Fakultas Psikologi UGM Rumuskan Rekomendasi Mitigasi Dampak Pandemi
- www.ugm.ac.id
VIVA – Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) merumuskan rekomendasi untuk mendukung upaya mitigasi mengantisipasi dampak menengah dan panjang dari pandemi COVID-19.
"Rekomendasi kebijakan jangka menengah disusun untuk keluarga, pendidikan, tempat kerja, dan masyarakat," kata Dosen Fakultas Psikologi UGM, Diana Setiyawati melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin (11/1).
Menurut dia, rekomendasi disusun Fakultas Psikologi UGM menggunakan pendekatan rentang perkembangan manusia yang berinteraksi dengan tiga sektor penting dalam sistem sosial yaitu keluarga, sekolah, dan tempat kerja.
Di lingkungan keluarga, menurut dia, orang tua diharapkan memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pengasuhan lima tahun pertama maksimal bagi anak yang lahir di masa pandemi.
Selain itu juga memiliki keterampilan mendampingi anak dalam mengakses konten digital sehingga proses penggunaannya menjadi tepat sasaran.
Sementara itu, dalam sistem pendidikan perlu dilakukan penyusunan ragam kurikulum yang sesuai untuk metode pembelajaran jarak jauh, tatap muka maupun bauran antara keduanya.
"Hal ini tentunya perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas guru sehingga mampu merancang pembelajaran dengan tepat," kata dia.
Berikutnya di tempat kerja penting untuk menyusun rancangan pedoman bekerja di era kenormalan baru, salah satunya yang memuat peningkatan kapasitas kesiapan psikologis para pekerja dan implementasi kebijakan ramah keluarga.
"Perlu dilakukan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan tercapainya kesejahteraan psikologis para pekerja," kata dia.
Di kalangan masyarakat umum, ujar dia, perlu dilakukan identifikasi potensi antargenerasi yang dapat meningkatkan kesehatan fisik dan jiwa seluruh komponen yang terlibat, baik anak, remaja, dewasa atau lansia agar menjadi lebih berdaya dalam menghadapi pandemi.
Sementara itu rekomendasi jangka panjang yang ditawarkan adalah melakukan penguatan sistem pelayanan kesehatan jiwa di layanan primer yaitu puskesmas.
Disamping itu juga penguatan sistem kesehatan jiwa berbasis sekolah.
Tak kalah penting, ujar dia, adalah penguatan keluarga agar memiliki skill dan resiliensi dalam menghadapi berbagai tekanan dari pandemi COVID-19.
"Penyusunan program kebijakan dan strategi yang mendukung kebutuhan yang berbeda dari para pekerja dan adanya program mentoring psikologis sebagai upaya family learning bagi orang tua yang bekerja sehingga dapat berperan dengan maksimal," kata Diana Setiyawati.(antara)