Rektor UNS Buka Kontes Robot Terbang Indonesia
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Jamal Wiwoho mengajak generasi muda untuk terus berinovasi dalam menghadapi kemajuan teknologi yang makin pesat.
"Generasi muda Indonesia dipacu untuk terus berinovasi melalui karya-karya mereka di bidang sains dan teknologi," katanya pada pembukaan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) di Kampus UNS Solo, Senin (15/11).
Salah satunya, kata dia, seperti pelaksanaan KRTI, yang bisa menjadi wadah generasi muda untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang aerodinamika.
"Kompetisi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa, kerja sama tim dan pemikiran kritis dalam mencari inovasi di bidang robotika dan kedirgantaraan yang sekaligus dapat menciptakan paten bernilai komersial," katanya.
Ia juga berharap kontes tersebut mampu memunculkan penemu baru di bidang teknologi robot terbang di Indonesia yang nantinya dapat memberi dampak besar bagi kemajuan berbagai bidang, di antaranya di bidang kedirgantaraan, pertahanan, pemetaan wilayah, pertanian, termasuk pemantauan, serta pemeliharaan infrastruktur.
Menurut Jamal Wiwoho kontes tersebut juga sangat memungkinkan bagi institusi pendidikan tinggi untuk saling membuka ruang kerja sama antaruniversitas yang lebih luas, khususnya untuk melakukan pengerjaan riset dan proyek independen mahasiswa dan dosen melalui skema Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Sementara itu, Ketua Panitia KRTI Dody Ariawan mengatakan KRTI 2021 diikuti oleh 163 tim dari 61 perguruan tinggi di Indonesia. Ia mengatakan tim yang menjadi peserta tersebut terbagi ke dalam empat divisi dengan tema yang berbeda, yakni Divisi Racing Plane (RP), Divisi Fixed-Wing (FW), Divisi Vertical Take-off and Landing (VTOL), dan Divisi Technology Development (TD).
"Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan sarana kepada mahasiswa dalam berkreasi dalam bidang aerodinamis, terutama robot terbang. Selain itu juga sebagai wadah berjejaring, bertukar informasi, dan edukasi masyarakat umum, pelajar, pengamat, peneliti, pegiat robot terbang," katanya. (ant)