IPB dan TMT+ Belanda Latih 10 SMK Jadi Pusat Unggulan
- Istimewa
VIVA – Sepuluh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) ikuti pelatihan “Empowering Principals to Manage Innovations in Agricultural SMK's Towards a Center of Excellence in Indonesia, beberapa waktu lalu di IPB International Convention Center (IICC). Mereka adalah Kepala SMKN 1 Karang Tengah, SMKN1 Wanareja, SMKN 1 Singgahan, SMK Negeri 3 Panajam Paser Utara, SMKN 3 Kuala Kapuas, SMKN PP Kalasey, SMK PP Negeri Padang, SMKN 1 Gelumbang, SMK Swasta SPP Snakma Muhammadiyah Tanjung Anom, dan SMKN 1 Pagaran.
Kegiatan ini digelar oleh Tailor-Made Training (TMT+), konsorsium kerjasama IPB University bersama Pemerintah Belanda. Pelatihan ini bertujuan agar sekolah bisa membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tepat untuk mendorong perkembangan di industri dan menjadi karyawan yang berarti bagi perusahaan.
Pada TMT+ kali ini, ada sepuluh SMK yang terpilih menjadi Center of Excellence untuk sektor pertanian. Pemilihan ini berdasarkan hasil seleksi dari Direktorat Jenderal Vokasi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2021 dan ditetapkan bersama pihak partner WUR (Wageningen University Research) Belanda.
“Ada10 SMK Pusat Keunggulan mewakili keunggulan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan serta Pulau Sulawesi untuk Indonesia wilayah timur. Harapannya 10 SMK Pertanian bisa menjadi percontohan untuk menularkan kepada SMK lainnya. Pusat Keunggulan di bidang pertanian ini bisa dibagi lagi menjadi unggul di bidang peternakan, pengolahan hasil pertanian (teknologi pangan) dan hortikultur,” ujar Dr Dase Hunaefi, Dosen IPB University yang menjadi trainer dalam kegiatan ini.
Menurutnya, pembelajaran yang diberikan selama pelatihan lebih diutamakan pada perubahan pola pikir dari kepala sekolah untuk semakin terus maju dan bisa memperkuat link-in dengan industri. “Bagaimana cara approach membuat kerjasama dengan industri dan meyakinkan pihak perusahaan dengan ditunjukkan sistem pembelajaran yang inovatif,” imbuhnya.
Selain Dr Dase, Dr Raden Dikky Indrawan selaku dosen IPB University juga berkontribusi sebagai trainer pada pelatihan kali ini. Trainer tamu juga didatangkan dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian/Vedca Cianjur yaitu Ir Caturto Priyo Nugroho, MMA.
“Ada Bapak Achmad Dawami dari SVP PT Japfa Comfeed Indonesia dan Bapak Sulistyo Eko dari PT Indesso Culinaroma Internasional yang hadir sebagai guest lecturer,” tambahnya.
Peserta juga diajak mengunjungi Sekolah Vokasi IPB University di Sukabumi dan SMK Hortikultura Pacet Cianjur. Kunjungan ini dimaksudkan sebagai media pembelajaran dan penambah wawasan untuk kepala sekolah agar dapat diterapkan kemudian dikembangkan di sekola masing-masing. (ipb)