Mengenal Konjungsi Temporal Secara Lengkap dengan Ciri Sampai Contoh
- pixabay
VIVA – Konjungsi temporal sebaiknya sudah dipahami oleh semua orang, terutama untuk yang sedang menempuh pendidikan. Sebab di lingkungan sekolah konjungsi sangat diperlukan dalam bertutur kata atau membuat tugas. Konjungsi sendiri adalah kata hubung yang mempunyai tujuan untuk membantu merangkai dua klausa menjadi satu kalimat. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konjungsi adalah ungkapan penghubung antar kata, antar frasa, antar klausa, dan antar kalimat. Bahasa Indonesia sendiri sudah mengenal berbagai jenis konjungsi, salah satunya adalah konjungsi temporal. Penggunaan konjungsi tentunya sangat penting karena akan membantu pembaca dalam memahami sebuah tulisan atau karangan dengan benar.Â
Bila tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi, makna sebuah kalimat atau paragraf akan menjadi tidak jelas atau bahkan sulit untuk dipahami. Selain itu, pemilihan konjungsi juga tidak bisa asal, karena akan memengaruhi dan juga mengubah makna sebuah kalimat atau paragraf. Sifat tersebut kemudian membuat kata penghubung lebih dikembangkan menjadi beberapa jenis. Perlu diketahui juga bahwa menurut perilaku sintaksisnya, kata penghubung atau konjungsi tersebut dibagi ke dalam empat jenis, yaitu konjungsi temporal, konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi kausalitas. Nah, menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan mengenai konjungsi temporal.Â
Lantas, Apa yang Dimaksud dengan Konjungsi Temporal
Pengertian Konjungsi Temporal
Pada dasarnya, konjungsi temporal adalah kata hubung yang dipakai untuk menghubungkan dua buah peristiwa yang berbeda dan mempunyai hubungan dengan waktu. Konjungsi temporal umumnya dipakai dalam kalimat dengan keterangan waktu untuk menghubungkan dengan kalimat yang lain. Bentuk dari konjungsi temporal ini akan menjelaskan tentang waktu sebuah kejadian atau peristiwa yang dimaksud. Hal ini akan membantu pembaca dalam memahami makna kalimat.Â
Penggunaan konjungsi temporal sangat penting supaya sebuah tulisan bisa menerangkan kejadian atau peristiwa secara kronologis. Jenis konjungsi tersebut kemudian jamak dipakai dalam beberapa jenis pola pengembangan paragraf. Contohnya adalah teks berita, teks narasi, dan lain sebagainya. Diketahui juga bahwa salah satu jenis konjungsi ini kemudian menjadi jenis yang paling banyak dipakai. Karena sangat sesuai dengan setiap pola pengembangan paragraf. Sehingga para pembaca akan lebih paham dengan konjungsi temporal ketimbang jenis konjungsi yang lain.Â
Ciri-Ciri Konjungsi Temporal
Jenis konjungsi temporal ini juga mempunyai sejumlah ciri khas yang dapat membantu untuk membedakannya dengan konjungsi yang lain. Ciri-ciri yang dimiliki adalah sebagai berikut.
Memiliki fungsi untuk subjungtif atau modus yang menerangkan kemungkinan objektif pada sebuah kalimat. Pemakaian konjungsi ini akan membuat sebuah kalimat mempunyai makna yang lengkap, koheren, dan juga mudah untuk dipahami oleh pembaca.Â
Konjungsi temporal umumnya dapat ditempatkan di mana saja, baik di awal kalimat, di tengah kalimat, atau di akhir kalimat. Sehingga penempatan konjungsi ini bebas di mana saja selama pemilihan bentuk konjungsinya sesuai dengan arti dari kalimat yang disusun.Â
Konjungsi temporal ini dapat bertindak sebagai tautan, yaitu mengaitkan antara klausa dengan induk kalimat. Sehingga pemakaiannya akan membantu pembaca untuk mengetahui hubungan antar klausa dengan kalimat induk dengan mudah.Â
Menghubungkan kalimat yang mempunyai unsur waktu, sehingga pemakaian konjungsi temporal tidak akan bisa dipakai dalam kalimat yang tidak mempunyai hubungan dari segi waktu.Â
Fungsi Konjungsi Temporal
Lewat penjelasan tentang pengertian dan juga ciri-ciri konjungsi temporal, kamu mungkin sudah bisa memahami apa fungsi dari jenis konjungsi ini. Maka dari itu, fungsi utama konjungsi temporal adalah untuk menghubungkan kata dan juga kalimat yang mempunyai hubungan dalam hal waktu. Pemakaian atau penambahannya akan membuat kalimat menjadi saling terhubung.Â
Maka dari itu, akan membentuk paragraf yang memaparkan sebuah kejadian, peristiwa atau proses secara berurutan dan kronologinya jelas. Ini tentunya penting untuk memastikan tak merasa membaca tulisan yang urutannya acak atau melompat-lompat. Sehingga akan berfungsi penting untuk menjaga pembaca supaya tetap memahami tulisan yang dibaca.Â
Jenis-Jenis Konjungsi Temporal
Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi temporal mempunyai jenis yang sederajat. Konjungsi temporal jenis ini adalah yang dipakai dalam kalimat majemuk setara untuk menghubungkan kata dan kalimat yang mempunyai sifat setara atau sederajat. Lewat pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa konjungsi jenis ini hanya diletakan di tengah kalimat.Â
Berdasarkan teknis, posisi konjungsi ini memang berada di tengah kalimat. Dapat ditulis secara langsung atau ditulis usai membubuhkan tanda koma di tengah kalimat yang harus ditambahkan konjungsi tersebut. Contoh kata hubung yang termasuk ke dalam konjungsi temporal adalah lalu, kemudian, setelahnya, selanjutnya, dan lain sebagainya.
Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Jenis yang kedua dari konjungsi temporal ini adalah yang tidak sederajat dan merupakan kebalikan dari jenis sederajat yang dijelaskan sebelumnya. Jenis konjungsi yang satu ini adalah kata hubung yang dipakai untuk menghubungkan kalimat bertingkat atau tidak sederajat.Â
Bila konjungsi temporal tidak sederajat ini diletakkan dalam kalimat sederajat, maka konjungsi tersebut diletakkan dalam kalimat majemuk. Sementara itu, untuk penempatannya jenis konjungsi tidak sederajat ini lebih bebas karena bisa diletakkan di mana saja, mulai dari awal kalimat, tengah kalimat, dan juga akhir kalimat.Â
Lalu, untuk contoh dari jenis konjungsi temporal tidak sederajat ini adalah sementara, sambil, bila, apabila, semenjak, ketika, tatkala, demi, dan lain sebagainya. Pemakaiannya kemudian ditujukan guna menghubungkan kalimat yang memperlihatkan tingkatan berbeda.Â
Contoh Kalimat yang Menggunakan Konjungsi Temporal Sederajat
- Jovan hari ini sedang tidak enak badan, kemudian ia pun pergi untuk mencari obat.
- Kakak sedang memasak ayam goreng, lalu ibu mencicipi masakan kakak.
- Usai susu kental manis diseduh dalam gelas, kemudian tambahkan gula sesuai dengan selera.
- Kumpulan barang bekas yang sudah tidak terpakai, selanjutnya buat menjadi sebuah kerajinan.
- Indra sedang belajar matematika di sekolah pagi ini, setelahnya ia mempunyai jadwal pelajaran fisika.
- Baju Faisal tertinggal di rumah, lalu ia bergegas pulang ke rumah untuk mengambilnya.
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Â
- Marisa mandi terlebih dahulu, sebelum ia berangkat sekolah.
- Ketika kamu merasa bosan, kamu harus menonton film favorit. Â
- Ibu berjanji akan mengajak kakak dan adik untuk pergi ke Ancol, apabila libur sekolah.
- Semenjak nenek tiada, kakek menjadi sering melamun.
- Kakak bekerja mulai dari pukul 9 pagi sampai 6 sore.
- Aku tidak suka belajar sambil mendengarkan lagu.
- Riana membeli celana berwarna oranye sementara temannya membeli topi.
- Adik merasa senang ketika ibu memberikan bunga untuknya.
- Tatkala Leonardo masih menjadi mahasiswa, ia kerap menerima beasiswa.
- Selama hujan masih turun, dia akan tetap berteduh.