Kelas Profesional Unggas-Udang UMM Diminati Dunia Industri
- antara
VIVA – Kelas profesional unggas dan udang sebagai bagian dari program Centre of Excellence (CoE) berbasis program studi di Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) diminati, bahkan kewalahan, melayani permintaan para pemangku kepentingan industri dan dunia kerja.
Koordinator kelas profesional unggas UMM Dr Abdul Malik di Malang, Sabtu (15/1), mengatakan kelas unggas mendapat animo yang baik. Lebih dari 2.000 peserta yang sudah mengikuti kelas ini dan mendapatkan manfaat dari prosesnya melalui materi serta magang.
Kelas profesional ini juga sudah menggaet berbagai pemangku kepentingan dari industri dan dunia kerja (iduka) untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, di antaranya PT Jatinom Indah Farm, PT Charoen Pokphand, PT Sanbe Farma, PT Mensana, dan PT Sapta Karya Megah.
“Ini adalah program yang prospektif, khususnya bagi masa depan mahasiswa. Laporan magang yang dibuat bisa dikonversi menjadi tugas akhir, sehingga ketika pulang magang, mereka bisa mengikuti yudisium dan wisuda. Sementara permintaan dari iduka juga tinggi pada program CoE yang ada di UMM,” tambahnya.
Chief Executive Officer (CEO) PT Jatinom Indah Farm Sigit Prastyo mengatakan ada sembilan lokasi dengan 20 kandang "close house" untuk program kelas unggas di tempat itu. Setengahnya akan dimanfaatkan untuk pembesaran ayam pullet, sedangkan lainnya untuk kandang layer.
Dia mengatakan kelas unggas tidak hanya memberikan materi secara teori, akan tetapi juga langsung praktik di perusahaan.
“Mahasiswa juga bisa belajar bagaimana berinteraksi di lingkungan kerja dan masyarakat peternakan. Jadi, tidak hanya berkutat dengan unggas saja,” ujar dia.
Selain sekolah unggas, UMM juga menyediakan kelas profesional udang.
Koordinator kelas udang UMM Ganjar Adhywirawan Sutarjo menuturkan peminat program yang digarap Kampus Putih ini cukup tinggi.
Pihaknya sudah membuka dan menyeleksi dengan ketat puluhan peserta dari mahasiswa yang berminat dalam program itu.
Antusiasme mahasiswa dan iduka bukan tanpa alasan, sebab kelas ini menyediakan pengalaman langsung bekerja di lingkungan industri. Apalagi, ada 17 perusahaan yang sudah bekerja sama dengan kelas udang, sehingga memudahkan dalam penempatan para peserta.
Beberapa perusahaan yang sudah digaet, di antaranya PT Garin Agro Sejahtera (GAS), CP Prima, STP (Japfa Akuakultur), PT Summa Benur, CV Kawang Royal Vaname, dan PT Tanjung Bumi Akuakultur (TBAI).
“Ada sejumlah peserta yang sudah direkrut, padahal mereka belum lulus dari perkuliahan. Saya rasa pihak iduka juga diuntungkan, karena tidak perlu repot-repot membuka lowongan pekerjaan berkat adanya CoE ini,” ucapnya.
CEO PT Garin Agro Sejahtera Hery Sudarmono mengatakan pihaknya telah membuka sejumlah tambak udang yang berlokasi di luar jawa.
Ia ingin mahasiswa-mahasiswa UMM menjadi motor penggerak dalam menjalankan tambak-tambak itu dengan menciptakan inovasi dan input yang maksimal.
Salah satu alumnus kelas profesional udang, Achmad Fatchurrohim, mengaku program ini memberikan dampak yang besar baginya.
Setelah mendapatkan pengalaman dan teori langsung dari perusahaan, ia segera mempraktikkan di kediamannya.
Bahkan, ia menggaet Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek untuk menyosialisasikan sistem kontrol air dan limbah kepada para peternak.
“Kolam saya akhirnya jadi salah satu kolam percontohan yang ada di kecamatan. Saya mengajak para peternak udang lainnya untuk lebih memperhatikan pengaliran air dan limbah. Karena, selama ini saya lihat hanya segelintir yang melakukannya,” katanya.
Rektor UMM Dr Fauzan menuturkan program-program CoE dihadirkan dalam rangka melahirkan generasi yang cakap dan mandiri, tidak terbatas bagi mahasiswa, tetapi bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kapasitas diri di masing-masing bidang.
Sampai saat ini, "Kampus Putih" tersebut telah memiliki berbagai kelas profesional yang bisa diikuti, di antaranya kelas unggas, udang, kakao, anggrek, dan welding inspector.
“Selain sebagai komitmen melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program kelas profesional berbasis prodi juga dilaksanakan sebagai langkah strategis bagi mahasiswa untuk bisa lulus tepat waktu serta menjadi lulusan yang mandiri,” kata Fauzan. (antara)