4 Macam Doa Ruku, Makna dan Keutamannya

Ilustrasi salat berjamaah.
Sumber :
  • Diki Hidayat

VIVA – Bacaan doa ruku dan sujud dalam shalat adalah wajib bagi umat muslim. Pasalnya, sholat menjadi ibadah wajib bagi umat Islam dan tidak boleh ditinggalkan. Setiap gerakan atau posisi dalam shalat selalu ada bacaan dzikir atau doanya. Demikian pula dengan ruku’. Ruku’ (????) adalah gerakan membungkuk dalam shalat yakni usai berdiri membaca Surat Al Fatihah. Seperti umumnya gerakan dalam shalat, ruku’ didahului dengan membaca takbir. Saat ruku’, seseorang harus tuma’ninah. Yakni diam sesaat tanpa bergerak. Ketika diam dalam posisi membungkuk itulah, sunnah membaca dzikir atau doa yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan.

Kekeringan, Warga di Lombok Tayamum untuk Salat

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Hajj ayat 77 untuk memerintahkan umatnya untuk ruku saat sholat yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan”. (QS. Al Hajj: 77)

Gerakan ruku dalam sholat menjadi rukun yang wajib untuk dilaksanakan. Ruku merupakan salah satu gerakan sholat dengan memposisikan tubuh dengan menundukkan badan, posisi kedua telapak tangan menyentuh lutut hingga punggu sejajar dengan leher.

Tak Pernah Sholat dan Zakat Tapi Rezeki Selalu Bagus, Buya Yahya Ingatkan Bahaya Istidraj

Bacaan apa saja yang Rasulullah contohkan dan ajarkan? Jika selama ini kita mengenal bacaan Subhaana rabbiyal ‘adhiimi, ada beberapa bacaan dzikir atau doa lainnya yang juga shahih. Simak uraian berikut ini ya!

Doa Ruku’ Paling Shahih

Komitmen Iman Ririn Lanjutkan Program Berobat Gratis, Hanya Pakai KTP

Mengapa paling shahih? Karena bacaan ini merupakan riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Para ulama menjelaskan, Rasulullah paling sering membaca doa ini dalam ruku’ dan sujudnya sebagaimana Bunda Aisyah meriwayatkan:

(Subhaanaka alloohumma robbanaa wa bihamdika alloohummaghfirlii)

Artinya:
Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku.

Keterangan:
Doa ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim. Rasulullah banyak membaca doa ini dalam rangka mengerjakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala di Surat An Nashr ayat 3.

Doa Ruku’ Paling Singkat

Ini merupakan doa ruku’ yang paling singkat. Karena bacaannya hanya Subhana Rabbiyal ‘Adhiimi tanpa wabihamdih. Namun, membacanya adalah tiga kali.

(Subhaana robbiyal ‘adhiimi)

Artinya: Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung

Keterangan:
Doa ini bersumber dari hadits shahih riwayat Imam Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Thabrani. Ketika membaca doa ini, Rasulullah membacanya tiga kali. Kecuali saat sholat tahajud yang ruku’-nya sangat lama, beliau membacanya berulang-ulang.

Doa Ruku’ Subhana Rabbiyal ‘Adhimi Wabihamdih

Jika dalam riwayat Imam Muslim di atas bacaannya hanya Subhana Rabbiyal ‘Adhiimi tanpa wabihamdih, ada doa lain yang menggunakan tambahan wabihamdih. Jadi ketika membaca keterangan di atas, jangan merasa kalau bacaannya salah karena ada tambahan wabihamdih. Memang ada yang pakai tambahan wabihamdih dan haditsnya juga shahih.

(Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih)

Artinya:
Mahasuci Tuhanku yang Mahaagung dan segala puji bagi-Nya

Keterangan:
Bacaan ruku’ ini berdasarkan riwayat Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, Thabrani, Daruquthi.

Doa Ruku’ Sholat Tahajud

Mengapa disebut doa ruku’ sholat tahajud? Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sering membaca doa ini dalam sholat tahajud.

(Subhaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa-i wal ‘adhiimah)

Artinya:
Mahasuci Dzat yang memiliki kekuasaan, kerajaan, kebesaran dan keagungan

Keterangan:
Doa ini bersumber dari hadits shahih riwayat Abu Dawud dan An Nasa’i.

Tata cara ruku harus dilakukan dengan sempurna sebagaimana ruku merupakan rukun sholat fardhu. Setelah membaca surah pendek Al-Quran, kemudian mengangkat tangan dengan mengucapkan “Allahuakbar” lalu membungkukan badan 90 derajat.

Saat membungkukan bada, posisi kedua tangan menyentuh kedua lutut. Sementara itu posisi punggung tidak boleh membungkuk dan harus tegak lurus. Dalam hadist riwayat Ahmad, “Biasanya Rasulullah SAW apabila rukuk, andaikan diletakkan wadah air di atas punggungnya tidak akan tumpah,” (HR. Ahmad).

Ketika posisi ruku, diharuskan untuk membaca doa ruku seperti yang telah dijelaskan di penjelasan sebelumnya.

Untuk melaksanakan shalat 5 waktu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Tanpa satu dari persyaratan di bawah ini, maka salat 5 waktu tidak akan sah dan mendapatkan pahala. Adapun syarat salat adalah:

- Harus beragama Islam

- Baligh dan berakal sehat

- Bersih dari najis kecil dan besar

- Mengetahui tata cara sholat

- Sudah masuk waktu salat 5 waktu

- Harus selalu menghadap kiblat

- Wajib memenuhi peraturan menutup aurat.

Selain syarat salat, setiap umat muslim juga harus memenuhi rukun salat. Rukun salat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

- Berdiri bagi yang masih mampu

- Mengucapkan niat di dalam hati

- Mengucapkan takbirotul ihram (takbir pertama)

- Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat

- Rukuk dan tumaninah

- Membaca iktidal setelah rukuk dan tumaninah

- Menjalani sujud dua kali

- Duduk di antara dua sujud

- Duduk tasyahud akhir

- Membaca doa tasyahud akhir

- Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW saat tasyahud akhir

-Salam pertama

-Tertib melakukan rukun sholat secara berurutan

Waktu dan Niat untuk Melaksanakan Shalat 5 Waktu

- Salat Subuh

Salat subuh adalah salat yang dimulai saat munculnya matahari (fajar shiddiq) atau cahaya putih di ufuk timur. Salat subuh berjumlah 2 rakaat.

Niat salat subuh adalah:

“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.

- Salat Dzuhur

Salat ini dilaksanakan saat condongnya matahari di tengah-tengah langit sampai bayangan sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut. Salat dzuhur berjumlah 4 rakaat dan 2 tahiyat.

Niat sholat dzuhur:

“Usholli fardha dzuhri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat salat fardu dzuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.

- Salat Ashar

Salat ashar dilakukan setelah dzuhur, dan berakhir sampai tenggelamnya matahari. Jumlah rakaat salat ashar ada 4 dengan 2 tahiyat.

Niat salat Ashar:

“Usholli fardha ‘ashri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat salat fardu ashar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala".

- Salat Maghrib

Salat magrib dilakukan setelah ashar, yaitu saat matahari terbenam sampai hilangnya awan senja merah (syafaq). Salat magrib berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat.

Niat salat maghrib:

“Usholli fardha maghribi tsalaatsa raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat salat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.

- Salat Isya

Salat isya adalah salat terakhir dalam satu hari. Salat ini dilaksanakan mulai dari terbenamnya syafaq sampai terbitnya matahari (fajar shiddiq). Salat isya berjumlah 4 rakaat dengan 2 tahiyat.

Niat salat isya:

“Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.

Artinya: “Aku niat salat fardu isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.

Kimberly Rider dan Edward Akbar

Kimberly Bongkar Sikap Asli Edward Akbar, Tak Bisa Ngaji hingga Tak Pernah Puasa Ramadhan

Tak hanya itu saja, Kimberly juga meminta Edward tak perlu ambil pusing bahwa anak-anaknya akan terus mendapatkan pendidikan agama bukan hanya darinya.

img_title
VIVA.co.id
2 November 2024