Murid Terpapar COVID-19, 15 Sekolah di Palu Tutup

Ilustrasi sekolah.
Sumber :
  • VIVA/ Andrew Tito

VIVA – Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan sebanyak 15 sekolah di Kota Palu, Sulawesi Tengah ditutup sementara usai muridnya terpapar positif COVID-19.

"Data terakhir pada Kamis (17/2) sudah ada 15 sekolah yang ditutup sementara karena siswanya terpapar COVID-19," kata Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinkes Kota Palu, Ilham.di Palu, Jumat (18/2).

Meskipun demikian pihak Dinkes Palu tidak menyebutkan secara rincil sekolah mana saja yang ditutup untuk sementara waktu tersebut.

"Kalau Kota Palu kan yang ditangani di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama," katanya.

Menurut Ilham, sesuai Surat Edaran Pemerintah Kota Palu jika ada sekolah yang siswanya terpapar COVID-19 harus diistirahatkan sementara waktu dengan durasi kurang lebih 10 hari.

"Kemarin sudah melaksanakan pertemuan dan surat edaran Pemerintah Kota Palu sudah ada. Setiap sekolah yang siswanya terpapar akan diistirahatkan selama kurang lebih 10 hari," katanya.

"Kalau sudah 10 hari siswa yang akan masuk sekolah nanti akan dilakukan tes," tambahnya.

Ia mengakui kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Palu memang kian hari semakin meningkat.

Ilham merujuk Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis  (17/2) pasien COVID-19 di Kota Palu bertambah menjadi 117 orang.

Dengan penambahan jumlah tersebut, saat ini total kasus keseluruhan pasien yang terkonfirmasi positif berjumlah 508 orang. Ratusan pasien ini dirawat disejumlah rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Kami terus mengimbau untuk tetap perkuat, perketat protokol kesehatan, seperti memakai masker jika keluar rumah, dan lain lainnya," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.

Bertambahnya kasus COVID-19 di Kota Palu ini, menurut dia, merupakan hasil testing dan tracing yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu.

“Apa yang dicapai hari ini merupakan hasil testing dan tracing yang kita lakukan. Kemarin waktu posisi kita sudah nol kasus dan level satu, testing dan tracing berjalan terus, tidak ada berhenti,” demikian Hadianto. (antara)

Lindungi Guru dari Kekerasan, Wapres Gibran Dorong ada UU Khusus