Kemendag Libatkan Mahasiswa dalam Revitalisasi Pasar Rakyat
- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nirwan mengatakan pihaknya melibatkan mahasiswa dalam revitalisasi pasar rakyat.
“Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ada sebanyak 16.235 pasar rakyat yang ada di Tanah Air. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 46 pasar rakyat yang telah menerapkan SNI Pasar Rakyat,” ujar Oke Nirwan dalam taklimat media di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kendala utama dalam revitalisasi pasar rakyat itu adalah terbatasnya literasi atau pemahaman terkait penerapan digitalisasi pasar bagi pedagang dan pengelola pasar rakyat. Selanjutnya, terbatas pada kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pedagang pasar rakyat yang diselenggarakan secara berkelanjutan dan komprehensif.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya menggandeng Kemendikbudristek dengan melibatkan mahasiswa dalam program Penggerak Muda Pasar Rakyat.
Program ini, menurut dia, dirancang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberikan dampak penguatan dan pemberdayaan pasar rakyat secara konkrit.
"Terdapat tiga kegiatan magang dalam program ini, mencakup penerapan SNI Pasar Rakyat, penerapan digitalisasi pasar rakyat dan peningkatan kapasitas pedagang melalui Sekolah Pasar,” ujar dia.
Untuk tahap awal, katanya, pelaksanaan magang tersebut dilakukan di 60 pasar rakyat di 15 kabupaten/kota. Mahasiswa akan mendapatkan pelatihan secara komperehensif, pendamping oleh mentor, induksi kerja di lingkungan pasar rakyat dan sertifikat magang dari Kemendag. Untuk pelatihan tersebut diselenggarakan secara bauran dengan target 300 mahasiswa. Semua kegiatan tersebut akan dikonversi menjadi 20 SKS.
Melalui program tersebut, diharapkan terjadi peningkatan literasi digital, pasar rakyat dapat sesuai dengan kriteria SNI pasar rakyat dan peningkatan kapasitas, perilaku, dan kesadaran pedagang serta pengelola pasar rakyat.
“Pasar rakyat memerlukan sentuhan dari mahasiswa, karena baru sedikit yang sesuai standar,” kata dia.
Sementara itu, Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Prof Nizam mengatakan melalui program tersebut mahasiswa diberikan tantangan agar dapat membenahi pasar rakyat yang sesuai dengan SNI.
“Koordinasi lintas keilmuan ini yang menjadi inovasi yang berdampak pada masyarakat,” katanya. (ant)