Unismuh Makassar Buka Dapur Umum Bantu Korban Banjir

Ilustrasi banjir/korban banjir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA –  Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, membuka dapur umum untuk membantu korban banjir yang tersebar di 37 titik pengungsian.

"Kami segera merespons dampak dari intensitas hujan tiga hari terakhir yang menyebabkan perumahan warga tergenang banjir, salah satu upayanya dengan membuat dapur umum," Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar, Erwin Akib, PhD di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan Posko Dapur Umum ini dibuka mulai Selasa ini di Kampus FKIP Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar. Menurut dia, dapur umum ini selain menyasar korban banjir secara umum, juga secara khusus menyasar mahasiswa Unismuh yang kesulitan mengakses makanan, ataupun bahan makanan untuk memasak karena tempat tinggal mereka terdampak banjir.

Tim Unismuh ini menyasar asrama mahasiswa dan rumah kos, sekitar Jalan Talasapang hingga Toddopuli, Makassar. “Bersama teman-teman yang lain, kami juga akan menyalurkan bantuan ke Soppeng dan Pangkep, yang juga merasakan dampak curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir,” imbuh Erwin.

Dengan semangat semboyan "Empowering Minds into Humanity" Unismuh melakukan gerakan kemanusiaan. “Alhamdulillah, mulai tahun ini kami juga telah membuka program beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu dan terampak bencana,” tandas Erwin.

Sebelumnya, hujan lebat dengan intensitas tinggi mulai terjadi sejak 5 - 7 Desember 2021 menjadi salah satu penyebab banjir di Makassar. Berdasarkan data BMKG Wilayah IV Makassar, volume hujan yang turun mencapai 84 hingga 122 milimeter per hari.

Banjir kali ini juga disebut sebagai banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir di Makassar. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar melansir jumlah korban terdampak banjir di enam kecamatan tercatat 3.206 jiwa yang tersebar 37 titik pengungsian di Makassar. (ant)

Pengeroyokan Mahasiswa Unismuh Makassar, Polisi Tangkap 1 Pelaku dan 9 Orang Masih Diburu