urban selama masa pandemi COVID-19.
Dia menyebutkan buku ini berangkat dari hasil penelitian tentang hubungan ketetanggaan di Kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP) wilayah Timur Makassar.
Temuan saat penelitian disebutkan pola hubungan ketetanggaan pada masyarakat Kompleks BTP masih memiliki ciri masyarakat "gemeinschaft" atau paguyuban.
"Pada proses kontak sosial dan kerja sama dengan hasil yang cukup tinggi dan pada indikator kompetisi, konflik dan akomodasi di BTP tergolong rendah," kata penyintas kanker yang telah berkunjung ke 22 negara ini.
Ketua Makassar Cancer Care Community ini mengatakan kesimpulan lapangan diketahui bahwa masyarakat di timur Makassar belum sepenuhnya berubah menjadi masyarakat yang bercirikan "gesellschaft" atau berkelompok karena kesadaran rasional.
Pada bedah buku tersebut, turut hadir sejumlah penanggap, di antaranya Dr Muhammad Yahya, M.Si, Dr Huriah Ali Hasan, ST, ME, Ph.D, Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju Dr Muh Tahir, M.Si, dan Kabag Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra, S.Pd, M.Si. (antara)