Dosen ITB dan Tim Buat Panel Anti Peluru dari Serat Rami

Ilustrasi peluru.
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Memanfaatkan material dari bahan alam, dosen Institut Teknologi Bandung membuat produk panel anti peluru. Berkat inovasinya itu, membawa Dr.rer.nat. Mardiyati, S.Si, M.T., sebagai Inovator terbaik dalam PRIMA Award ITB 2021.

Harga Emas Hari Ini 23 November 2024: Produk Antam Kinclong di Akhir Pekan

Acara PRIMA ITB sendiri adalah penghargaan bidang penelitian, pengabdian masyarakat, inovasi dari LPPM ITB kerja sama dengan kantor Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi ITB.

“(Penghargaan ini) semakin meningkatkan motivasi saya untuk melakukan yang lebih baik lagi di bidang inovasi, sehingga nantinya produk-produk inovasi tersebut dapat menjadi produk yang turut memberikan solusi terhadap permasalahan yang kita hadapi bersama,” ucap Mardiyati.

Pupuk Kaltim Tegaskan Penerapan SNI Tingkatkan Daya Saing Perusahaan

Produk inovasi yang dihasilkan Dr. Mardiyati terbilang cukup banyak. Ada juga yang sudah dihilirasi oleh perusahaan rintisan binaan LPiK ITB. Salah satu inovasi terbaru di tahun 2021 yang dikembangkan oleh Mardiyati bersama tim adalah di bidang militer. Inovasi yang dikembangkan tersebut adalah panel anti peluru dalam Modular Armor System Kapal Patroli.

“Seperti yang kita tahu, negara kita adalah negara maritim dan diperlukan kapal patroli untuk menjaga pertahanan dan keamanannya. Biasanya di ruang kemudi, lambung, dan mesin kapal, diberikan panel anti peluru untuk melindungi kapal patroli dari tembakan. Nah, biasanya modul anti peluru atau material untuk produk tersebut diimpor dari luar. Kita ingin ada kemandirian dalam hal tersebut,” ujarnya dari laman itb.ac.id.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Motivasi ini yang membuat ia bersama tim bergerak melakukan inovasi menggunakan material yang ada di Indonesia. Dari bahan alam yang ada di Indonesia yang sudah dipelajari dan telaah dihasilkan karet alam Indonesia dan serat alam Indonesia, yaitu serat Rami yang dipilih untuk dijadikan material komposit panel anti peluru ini. “Karena ini produk militer, tentu ada standar pengujian yang harus kami lakukan supaya produk tersebut memang layak untuk digunakan.” tambah Mardiyati dilansir VIVA dari itb.ac.id.

Dosen pada KK Ilmu dan Teknik Material, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu menjelaskan, produknya telah dilakukan pengujian tembak produk di PT Pindad (Persero), dengan mengacu pada Standar NIJ 0108.01 Level III dengan munisi 7.62 mm pada jarak tembak 5 meter. Sampel yang dibuat oleh tim lolos uji tembak dengan mengacu pada standar tersebut. (itb)

Kantor Unilever Indonesia

Genjot Inovasi Bagi Konsumen, Unilever Indonesia Fokus 3 Hal Ini

Unilever Indonesia menegaskan bahwa Inklusi, kesetaraan dan keragaman (Diversity, Equality & Inclusion- DEI) merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024