Prof Ari Fahrial Terpilih Kembali Menjadi Dekan FKUI
- Dok.Humas UI
VIVA – Prof Ari Fahrial Syam kembali terpilih menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) setelah melalui proses asesmen oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dan pimpinan UI lainnya.
"Saya optimistis FKUI menjadi tempat atau pilihan terbaik bagi para calon mahasiswa untuk menjadi dokter di Indonesia," kata Prof Ari Fahrial dalam keterangannya di Depok, Kamis (25/11).
Selama empat tahun menjadi Dekan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam membawa peringkat fakultas tersebut meningkat di QS Ranking Medicine.
Bahkan, pada dua tahun terakhir, yakni pada 2020 dan 2021, peringkatnya naik dari 279 ke peringkat 266 dunia. Posisi yang meningkat tersebut, merupakan sebagian dari hal yang diungkapkan oleh Ari Fahrial pada presentasinya yang berjudul “FKUI yang semakin maju untuk kejayaan UI dan Indonesia di era Entrepreneurial University” pada saat asesmen calon dekan FKUI.
Prof Ari terpilih kembali sebagai dekan FKUI periode 2021-2025.
Proses asesmen ini dilakukan oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Sekretaris Universitas dr. Agustin Kusumayati, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Abdul Haris, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik Vita Silvira, Ak., MBA., CA., Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K), dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Prof. Dedi Priadi.
Ari membagi visi dan misi FKUI menjadi sembilan bidang program kerja, yaitu, bidang akademik, penelitian, kemahasiswaan, pengabdian masyarakat, SDM, keuangan, kerja sama nasional, kerja sama internasional, serta hukum dan tata kelola.
Dengan tagline “Saya peduli, Anda peduli, kita semua peduli untuk Indonesia lebih baik”, Ari menyampaikan rencana visi FKUI, yaitu, mewujudkan fakultas yang mandiri, unggul, dan mampu menyelesaikan tantangan bidang kedokteran serta kesehatan nasional dan internasional di era pandemi COVID-19 melalui Academic Health System.
Ia berharap UI semakin maju sesuai dengan Rencana Strategis Rektor, yaitu mengembangkan UI menjadi Perguruan Tinggi yang mandiri dengan tata kelola yang baik, menuju unggulan di Asia Tenggara.
Sedangkan misi, menurut Ari, dibagi enam, yakni mempersiapkan peserta didik yang andal dalam knowledge dan soft skill sehingga dapat bersaing di skala nasional maupun internasional; memperkuat penelitian kedokteran dan kesehatan tingkat dasar, translasional, operasional, multisenter.
Selanjutnya multinasional dengan memanfaatkan segala fasilitas baik rumah sakit pendidikan dan mengoptimalkan IMERI; melaksanakan konsep pentahelix dalam berbagai kegiatan FKUI, melaksanakan pengabdian masyarakat; memanfaatkan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana FKUI.
Menurutnya, hal tersebut memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa FKUI merupakan pusat studi untuk menyelesaikan pendidikan bidang kedokteran.
Ari juga mengusahakan IMERI mendapat dukungan dari pemerintah, seperti Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan beberapa kementerian, juga lembaga pemerintah lainnya melalui program kerja yang sudah dilaksanakan pada periode kepemimpinannya pada tahun 2017-2021.
Ari Fahrial Syam lahir di Jakarta, 19 Juni 1966, menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar sampai Program Doktor di Jakarta. Pada tahun 1999 mengikuti Pendidikan Postgraduate Diploma in Science in Molecular Biology, University of Queensland, Australia.
Pada tahun 2000, ia menyelesaikan pendidikan spesialis di bidang Ilmu Penyakit Dalam di FKUI dan menjadi Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari Kolegium PB-PAPDI pada tahun 2005.
Pada tahun 2001, ia meraih gelar master dari Master of Molecular Biology University of Queensland, Australia. Setahun kemudian, ia menyelesaikan Program Doktor Ilmu Biomedik FKUI, Jakarta. Pada tahun 2018, Ari dilantik menjadi Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Ari pernah memegang jabatan sebagai Kepala Puskesmas Tanjung, Kumpeh, Batang Hari. Dari situ ia kembali ke kampus, kemudian menduduki berbagai jabatan di lingkup divisi, departemen, fakultas, dan terakhir Dekan FKUI 2017-2021.
Saat menjadi dekan, ia juga merupakan Regional Ambassador of Accociation of Academic Health Sentre International Southeast Asia (AAHCI-SE), Wakil Ketua I AIPKI Pusat, dan sempat menjabat sebagai President of Asean Medical School Network 2018-2020.
Ada 101 artikel yang merupakan karya Ari, terdaftar di scopus dengan H-index 16. Keaktifannya dalam menulis, mengantarkan Ari menjadi editor The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy (Journal Sinta 2), editor jurnal luar negeri (Clinical Endoscopy, World Journal of Gastrointestinal Endoscopy), dan redaktur pelaksana Majalah Acta Medica Indonesiana (journal Q3). (ant)