SMKN Kemaritiman Siotapina di Buton Dukung Keberadaan ITK.
- ant
VIVA – Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) Kemaritiman Siotapina siap dukung keberadaan Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton di Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara, H Ali Mazi telah menyahuti impian masyarakat Kabupaten Buton khususnya Kecamatan Siotapina terhadap keberlangsungan SMKN Kemaritiman Siotapina dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal berskala nasional bahkan lebih dari itu, guna mengembangkan pengelolaan potensi kelautan yang berlimpah di daerah, kata Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio, Senin.
Bentuk respon nyata orang nomor satu di Provinsi Sultra itu, kata Asrun, dengan memberi perintah kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra untuk membangun Ruang Kelas Belajar (RKB) dalam waktu secepatnya, yang dimulai pada akhir Tahun 2021 lalu. Penggiatan pembangunan akhirnya dilakukan, mengingat sejak tiga tahun lalu SMKN Kemaritiman Siotapina ini nebeng di SD setempat.
Asrun Lio mengungkapkan rasa syukur, sebab awal Tahun 2022, pihaknya dapat merealisasikan pembangunan gedung, sesuai target dari Gubernur Provinsi Sultra, meskipun baru tiga unit RKB.
"Percepatan pembangunan gedung ini merupakan perintah dari Gubernur Sultra, Bapak H Ali Mazi SH bahwa tahun 2022 harus ada tambahan tiga unit gedung RKB untuk SMKN Kemaritiman Siotapina di Desa Sampuabalo ini. Jika Gubernur telah memberikan perintah maka hal tersebut telah menjadi keputusan, sekalipun itu secara lisan, maka kami sebagai bawahan wajib melaksanakannya," ucap Asrun Lio.
Akademisi asal Bombana ini menerangkan, pembangunan tersebut tidak berhenti di situ saja, sebab ada lagi penambahan enam RKB, termasuk dua Ruang Praktik Siswa (RPS) sesuai tiga jurusan yang ada di SMKN Kemaritiman Siotapina, yang dilakukan melalui Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra.
Mantan Kepala Sekretariat Rektor UHO ini juga memuji kesabaran dan keteguhan Kepala SMKN Kemaritiman Siotapina, Ibu Rina yang telah menunggu tiga tahun lamanya, dengan menitipkan peserta didiknya di SD, sembari terus berjuang membuat
proposal dan berkonsultasi demi percepatan pelaksanaan pembangunan gedung sekolah.
Â
"Meskipun penuh keterbatasan, namun Ibu Rina tetap sabar dan tidak menyerah memperjuangkan sekolahnya, sehingga alhamdulillah sekolah ini telah memiliki tiga unit gedung RKB. Bahkan, Bapak Gubernur Sultra insya allah akan menjadian SMKN Kemaritiman Siotapina ini sebagai sekolah unggulan di wilayah Sultra, bahkan untuk wilayah di Kawasan Indonesia Timur dan niatan ini, Gubernur Sultra telah menyampaikan langsung ke Dirjen," ungkapnya.
Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini melanjutkan, hal itu juga dilakukan untuk mendukung pendirian Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton di Pasarwajo, Kabupaten Buton, yang proses izin operasionalnya dalam tahap finishing di Jakarta.
"Keberadaan ITK Buton ini nantinya dalam rangka mendukung pengembangan kawasan perikanan dan kelautan di Buton, sehingga dalam pendirian perguruan tinggi, tidak menemukan kendala cukup berarti," terang suami Wa Ode Munanah ini.
Asrun menambahkan, hal tersebut juga merupakan salah satu komitmen Pemprov Sultra dibawah kepemimpinan H Ali Mazi SH dan Wakilnya Dr H Lukman Abunawas SH MH MSi dalam meningkatkan pendidikan dan kualitas SDM di Sultra. Dan mendapatkan respon luar biasa dari Menko Marves RI, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan MPA karena dinilai mampu membentuk SDM unggul dalam pemanfaatan kekayaan alam Sultra.
Kepala SMKN Kemaritiman Siotapina, Wa Rina menjelaskan, terdapat tiga jurusan di sekolah tersebut, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan, dan Jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut, dengan tenaga pendidik berjumlah 23 orang yang masih berstatus Guru Tidak Tetap (GTT).
Kepala desa serta camat setempat mengungkapkan terimakasih atas perhatian Pemprov Sultra bersama DPRD Provinsi Sultra atas peningkatan SDM lokal. Guna mendukung keberadaan sekolah dimaksud, pemerintahan setempat membangun jalan setapak melalui Dana Desa (DD). (ant)